FrenkyLourenWijaya (2007) Perbaikan Warna Dan Uji Penerimaan Konsumen Terhadap Inokulum Tempe TIP dari Kapang Rhizopus oryzae Dengan Filler Tepung Beras Menir. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Inokulum tempe yang telah dikenal masyarakat saat ini adalah usar dan inokulum bubuk buatan LIPI. Usar mengandung jumlah bakteri kontaminan lebih banyak dibandingkan inokulum bubuk LIPI. Inokulum bubuk LIPI dibuat dari kapang Rhizopus oligosporus , kapang ini lebih sesuai ditumbuhkan di daerah panas dan tidak cocok untuk daerah dingin seperti Malang. Kapang lain yang dapat digunakan dalam pembuatan tempe adalah R. oryzae , kapang ini dapat tumbuh dengan baik di daerah dengan temperatur rendah seperti Malang. Dari penelitian Noranita (2006), telah dilakukan penelitian pembuatan inokulum menggunakan substrat untuk pertumbuhan kapang R. oryzae , namun warnanya masih abu-abu gelap sehingga perlu adanya penelitian lanjutan agar warnanya menjadi lebih putih menarik serta tetap mempertahankan kekompakan produk tempenya. Bahan yang diharapkan menjadi pengisi ( filler ) yang ditambahkan pada inokulum tempe ini adalah tepung beras menir. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperbaiki warna inokulum bubuk dan mengetahui penerimaan konsumen terhadap inokulum bubuk dari produk tempe yang dihasilkan. Penelitian dilakukan dengan metode Eksperimental dengan rancangan percobaan yang diuji yaitu konsentrasi inokulum bubuk yang terdiri dari 6 perlakuan, masing-masing dengan 3 (tiga) kali pengelompokan. Perlakuan percobaan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: P1(Penambahan tepung beras menir 0% pada inokulum dengan berat 100%), P2(Penambahan tepung beras menir 75% pada inokulum dengan berat 25%), P3(Penambahan tepung beras menir 80% pada inokulum dengan berat 20%), P4(Penambahan tepung beras menir 85% pada inokulum dengan berat 15%), P5(Penambahan tepung beras menir 90% pada inokulum dengan berat 10%), dan P6(Penambahan tepung beras menir 95% pada inokulum dengan berat 5%). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan keenam perlakuan uji organoleptik warna inokulum dari uji Friedman. Sehingga warna inokulum bubuk yang disukai adalah perlakuan P6. Untuk kekompakan tempe yang dihasilkan diperoleh perlakuan P1 dengan memiliki kenampakan tempe dan pertumbuhan miseliumnya paling baik dibandingkan perlakuan yang lain dan dari hasil uji Friedman menunjukkan tidak adanya perbedaan antar pelakuan, artinya bahwa panelis menyatakan hasil tempe dari semua perlakuan adalah sama. Untuk uji fisik tekstur dengan pendekatan tekstur tempe Sanan yang dibuat menggunakan usar sebagai inokulumnya didapat nilai tekstur tertinggi pada perlakuan P6 yang menunjukkan bahwa tekstur tempe yang dihasilkan cukup baik karena mendekati nilai tekstur tempe yang dibuat dengan usar. Hasil perlakuan terbaik diperoleh adalah perlakuan P6 dengan nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap warna inokulum bubuk didapat 7,67 warna inokulum bubuk lebih kearah putih. Nilai rata-rata kesukaan panelis terhadap kekompakan tempe perlakuan P6 adalah 5,33 dimana nilai kekompakan masih rendah tapi sudah dapat diterima oleh konsumen pemakai inokulum. Dan untuk nilai rata-rata uji tekstur dengan alat penetrometer 2,844 mm/g dtk Sehingga perlakuan P6 yaitu penambahan tepung beras menir 95% pada inokulum dengan berat 5% merupakan pilihan konsumen di Sentra Industri Tempe Sanan dan inokulum ini diberi nama Inokulum Tempe TIP.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/56/050700695 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 May 2009 14:49 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 05:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147833 |
Text
050700695.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |