Evaluasi potensi probiotik isolat indigenus asal bekatul padi Lactobacillus Plantarum B2 dan Lactobacillus casei pada media fermentasi bekatul secara in Vivo.

AnitaKusumaFinalissari (2007) Evaluasi potensi probiotik isolat indigenus asal bekatul padi Lactobacillus Plantarum B2 dan Lactobacillus casei pada media fermentasi bekatul secara in Vivo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kemajuan pengetahuan tentang pangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan telah meningkatkan minat masyarakat terhadap pangan fungsional. Salah satu pangan fungsional yang berkembang pesat adalah pangan probiotik. Probiotik merupakan mikrobia hidup pada bahan pangan yang bersifat menguntungkan bagi kesehatan saluran pencernaan. Saat ini mulai banyak dikembangkan pangan fermentasi probiotik berbasis serealia yang memiliki efek sinbiotik yaitu gabungan antara probiotik dan prebiotik. Bekatul dengan kandungan gizi yang cukup tinggi dan ditambah komponen oryzanol, tokoferol, dan asam ferulet menjadikannya sebagai bahan baku potensial untuk dijadikan pangan fungsional. Bekatul juga merupakan sumber bakteri Asam laktat. Studi terbaru berhasil mengisolasi sebanyak 9 isolat BAL asal bekatul yang diperoleh dari berbagi penggilingan padi di kota Malang. Hasil pengujian secara in vitro dihasilkan Lactobacillus plantarum B2 yang diidentifikasi sebagai probiotik dan memiliki viabilitas tinggi pada media bekatul. Studi isolat probiotik sering dilakukan secara in vitro. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui viabilitas BAL indigenus L. plantarum B2 dan komersial L .casei dalam saluran pencernaan serta mengetahui efek penghambatan terhadap mikroba patogen E.coli dan Salmonella secara in vivo. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu pakan perlakuan yang terdiri atas medium fermentasi bekatul tanpa isolat (Formula I), medium yang menggunakan isolat indigenus L. casei (Formula II) dan isolat indigenus L. plantarum B2 (Formula III) serta kontrol (pakan standar). Masing-masing perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Data yang diperoleh dillakukan analisa deskriftif. Perlakuan terbaik dilakukan dengan metode rangking. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian perlakuan minuman media bekatul terfermentasi selama 20 hari mampu meningkatkan jumlah BAL, menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan mampu menurunkan pH feses tikus. Perlakuan terbaik pemberian minuman Formulasi III yaitu media bekatul terfermentasi isolat indigenus L.plantarum B2. Hasil perlakuan terbaik analisa feses tikus memiliki total bakteri 8,6X1010 , total BAL (Bakteri Asam Laktat) 5,80X107 CFU/g, total bakteri patogen E.coli 3,00X104 CFU/g dan total Salmonella 1,67X104 CFU/g dan penurunan pH feses menjadi 6,47.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FTP/2007/050702192
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 Sep 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 01:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/147650
[thumbnail of 050702192.pdf]
Preview
Text
050702192.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item