Efektivitas Penurunan Bahan Organik dan Anorganik Pada Limbah Cair Penyamakan KulitMenggunakan Tumbuhan Kayu Apu ( Pistia statiotes L.) Sebagai Biofilter

BernadusEndiSetyawan (2007) Efektivitas Penurunan Bahan Organik dan Anorganik Pada Limbah Cair Penyamakan KulitMenggunakan Tumbuhan Kayu Apu ( Pistia statiotes L.) Sebagai Biofilter. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sebagian besar kandungan limbah cair penyamakan kulit adalah bahan organik dan anorganik (nilai pH, BOD , TSS dan Chromium yang tinggi serta nilai DO yang rendah), sehingga akan lebih efektif jika digunakan pengolahan secara biologis. Salah satu cara pengolahan limbah cair secara biologis adalah dengan menggunakan tumbuhan Kayu Apu ( Pistia statiotes L.) yang berperan dalam penyaringan atau pengikatan bahan organik dan anorganik pada limbah. Mikroorganisme Bacillus subtilis yang terdapat pada limbah cair penyamakan kulit dapat tumbuh pada kondisi aerob dan berasosiasi dengan akar tumbuhan Kayu Apu dalam mendegradasi bahan organik pada limbah cair penyamakan kulit. Tujuan penelitian adalah mengetahui kemampuan tumbuhan Kayu Apu dalam menurunkan bahan organik dan anorganik pada limbah cair penyamakan kulit; mengetahui waktu detensi yang dibutuhkan oleh tumbuhan Kayu Apu untuk menurunkan bahan organik dan anorganik; dan mengetahui tingkat efektivitas penggunaan tumbuhan Kayu Apu sebagai biofilter dibandingkan dengan tumbuhan Enceng Gondok. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan sepuluh perlakuan ( sesuai dengan waktu detensi yang direncanakan yaitu 10 hari) dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Analisis dilakukan terhadap nilai pH, BOD, DO, TSS dan Chromium dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) pada taraf nyata 5% dan uji Tukey yang kemudian dilakukan analisis efektivitas untuk mengetahui tingkat efektivitas dari tumbuhan Kayu Apu dibandingkan dengan tumbuhan Enceng Gondok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tumbuhan Kayu Apu ( Pistia statiotes L. ) sebagai biofilter pada limbah cair penyamakan kulit dapat menurunkan nilai pH mencapai 39,25%; BOD 67,05%; DO 72,24%, TSS 60,31% dan Chromium mencapai 74,51%. Waktu detensi yang diperlukan oleh tumbuhan Kayu Apu untuk menurunkan bahan organik dan anorganik pada parameter nilai pH, BOD, DO, TSS dan Chromium pada limbah cair penyamakan kulit adalah 10 hari. Pemanfaatan tumbuhan Kayu Apu sebagai biofilter lebih efektif dibandingkan dengan tumbuhan Enceng Gondok. Nilai efektivitas tumbuhan Kayu Apu sebagai biofilter pada limbah cair penyamakan kulit untuk menurunkan bahan organik dan anorganik pada parameter pH sebesar 99,33%; BOD 100,65%; DO 119,70%; TSS 10,16% dan Chromium mencapai 103,05%. Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan Kayu Apu dapat menurunkan bahan organik dan anorganik pada limbah cair penyamakan kulit pada waktu detensi 10 hari serta mempunyai nilai efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tumbuhan Enceng Gondok. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap lumpur yang mengendap dari proses biofilter pada limbah cair penyamakan kulit.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2007/6/050700245
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 May 2009 14:39
Last Modified: 21 Oct 2021 05:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147837
[thumbnail of 050700245.pdf] Text
050700245.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item