Putra, MirzaldiFebrianto (2015) Model Dapur Masakan Tradisional Khas Kota Malang dengan Konsep Open Kitchen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kota Malang memiliki kekayaan kuliner hebat dan patut dikembangkan sebagai sentra wisata kuliner Jawa Timur. Sektor kuliner semakin berkembang menjadi wisata tersendiri ketika mengunjungi sebuah daerah. Fungsinya pun cukup penting dalam dunia pariwisata, sebagai wajah kota/daerah itu sendiri. berbeda dengan dapur tertutup yang biasa digunakan pada dapur masakan tradisional, konsep open kitchen mampu memberikan kesan ruangan yang lebih luas dan menyatu antara area makan (tunggu). Konsep open kitchen tidak memberikan sekat ataupun menggunakan pembatas kaca, sehingga dapat membuat suasana ruang tunggu menjadi tidak membosankan. Selain bertujuan untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas restoran, secara tidak langsung juga untuk membangun kepercayaan bagi para pembeli karena adanya transparansi proses masakan yang diberikan kepada mereka. Masih sedikit aplikasi konsep tersebut pada dapur masakan tradisional, karena untuk sebagian masyarakat masih menganggap bahwa mempertontonkan dapur ialah hal yang tabu. Tujuan penerapan konsep open kitchen disini ialah sebagai inovasi dalam menyajikan proses masak yang atraktif pada masakan tradisional khas Malang supaya lebih menarik.. Metode kajian yang digunakan untuk membuat model dapur masakan tradisional khas Kota Malang ini adalah dengan pengamatan pada objek sampel berupa dapur-dapur masakan khas tradisional yang ada di Kota Malang dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pengumpulan data berupa pustaka dan peraturan yang mendasari pembuatan model dapur berkonsep open kitchen. 2. Penentuan sampel berupa masakan khas Kota Malang dengan observasi lapangan. 3. Analisis data mengenai open kitchen, objek Smpel, dan fungsi, ruang, pelaku dan kebutuhan pengguna dengan menggunakan metode deskriptif analitis. vii 4. Konsep dasar yang dihasilkan dalam sintesis antara lain: konsep ruang dan aktivitas perilaku pengguna (organisasi ruang, ukuran ruang, kebutuhan ruang, dan zonasi pencapaian atau sirkulasi. Setelah konsep diterapkan pada perancangan, munculah sebuah hasil desain yang kemudian akan dievaluasi dan disesuaikan dengan kriteria awal untuk memperlihatkan kesesuaiannya. Untuk mendesain sebuah model diperlukan pengujian aplikasi pada sebuah ruang, pengujian pada model dapur ini ditekankan pada kedudukan dapur disebuah ruang. Potensi proses masak yang diwadahi dengan konsep open kitchen bila dikemas dengan tepat pada area open kitchen akan membuat sebuah ruang dapur lebih menarik. Konsep open kitchen mempunyai 2 variabel penting yang harus diperhatikan, yaitu ruang gerak aktifitas di dalam open kitchen dan penataan ruang tunggu yang dikaitkan dengan jarak visual konsumen terhadap open kitchen. Model dapur berkonsep open kitchen yang diterapkan pada dapur masakan tradisional ini membuat suasana ruang makan menjadi tidak membosankan. Hal ini dikarenakan konsep open kitchen dapat menyajikan dapur aktif yang dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh konsumen yang sedang menunggu pesanan. Konsep dapur aktif ini yang paling membedakan dengan dapur tradisonal lainnya yang menggunakan dapur tertutup.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2015/605/051506105 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 11 Sep 2015 14:11 |
| Last Modified: | 21 Oct 2021 04:04 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/143728 |
Preview |
Text
BAB3.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
COVER_SKRIPSI.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB4_part_1.pdf Download (3MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB5.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB1.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB2.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |