Penataan Guna Lahan Berbasis Kearifan Lokal di Desa Bugbug Kabupaten Karangasem

Putra,IWayanIndrabayuPandi (2011) Penataan Guna Lahan Berbasis Kearifan Lokal di Desa Bugbug Kabupaten Karangasem. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Pakraman atau yang dikenal dengan nama Desa Adat dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan di Bali memiliki peran penting dalam pengelolaan aspek religious, spiritual dan kultural dalam komunitas. Desa Adat memiliki aset berupa tanah desa dengan beragam fungsinya, yang secara langsung menjelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat adat Bali (Hindu) selalu membutuhkan ruang dalam arti spasial sebagai tempat melaksanakan kegiatan keagamaan. Setelah berkembangnya pariwisata terjadi alih fungsi lahan di pesisir Desa Bugbug yang berdampak pada terbatasnya akses bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan keagamaan ( Upacara Melasti ) serta bergesernya ruang aktivitas nelayan akibat beralihfungsinya ruang tambat perahu menjadi fasilitas pariwisata. Desa Bugbug merupakan salah satu desa dengan kompleksitas penggunaan lahan antara lain untuk pertanian, perkebunan serta pariwisata sehingga berpotensi untuk terjadinya konflik penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi penggunaan lahan di Desa Bugbug untuk kemudian menganalisis kesesuaian lahannya dengan mempertimbangkan pola aktivitas masyarakat sehingga diperoleh arahan penataan guna lahan yang mampu mengakomodir aspek-aspek kearifan lokal. Berdasarkan hasil kajian, terlihat bahwa pengembangan kawasan pariwisata Candidasa telah membawa perubahan pada aspek sosial dan spasial di wilayah Desa Bugbug. Secara sosial sebelum berkembangnya pariwisata jumlah petani di Desa Bugbug sebanyak 22 % kini cenderung menurun menjadi 15 % sedangkan jumlah pekerja swasta meningkat dari semula 17 % menjadi 35 %. Alih fungsi lahan ini juga terlihat dari perkembangan kawasan permukiman yang semula hanya 38 hektar atau sekitar 2,9 % dari luas desa meningkat menjadi 121 hektar atau mencapai 9.2 % dari luasan Desa Bugbug. Pola ruang tradisional secara makro berlandaskan pada filosofi Tri Hita Karana dengan peletakan elemen-elemen mengikuti konsep Hulu Teben . Sedangkan pola ruang mikro dari desa ini membentuk pola linear yang membujur dari arah utara menuju ke selatan dengan poros utama yaitu jalan raya yang membagi permukiman penduduk di tengahnya. Secara spasial perubahan pola ruang mikro dilihat pada permukiman adat desa Bugbug dimana pertambahan jumlah penduduk telah memicu berkembangnya permukiman di sisi utara desa. Perkembangan permukiman ( pawongan ) ini mengakibatkan pergeseran letak Pura Tri Kahyangan yang sebelumnya berada di sisi paling utara kini seolah-olah berada di sisi tengah desa sehingga terkesan membiaskan tatanan pola ruang tradisional yang ada. Arahan penataan guna lahan dikelompokkan kedalam empat zona dengan mempertimbangkan kemampuan serta kesesuaian lahan, fungsi kegiatan, pola aktivitas keagamaan masyarakat serta rencana tata ruang dari RTRW Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Karangasem tahun 2008-2028. Dengan pertimbangan tersebut diharapkan elemen kearifan lokal dapat menjadi salah satu indikator dalam perencanaan ruang sehingga nilai, norma dan filosofi yang selama ini dipegang oleh masyarakat adat tidak terkikis oleh perkembangan zaman.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2011/422/ 051104045
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 08 Dec 2011 14:47
Last Modified: 08 Dec 2011 14:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140927
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item