Hendiwinata (2007) Pengaruh Pre Cooling pada Proses Pasca Panen Cabai Merah (Capsicum annum L) Untuk Memperpanjang Umur Simpan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pendinginan pendahuluan “Pre Cooling” merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan panas lapang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pre cooling contact icing terhadap umur simpan cabai, Untuk mengetahui perubahan karakteristik cabai merah setelah di pre cooling selama penyimpanan. Hipotesa yang diambil yaitu dengan penggunaan metode “Pre cooling” ini diduga dapat memperpanjang umur simpan dari cabai merah baik dari segi mutu serta tingkat kesegaran. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Faktor yang digunakan ada 3 yaitu : Varietas Cabai ada 2 level; cabai Taiwan dan cabai Hot beauty. Perlakuan ada 4 level; pre cooling suhu 5°C, pre cooling suhu 10°C, pre cooling 15°C, dan tanpa pre cooling. Penyimpanan ada 2 level; penyimpanan pada suhu 15°C, dan penyimpanan pada suhu kamar 25°C ± 2°C. Penelitian menggunakan 3 kali ulangan sehingga didapatkan 48 satuan percobaan. Data umur simpan dianalisis dan diuji dengan menggunakan beda nyata terkecil (BNT) dengan taraf nyata 5%. Hasil dari penelitian ini didapatkan varietas dan suhu berpengaruh nyata terhadap laju respirasi. Laju respirasi tertinggi untuk cabe varietas Taiwan pada cabe pre cooling 5°C(P1) sebesar 72,580 mgO2/kg.jam. Untuk cabe varietas Hot beauty terdapat pada cabe tanpa pre cooling (P4) sebesar 89,320 mgO2/kg.jam masing-masing penyimpanan 15°C. Untuk penyimpanan 25°C laju respirasi tertinggi pada cabe varietas Taiwan terdapat pada perlakuan tanpa pre cooling sebesar 96,529 mgO2/kg.jam, sedangkan untuk varietas Hot beauty terdapat pada perlakuan pre cooling 5°C sebesar 127,995 mgO2/kg.jam. Suhu penyimpanan yang berbeda akan berpengaruh nyata terhadap susut berat cabai. Susut berat terendah pada cabe varietas Taiwan dan Hot beauty pada suhu penyimpanan 15°C terdapat pada cabai dengan pre cooling 5°C sebesar 3,099% dan 3,191%. Untuk penyimpanan suhu 25°C susut berat terendah untuk cabai Taiwan terdapat pada cabai pre cooling 10°C sebesar 4,197%. Untuk varietas Hot beauty terdapat pada cabai pre cooling 15°C sebesar 4,332%. Antara varietas, perlakuan pre cooling, dan suhu penyimpanan terdapat interaksi yang nyata terhadap tekstur cabai. Nilai tekstur tertinggi terdapat cabai varietas Taiwan tanpa pre cooling sebesar 0,00335 mm/gr.s. Untuk cabai Hot beauty terdapat pada perlakuan pre cooling 15°C sebesar 0,00303 mm/gr.s masing-masing pada suhu penyimpanan 25°C. Pengujian perlakuan terbaik terdapat pada cabai varietas Taiwan pre cooling 15°C pada suhu penyimpanan 15°C dengan nilai produk sebesar 0,986. Pendugaan umur simpan paling lama pada cabai varietas Taiwan dengan pre cooling 10°C yaitu selama 19 hari. Sedangkan untuk varietas Hot beauty pada pre cooling 5°C yaitu selama 15 hari.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FTP/2007/050702571 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 26 Sep 2007 00:00 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 04:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147702 |
Text
050702571.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB) |
Actions (login required)
View Item |