Perancangan Bangunan Darurat.

Prasetyo, Adi (2011) Perancangan Bangunan Darurat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Namun, negara ini juga rawan dari berbagai bencana alam. Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada 3 lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasifik. Tiga dari empat lempeng yang ada di Dunia ini saling bertemu di wilayah negara Indonesia, sehingga menimbulkan sabuk vulkanik (volcanic arc). Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986). Data bencana dari BAKORNAS PB menyebutkan bahwa antara tahun 2003-2005 telah terjadi 1.429 kejadian bencana, di mana bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang paling sering terjadi yaitu 53,3% dari total kejadian bencana di Indonesia. Dari total bencana hidrometeorologi, yang paling sering terjadi adalah banjir (34,1% dari total kejadian bencana di Indonesia) diikuti oleh tanah longsor (16%). Meskipun frekuensi kejadian bencana geologi (gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi) hanya 6,4 %, bencana ini telah menimbulkan kerusakan dan korban jiwa yang besar, terutama akibat gempa bumi yang diikuti tsunami. Tsunami yang menimbulkan kerusakan terbesar dan terluas dalam sejarah dunia (didata secara akurat) terjadi di kawasan Samudera Hindia akibat gempa bumi 8,9 Skala Richter di sekitar Pulau Simeuleu Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tanggal 26 Desember 2004. Bangunan darurat adalah salah satu solusi penanggulangan kondisi pasca-bencana yang bersifat responsif. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang masih tinggi di daerah dengan kerawanan bencana yang cukup tinggi pula, potensi timbulnya korban akibat bencana juga menjadi besar. Berkembangnya ilmu pengetahuan di bidang teknologi bangunan dan material, berpotensi memberikan solusi untuk mengatasi buruknya kondisi hunian darurat pasca-bencana yang selama ini dibuat secara swadaya dan swadana oleh masyarakat tertimpa bencana. Sebagai bangunan yang memberikan kontribusi bagi penanggulangan suatu bencana, bangunan ini haruslah memiliki karakter sederhana, ringkas, ringan, dan mudah diangkut. Karakter ini terdapat dalam setiap aspek bangunan, baik itu dalam hal struktur, konstruksi, maupun fungsi dan manfaat-nya. Dalam hal struktur dan kontruksinya, bangunan darurat sangat bergantung pada eksistensi material-material modern yang bersifat ringan dan kuat, serta mudah didapat. Sedangkan dari segi fungsi dan manfaat, bangunan darurat ini mewadahi fungsi yang bersifat primer bagi manusia, sehingga memiliki manfaat ruang yang fleksibel bagi penggunannya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2011/342/ 051103730
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 21 Feb 2012 15:45
Last Modified: 21 Feb 2012 15:45
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140864
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item