Optimalisasi Proses Produksi Tapioka dari Gaplek Skala Usaha Kecil Menengah dan Analisis Finansialnya : studi Kasus di Industri Tapioka Bapak Paeran Kabupaten Kediri

IkaNingsih (2007) Optimalisasi Proses Produksi Tapioka dari Gaplek Skala Usaha Kecil Menengah dan Analisis Finansialnya : studi Kasus di Industri Tapioka Bapak Paeran Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan yang ada di sentra industri tapioka Kabupaten Kediri adalah keterbatasan bahan baku ubi kayu segar yang hanya mampu menyuplai produksi selama 3 bulan. Permasalahan diatas dapat diatasi dengan cara melakukan suatu kajian yang bisa memenuhi kebutuhan bahan baku untuk pembuatan tapioka, dengan cara melakukan substitusi bahan baku ubi kayu segar dengan gaplek. Dari hasil penelitian (Rahayu, 2006) menyatakan bahwa tapioka dari gaplek asal Kabupaten Malang yang di bleaching dengan sulfit mempunyai mutu yang bagus, yaitu mempunyai rendemen dan kadar pati yang lebih tinggi, kadar air lebih rendah dan derajat putih yang sama dengan tapioka ubi kayu. Hasil penelitian diatas masih terdapat kekurangan yaitu tapioka yang dihasilkan masih berbau apek dan asam. Selain itu pada penelitian tersebut belum dilakukan uji penerimaan konsumen sehingga belum bisa diketahui respon konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan tapioka dari gaplek yang paling optimal dan mempunyai kualitas sesuai SNI yang bisa diterima oleh konsumen dan layak secara finansial. Metode pelaksanaan penelitian meliputi: pembuatan tapioka dari gaplek, analisis kualitas, uji penerimaan konsumen dengan menggunakan uji hedonik (kesukaan) oleh panelis ahli, pemilihan perlakuan terbaik dengan menggunakan metode indeks effektivitas, uji pembedaan tapioka hasil perlakuan terbaik dengan produk pembanding, dan analisis finansial meliputi biaya produksi dan break event point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tapioka yang diproses dengan cara penggantian air pada saat perendaman pati, dipilih oleh panelis sebagai produk terbaik dengan rata-rata tingkat kesukaan 5,5 (menyukai). Produk terbaik hasil penilaian konsumen ini termasuk dalam kualitas A (sedang) dengan karakteristik: rendemen 38%, kadar air 7,69%, kadar pati 76,21%, residu sulfit 14 ppm, kadar abu 0,95%, dan derajat putih 77,49. Kapasitas produksi yang direncanakan adalah 2,895 ton untuk satu kali produksi, dengan total biaya produksi sebesar Rp. 567.063.000,00. Harga jual ditetapkan sebesar Rp. 2.749,00/kg, sehingga total keuntungan yang diperoleh selama 9 bulan produksi adalah Rp. 113.376.353,00. Break Event Point (BEP) terjadi pada volume penjualan sebanyak 18.203,88 kg atau senilai Rp. 50.042.476,00.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2007/62/050700701
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 20 May 2009 09:28
Last Modified: 21 Oct 2021 05:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147840
[thumbnail of 050700701.pdf]
Preview
Text
050700701.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item