Kajian Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja Kabupaten Lumajang

Manik, TheodorikRizal (2012) Kajian Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja Kabupaten Lumajang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten Lumajang merupakan salah satu kabupaten yang tumbuh dan berkembang dengan konsep agropolitan. Dalam RTRW Kabupaten Lumajang Tahun 2008-2028, Kabupaten Lumajang menetapkan kawasan strategis pengembangan ekonomi salah satunya berada di Kawasan Strategis Ekonomi Agropolitan Seroja dengan luas 25.061,28 ha. Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja ini bertujuan untuk mengembangkan agribisnis pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan yang berwawasan lingkungan guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing, mendayagunakan sumber daya agribisnis kawasan agropolitan seroja, meningkatkan pendapatan masyarakat agribisnis di sekitar kawasan, meningkatkan kontribusi dalam pertumbuhan PDRB, melakukan re-positioning pemasaran daerah Kabupaten Lumajang di pasar nasional maupun global. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik Kawasan Agropolitan Seroja di Kabupaten Lumajang, untuk mengetahui perkembangan Kawasan Agropolitan Seroja di Kabupaten Lumajang, serta menyusun strategi dan arahan pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja di Kabupaten Lumajang. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis kebijakan, analisis potensi ekonomi, analisis kesesuaian lahan, analisis penentuan komoditas unggulan, analisis linkage system , analisis kelembagaan, analisis partisipatif, analisis evaluasi kawasan terhadap konsep kawasan agropolitan, analisis potensi masalah, dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Kawasan Agropolitan Seroja Kabupaten Lumajang ini terletak di Kecamatan Senduro dan Kecamatan Pasrujambe yang terdiri dari 8 desa yaitu Desa Senduro, Desa Kandang Tepus, Desa Kandangan, Desa Burno, Desa Argosari, Desa Jambekumbu, Desa Pasrujambe, dan Desa Jambearum. Ketinggian kawasan berkisar antara 400-2.000 mdpl. Kawasan Agropolitan Seroja memiliki curah hujan tahunan di sebesar 2.140 mm/tahun di Kecamatan Senduro dan 2.171 mm/tahun di Kecamatan Pasrujambe. Temperatur Kawasan Agropolitan Seroja berkisar antara 18°C – 33°C. Kawasan Agropolitan Seroja memiliki jenis batuan old kwarter vulkanik. Jenis tanah yang terdapat di Kawasan Agropolitan Seroja terdiri dari jenis tanah andosol, regosol, dan latosol. Tekstur tanah Kawasan Agropolitan di seluruh desa adalah tekstur tanah sedang (lempung) kecuali di Desa Pasrujambe yang terdapat tekstur tanah kasar (pasir) yang letaknya dekat dengan Gunung Semeru. ii Kawasan Agropolitan Seroja Kabupaten Lumajang yang dapat digunakan sebagai lahan pertanian memiliki luasan sebesar 7.920,26 Ha. Kawasan Agropolitan Seroja dalam pengembangannya sudah berjalan sesuai dengan konsep pengembangan kawasan agropolitan berdasarkan Pedoman Pengelolaaan Ruang Kawasan Sentra Produksi Pangan Nasional dan Daerah. Komoditas unggulan utama dalam pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja adalah komoditas pisang yang sudah berjalan dengan utuh dan terintegrasi. Komoditas durian dan sukun masih memerlukan pengembangan agar sistem agribisnis pada komoditas tersebut dapat mendukung pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja. Masalah utama dalam pengembangan Kawasan Agropolitas Seroja adalah sub sistem agribisnis hilir komoditas durian dan sukun yang belum berjalan. Kreativitas masyarakat untuk melakukan diversifikasi produk olahan masih minim khususnya pada tanaman durian dan sukun serta belum adanya kelompok tani komoditas durian dan sukun. Kondisi jaringan jalan yang rusak juga menyebabkan permasalahan dalam distribusi pemasaran produk pertanian. Pengembangan Kawasan Agropolitan Seroja secara berkelanjutan membutuhkan strategi dan arahan berupa, pengembangan sub sistem agribisnis sesuai komoditas unggulan, arahan tata ruang Kawasan Agropolitan Seroja, pengembangan sistem usaha tani konservasi di pegunungan, pengembangan infrastuktur pendukung agropolitan, serta pengembangan sumber daya manusia.

English Abstract

Lumajang Regency is one regency of a growing and developing with the concept of agropolitan. Based on RTRW Lumajang Regency year 2008-2028, Lumajang government establish a strategic area of economic development one of which was in the Strategic Economic Seroja Agropolitan region with an area of 25061,28 ha. development Seroja Agropolitan Region aims to develop agribusiness food crops, plantation, forestry, animal husbandry, and fishery environmentally in order to increase added value and competitiveness, leverage agribusiness resources of Seroja Agropolitan Region, increase the income of agribusiness in the region, increasing contribution in the PDRB growth, regional marketing repositioning Lumajang in national and global markets. The purpose of this research was to identify the characteristics of the Seroja‟s Agropolitan Region, determine the development of Seroja‟s Agropolitan Region, and creates strategy and direction of Seroja‟s Agropolitan Region development.. The analysis uses descriptive method, policy analysis, economic potential analysis, suitability of land analysis, determination of commodities analysis, linkage system analysis, institutional analysis, participatory analysis, region evaluation of the agropolitan region concept analysis, the analysis of potential problems, and SWOT analysis. The results showed Seroja‟s Agropolitan Region located in the Senduro District and Pasrujambe District and consisting of 8 villages namely Senduro Village, Kandang Tepus Village, Kandangan Village, Burno Village, Argosari Village, Jambekumbu Village, Pasrujambe Village, dan Jambearum Village. Altitude region between 400-2000 meters above sea level. Seroja‟s Agropolitan Region has an annual rainfall of 2140 mm/year in the Senduro District and 2171 mm/year in the Pasrujambe District. Temperatures ranged 18 °C - 33 °C in Seroja‟s Agropolitan Region. Seroja‟s Agropolitan Region has old crater of volcanic rock types. The soil types found in the Seroja‟s Agropolitan Region are andosol, regosol, and latosol. The texture of the ground area around the village Agropolitan soil texture is medium (clay) except in the Village Pasrujambe contained coarse soil texture (sand) that is located close to Mount Semeru. Seroja Agropolitan Region Lumajang Regency yang can be used as agricultural land has an area of 7920.26 ha. Seroja Agropolitan Region in its development has run in accordance with the concept of regional development agropolitan based on „Pedoman iv Pengelolaaan Ruang Kawasan Sentra Produksi Pangan Nasional dan Daerah‟. The main commodities in the development Seroja Agropolitan Region is a bananas that already running with a full system and integrated. durian Commodities and breadfruit Commodities still require the development of agribusiness in commodity systems that can support the development of Seroja Agropolitan Region. The main problem of the development of Seroja Agropolitan Region is a sub system of downstream agribussines of durian commodities and breadfruit commodities are not yet running. Creativity communities to diversify their refined products is still minimal especially in durian commodities and breadfruit commodities and there is no farmer groups of durian commodities and breadfruit commodities. The condition of the road network also led to problems in marketing of agricultural products distribution. Seroja‟s Agropolitan Region sustainable development requires a strategy and direction such as development of appropriate sub-systems agrobusiness commodities, spatial direction of Seroja‟s Agropolitan Region, development of conservation farming systems in the mountains, development of supporting infrastructure agropolitan, and human resource development.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2012/34/ 051200777
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 09 Mar 2012 09:21
Last Modified: 09 Mar 2012 09:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141494
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item