Pengaruh Jenis Perumahan Real Estate Terhadap Interaksi Sosial Penghuni di Kota Malang

Susilo, PujoAdhi (2013) Pengaruh Jenis Perumahan Real Estate Terhadap Interaksi Sosial Penghuni di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota merupakan suatu wilayah geografis tertentu yang mendapatkan perlakuan dari manusia untuk dijadikan tempat tinggal. Manusia memberikan perlakuan sedemikian rupa terhadap kota hingga menjadi lingkungan tempat tinggal yang nyaman, aman, sehat dan layak huni. Pada akhirnya kondisi lingkungan tersebut akan mempengaruhi terciptanya suatu perilaku manusia terhadap lingkungan kota. Perilaku ini terbentuk karena adanya rangsangan yang diterima dan kemudian ditanggapi oleh masyarakat perkotaan sesuai dengan makna yang didapatkan dari pengetahuan dan pengalaman.. Pembangunan yang selalu mengedepankan aspek fisik dapat menggiring masyarakat perkotaan kepada sifat individualistis. Hal tersebut berarti, kondisi lingkungan permukiman secara perlahan dapat membentuk karakteristik masyarakat/manusia di dalamnya yang tercipta dari bentuk perumahan, sarana di dalamnya ataupun kondisi sosial masyarakatnya. Kemudian masyarakat individualistis dapat menjadi ancaman secara perlahan terhadap ketahanan lingkungan permukiman. Individualisme juga merupakan penyebab keengganan masyarakat untuk ikut serta di dalam kegiatan sosial. Pembangunan perumahan yang dikembangkan oleh pihak developer akhir-akhir ini semakin meluas dan merata di seluruh bagian wilayah Kota Malang. Pihak pengembang menjangkau pasar lebih luas, yaitu mulai dari masyarakat kelas atas hingga masyarakat kelas bawah. Perumahan real estate dibangun berdasarkan jenisnya untuk mengakomodir kebutuhan tempat tinggal seluruh kalangan masyarakat. Perumahan real estate terdiri dari perumahan sederhana, perumahan menengah dan perumahan mewah. Menurut Sastra M & Merlina (2006), mengenai pembagian jenis perumahan real estate, faktor yang membedakan secara jelas setiap jenis perumahan adalah harga rumah dan ketersediaan sarana. Ketersediaan sarana sebagai daya tarik kepada calon penghuni serta merupakan wadah fisik untuk menciptakan kegiatan-kegiatan sosial penghuni. Zhang & Lawson (2009), menyebutkan bahwa kunci dari terjadinya kegiatan sosial ditentukan dari kualitas ruang terbuka sebagai sarana untuk berinteraksi. Penghuni perumahan akan tertarik untuk menggunakan sarana jika kondisi sarana perumahan terpelihara dengan baik, sehingga dapat menumbuhkan rasa nyaman bagi penghuni untuk memanfaatkannya. Kondisi sarana yang berkualitas dapat menjadi daya tarik kepada penghuni untuk memanfaatkannya secara rutin. Pemanfaatan secara rutin oleh penghuni memungkinkan untuk terjadinya interaksi sosial antar penghuni dengan intensitas yang tinggi. Individualisme masyarakat perkotaan terutama penghuni perumahan real estate akan turut semakin meluas jika pihak pengembang tidak mengakomodir fasilitas pendukung sebagai pencipta interaksi sosial penghuni perumahan. Bahkan menurut Zhang & Lawson (2009), menyatakan bahwa ukuran dan jumlah ruang terbuka sebagai sarana perumahan tidak berkontribusi dalam menyelesaikan masalah interaksi sosial diantara penghuni, perlu didukung pula oleh kualitas ruang terbuka yang baik sebagai daya tarik kepada penghuni untuk menggunakannya. Selain itu keberadaan sarana saja belum mampu menciptakan interaksi sosial, perlu didukung oleh karakteristik penghuninya, wadah non fisik seperti kelembagaan ataupun bentuk kegiatan yang biasa dilakukan penghuni. Interaksi sosial penghuni perumahan merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan penghuni di dalam perumahan, baik dalam bentuk formal maupun non formal dengan intensitas tinggi maupun rendah. Interaksi sosial merupakan suatu proses pembiasaan lingkungan. Interaksi sosial di dalam perumahan memiliki kemungkinan bahwa hal tersebut terjadi karena sutau aktivitas yang berpola atau rutin dilakukan. Metode analisis korelasi chi square digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel fisik perumahan, variabel non fisik dan variabel interaksi sosial. Selain itu juga untuk mengetahui kekuatan hubungan antar variabel yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berpengaruh terhadap terjadinya interaksi sosial penghuni di setiap jenis perumahan adalah sebagai berikut: pada perumahan sederhana, variabel yang memiliki hubungan/pengaruh adalah pengguna sarana, usia penduduk, tingkat pendapatan, jumlah organisasi, tanggapan masyarakat terhadap keberadaan organisasi, tanggapan terhadap keterlibatan masyarakat di dalam organisasi, kegiatan rutin sore hari saat hari kerja dan kegiatan rutin malam hari saat hari kerja. Pada perumahan menengah, variabel yang memiliki hubungan/pengaruh adalah jumlah sarana, pengguna sarana, kegiatan pemeliharaan sarana, usia penduduk, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, jumlah organisasi, tanggapan masyarakat terhadap keberadaan organisasi, tanggapan terhadap keterlibatan masyarakat di dalam organisasi, kegiatan rutin pada sore hari saat hari libur. Sedangkan pada perumahan mewah, variabel yang memiliki hubungan/pengaruh adalah jumlah sarana, pengguna sarana, intensitas pemeliharaan sarana, jenis pekerjaan, jumlah organisasi dan rutin pada siang hari saat hari kerja.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2013/6/051301090
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 04 Apr 2013 15:15
Last Modified: 21 Oct 2021 12:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/142322
[thumbnail of PENGARUH_JENIS_PERUMAHAN_REAL_ESTATE_TERHADAP_INTERAKSI_SOSIAL_PENGHUNI_DI_KOTA_MALANG.pdf]
Preview
Text
PENGARUH_JENIS_PERUMAHAN_REAL_ESTATE_TERHADAP_INTERAKSI_SOSIAL_PENGHUNI_DI_KOTA_MALANG.pdf

Download (11MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item