Penerapan LDPC (Low Density Parity Check) pada Sistem DVB-S2 (Digital Video Broadcasting-Satellite Second Generation

Ridwan, Muhammad (2011) Penerapan LDPC (Low Density Parity Check) pada Sistem DVB-S2 (Digital Video Broadcasting-Satellite Second Generation. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Performansi DVB-S2 (Digital Video Broadcasting - Satellite Second Generation ) dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi propagasi dan skema ECC (E rror Control Coding ) yang digunakan. Analisis terhadap faktor-faktor tersebut tentunya sangat bermanfaat dalam proses perencanaan dan penerapan teknologi DVB-S2 di Indonesia. Dalam skripsi ini akan dibahas pengaruh beberapa faktor performansi DVB-S2 menggunakan teknik LDPC ( Low Density Parity Check ) sebagai error control coding -nya dan menghitung bandwidth yang terpakai untuk sistem DVB-S2. Perhitungan bandwidth didapat melalui perhitungan symbol rate . Simulasi untuk pengaruh parameter pengkodean, indikator performansi yang digunakan dalam simulasi adalah BER ( Bit Error Rate) dan delay . Beberapa parameter yang diujicoba yaitu: code rate , panjang frame , teknik modulasi, jumlah iterasi maksimum, penerapan bit interleaver , dan pengaruh redaman hujan. Kondisi kanal transmisinya adalah AWGN dan algoritma decoding yang digunakan yaitu sum of product . Perhitungan bandwidth yang terpakai menggunakan Ms. Excel 2003. Simulasi untuk pengaruh parameter LDPC dilakukan dengan dengan menggunakan Matlab 2010a bersama dengan source code ISCML 1.10 oleh Matthew C Valenti. Sistem DVB-S2 memerlukan bandwidth terbesar pada modulasi QPSK dan code rate 1/4, yaitu 60MHz. Penerapan coderate yang kecil menghasilkan performa yang lebih baik daripada coderate yang besar. Penerapan code rate =1/3 membutuhkan Eb/N0=1,89, code rate =2/3 membutuhkan Eb/N0=2,25, dan tanpa LDPC membutuhkan Eb/N0=9,44. Teknik modulasi QPSK menghasilkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan modulasi 8PSK dan16APSK. Penerapan modulasi QPSK membutuhkan Eb/N0=1,89, 8PSK membutuhkan Eb/N0=3, dan 16APSK membutuhkan Eb/N0=3,96. Semakin banyak jumlah iterasi LDPC code , maka performa yang ditunjukkan akan semakin baik. Jumlah kode bit (FECFrame) tidak begitu berpengaruh pada maksimum iterasi yang kecil, namun untuk maksimum iterasi yang besar, maka simulasi dengan normal FECFrame, performanya lebih baik daripada short FECFrame. Penggunaan BICM tidak banyak mempengaruhi performa BER karena bit interleaver ini digunakan untuk meningkatkan kapasitas kanal. Pengaruh redaman atmosfer sangat berpengaruh pada performansi sistem DVB-S2 yang terlihat dari energi per bit yang semakin besar jika redaman atmosfernya diperbesar. Untuk redaman hujan=1dB, membutuhkan Eb/N0=2,44, sedangkan untuk redaman hujan= 2dB, membutuhkan Eb/N0=4,69.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2011/481/ 051104372
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Elektro
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 01 Mar 2012 15:03
Last Modified: 01 Mar 2012 15:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140986
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item