Perubahan Kawasan Jalan Brigjen Slamet Riyadi (Oro-oro Dowo) Kota Malang,

Rachmawati, DessyAliana (2011) Perubahan Kawasan Jalan Brigjen Slamet Riyadi (Oro-oro Dowo) Kota Malang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kawasan Jalan Brigjen Slamet Riyadi (Oro-oro Dowo) adalah bagian dari sejarah Kota Malang yang mulai mengalami perkembangan sejak jaman kolonial. Kawasan ini memiliki embrio awal berupa jalan yang dulunya bernama Oro-oro Dowo (sekarang Brigjen Slamet Riyadi). Penggunaan toponim oro-oro dowo sangat unik karena sangat spesifik menunjukkan karakter fisik awal kawasan. Menurut bahasa Jawa oro-oro memiliki arti hamparan padang rumput, sedangkan dowo memiliki arti panjang. Latar belakang kemunculan bangunan periode awal di kawasan Oro-oro Dowo bersifat coba-coba ( test case ) untuk menjamin keamanan bangsa Eropa karena letaknya yang strategis dekat loji dan permukiman pribumi. Oro-oro Dowo merupakan salah satu daerah permukiman bangsa Eropa di Kota Malang yang muncul pada periode paling awal. Perkembangan Jalan Oro-oro Dowo menjadi sebuah kawasan terjadi secara tidak terencana dan tidak bisa lepas dari perkembangan sejarah Kota Malang, hal ini menunjukkan bahwa kawasan terbentuk secara alami sehingga mudah mengalami perubahan karena perkembangannya spontan dan sepotong-sepotong. Perkembangan kawasan tidak hanya mencakup fisik, namun juga melibatkan unsur non fisik (sosial, ekonomi dan politik/kebijakan pemerintah) yang turut mempengaruhi proses terjadinya perubahan kawasan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi sejarah, perkembangan dan karakteristik kawasan, mengidentifikasi perubahan kawasan dan mengetahui penyebab perubahan kawasan, termasuk di dalamnya perubahan bangunan kuno yang menunjukkan karakter kawasan yang sudah ada sejak jaman kolonial. Perkembangan kawasan sesuai dengan peristiwa-peristiwa penting yang terkait dengan sejarah kawasan terbagi menjadi beberapa periode. Periode perkembangan kawasan tidak hanya mencakup fisik (guna lahan, bangunan dan sirkulasi/jalan), namun juga melibatkan unsur non fisik (sosial, ekonomi dan politik/kebijakan pemerintah) yang turut mempengaruhi proses terjadinya perubahan kawasan. Perkembangan permukiman menurut periode kemunculannya, yaitu permukiman periode awal sampai tahun 1950 dan permukiman setelah 1950. Jika dilihat dari tipe perkembangannya, kawasan mengalami perubahan dari perkembangan horizontal ke perkembangan interstisial. Perubahan kawasan dengan sinkronik-diakronik menunjukkan pengaruh variabel sosial, ekonomi dan politik terhadap fisik kawasan yang ternyata saling memiliki keterkaitan, namun pengaruh masing-masing aspek tersebut tidak sama pada setiap periode waktu. Penyebab perubahan kawasan dengan uji korelasi disebabkan oleh faktor aktivitas ekonomi dan politik (kebijakan pemerintah), kondisi sosial tidak terbukti memiliki korelasi dengan perubahan kawasan. Selanjutnya, penyebab perubahan bangunan kuno sebagai bagian dari karakter masa lampau kawasan berdasarkan hasil analisis faktor, yaitu faktor 1 terkait bangunan dan pemilik , faktor 2 internal terkait dengan kawasan dan faktor 3 terkait dengan non fisik (desain dan hukum). Periode perkembangan kawasan tidak hanya mencakup fisik (guna lahan, bangunan dan sirkulasi/jalan), namun juga melibatkan unsur non fisik (sosial, ekonomi dan politik/kebijakan pemerintah) yang turut mempengaruhi proses terjadinya perubahan kawasan. Perkembangan permukiman menurut periode kemunculannya, yaitu permukiman periode awal sampai tahun 1950 dan permukiman setelah 1950. bangunan dan pemilik

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2011/495/ 051104386
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 30 Jan 2012 11:47
Last Modified: 30 Jan 2012 11:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140998
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item