Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Industri Desa Keboansikep Kabupaten Sidoarjo.

Hadis, Fawzizah (2012) Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Sekitar Industri Desa Keboansikep Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Industri di Desa Keboansikep mulai berdiri pada tahun 1971 namun pertumbuhan industri paling banyak di mulai tahun 1990. Seiring dengan perkembangan industri, guna lahan di Desa Keboansikep juga terus mengalami perubahan. Selain guna lahan perubahan sosial ekonomi juga muncul diantaranya semakin banyaknya penduduk pendatang, semakin berkurangnya mata pencaharian sebagai petani, berubahnya struktur ekonomi. Berbagai hal tersebut merupakan sebagian kemungkinan sosial ekonomi akibat adanya kegiatan industri serta perubahan lahan dan hal ini masih perlu penelusuran lebih lanjut. Penelitian ini akan melihat perubahan sosial ekonomi masyarakat sekitar industri yang terjadi di setiap 5 tahun dimulai dari tahun 1990-2010. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar industri Desa Keboansikep. Metode yang digunakan adalah analisis diskriptif perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar industri tahun 1990-2010 yang meliputi karakteristik migrasi, perubahan kesehatan masyarakat, perubahan interaksi sosial, perubahan mata pencaharian, perubahan pendapatan, perubahan perdagangan dan jasa. Hasil penelitian ini adalah perubahan kondisi sosial ekonomi yang meliputi migrasi, kesehatan masyarakat, interaksi sosial, mata pencaharian, pendapatan dan perdagangan dan jasa. Banyaknya penduduk pendatang yang tinggal di Desa Keboansikep tidak terlepas dari perubahan guna lahan yang ada di Desa Keboansikep. Penduduk pendatang sebagian besar hanya melakukan perpindahan sebanyak satu kali (92%) yaitu dari tempat asal langsung menuju ke Desa Keboansikep Sebagian besar penduduk pendatang berasal dari wilayah-wilayah yang relatif dekat dengan wilayah sekitar Desa Keboansikep, yakni masih dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo (27%). Sebagian besar penduduk pendatang pindah ke wilayah studi karena alasan yang berhubungan dengan mata pencaharian, di antaranya adalah karena dekat dengan tempat bekerja (22%) dan adanya keinginan untuk memulai usaha baru di tempat yang baru (16%) . Sebelum datang menetap di Desa Keboansikep 92% penduduk melakukan perpindahan sebanyak satu kali. Banyak penduduk yang menjadikan Desa Keboansikep sabagai tempt pertama untuk mengadu nasib memulai kehidupan mereka. Sebagian besar penduduk pendatang sebelumnya bertempat tinggal di lokasi yang relatif dekat dengan wilayah sekitar Desa Keboansikep, yakni masih dalam wilayah Kabupaten Sidoarjo (27%), Surabaya (17%) dan 26% dari dalam propinsi jawa timur kecuali Sidoarjo, Surabaya dan Madura. Sebagian besar penduduk pendatang memilih pindah ke wilayah studi karena dekat dengan tempat bekerja (21%) dan adanya keinginan untuk memulai usaha baru di tempat yang baru (16%) Pada tahun 1990 penderita penyakit ISPA, iritasi mata dan penyakit kulit masih sangat sedikit berkisar antara 2-5% namun pada tahun 2010 terjadi banyak peningkatan yaitu ISPA menjadi 71%, iritasi mata 47% dan kulit 53% sehingga dapat diketahui bahwa kondisi kesehatan masyarakat di sekitar industri mengalami banyak penurunan. Partisipasi masyarakat Desa Keboansikep dalam kegiatan bersama banyak mengalami penuruan terutama dalam kegiatan ronda yaitu di tahun 1990 sebesar 80% dan tahun 2010 menjadi 50%, hanya beberapa RT yang masih mengadakan ronda. Penurunan juga terjadi di kegiatan bersama lainnya misalnya kerja bakti, rapat RT/RW, kegiatan keagamaan dan arisan. Peningkatan partisipasi hanya terdapat dalam iuran kematian hal ini dikarenakan aktifnya petugas penarik iuran menjalankan tugasnya. Mata pencaharian penduduk Desa Keboansikep dari tahun 1990-2010 masih tetap di dominasi oleh buruh pabrik, namun pada tahun 2005 cenderung mengalami penurunan. Penduduk yang semula bekerja menjadi buruh pabrik banyak yang akhirnya memilih membuka usaha sendiri di bidang perdagangan dan jasa. Selain buruh pabrik, mata pencaharian yang juga mengalami penurunan adalah petani yaitu tahun 1990 sebesar 2% dan pada tahun 2010 menjadi 1% hal ini disebabkan petani tersebut memilih bekerja menjadi buruh karena pendapatan yang didapat lebih banyak. Mata pencaharian yang selalu mengalami peningkatan adalah pedagang (10% menjadi 20%), wiraswasta (3% menjadi 12%)serta karyawan (15% menjadi 20%). Mata pencaharian tambahan di Desa Keboansikep selalu mengalami peningkatan tiap tahun mulai dari tahun 1990-2010. Mata pencaharian yang mengalami peningkatan adalah pedagang, wiraswasta, buruh dan karyawan. Lokasi bekerja penduduk untuk mata pencaharian tambahan rumah tangganya sebagian besar adalah di sekitar tempat tinggal atau berada dalam satu kelurahan dengan tempat tinggal. Sektor perdagangan berupa toko mengalami peningkatan terbanyak tiap 5 tahun dan selanjutnya diikuti oleh warung. Untuk sektor jasa, kos-kosan yang mengalami peningkatan signifikan dimulai dari tahun 1990 hanya terdapat 5 jasa kos-kosan hingga sekarang terdapat 12 titik lokasi. Pendapatan penduduk Desa Keboansikep cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang memiliki pendapatan di bawah Rp. 1,250,000 selalu mengalami penurunan. Jumlah penduduk yang memiliki pendapatan lebih dari Rp 1,250,000 dan seterusnya selalu mengalami peningkatan. Peningkatan pendapatan juga dapat dilihat dari perbandingan dengan inflasi yang juga cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat menggambarkan kondisi perekonomian masyarakat Desa Keboansikep, khususnya yang berkaitan dengan pendapatan semakin membaik Dari berbagai identifikasi di atas secara signifikan telah terjadi perubahan sosial ekonomi pada masyarakat di Desa Keboansikep antara rentang waktu 1990-2010, Perubahan itu meliputi perubahan positif maupun perubahan negatif. Perubahan positif diantaranya adalah semakin meningkatnya ekonomi masyarakat dengan meningkatnya nilai pendapatan mereka, semakin banyaknya sarana perdagangan dan jasa sehingga kebutuhan penduduk semakin mudah terpenuhi, terbukanya lapangan pekerjaan di sektor sekunder dan tersier. Perubahan negatif sosial ekonomi masyarakat sekitar industry Desa Keboansikep yaitu semakin banyaknya pendatang (proses migrasi) maka semakin padat penduduk di Desa Keboansikep, penurunan kondisi kesehatan masyarakat di sekitar industri, menurunnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan bersama

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2012/26/ 051200744
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Mar 2012 09:40
Last Modified: 28 Dec 2021 07:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/141415
[thumbnail of Cover n Lembar Pengesahan.pdf]
Preview
Text
Cover n Lembar Pengesahan.pdf

Download (160kB) | Preview
[thumbnail of RINGKASAN.pdf]
Preview
Text
RINGKASAN.pdf

Download (98kB) | Preview
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (100kB) | Preview
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (115kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (149kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (188kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (93kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item