Perbandingan Lendutan Balok Akibat Temperatur Tinggi Dengan Perbedaan Proses Pendinginan.

Amanda, IradatIman (2011) Perbandingan Lendutan Balok Akibat Temperatur Tinggi Dengan Perbedaan Proses Pendinginan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan suhu yang cukup tinggi pada beton mempengaruhi kekuatan struktur beton meskipun beton mempunyai ketahanan terhadap api yang lebih unggul dibandingkan material yang lain,. Adanya pengaruh siklus pemanasan dan cara pendinginan yang berulang-ulang menyebabkan struktur beton akan mengalami proses perubahan fase fisis dan kimiawi secara kompleks. Penelitian ini membahas tentang kekuatan strukur beton khususnya lendutan beton akibat paparan suhu tinggi yang dengan disertai perbedaan proses pendinginan. Penelitian ini menggunakan benda uji yang dimensinya seragam, yakni berukuran 75cm x 15cm x 15cm . Proses pembakaran dilakukan dengan menggunakan burner dengan kapastitas suhu maksimum 1000 o C. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan variasi suhu pada benda uji yaitu suhu 200 o C, 400 o C, dan 600 o C dengan faktor air semen tetap pada umur setelah 28 hari dan akan dilakukan treatment pendinginan setelah beton dibakar pada suhu yang telah ditetapkan. Perbedaan treatment pendinginan yang diberikan adalah pendinginan normal (tanpa penyiraman) dan pendinginan dengan penyiraman yang dilakukan selama satu jam. Setelah itu, pengujian lendutan dilakukan menggunakan loading frame . Untuk data pengujian perbandingan lendutan balok, didapat dengan cara membandingkan lendutan pada pembebanan ke-16 untuk perbandingan balok bertulang dan pembebanan ke-10 untuk perbandingan balok tanpa tulangan. Dimana hal ini bertujuan sebagai batas keruntuhan minimal sampel. Kemudian, pengujian dengan analisa statistik menggunakan model anova dua arah dengan faktor variasi suhu, perbedaan cara pendinginan, dan penggunaan tulangan. Dari hasil pengujian statistik, ditinjau dari adanya variasi suhu pada beton, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari besar lendutan beton akibat paparan suhu 200 o C, 400 o C, dan 600 o C. Jadi, semakin tinggi suhu yang terpapar pada balok beton, maka semakin besar lendutannya pula. Kemudian, ditinjau dari perbedaan perlakuan proses pendinginannya, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari besar lendutan beton akibat perbedaan proses pendinginan. Hal tersebut antara lain dikarenakan pada penelitian ini durasi treatment pendinginan dengan penyiraman tidak disesuaikan dengan durasi lamanya beton terbakar. Selain itu kurangnya variasi suhu pembakaran dan terbatasnya jumlah benda uji dapat menjadi faktor lain yang mempengaruhi hasil penelitian. Dari rumus lendutan umum dapat dilihat bahwa besar lendutan balok dipengaruhi oleh beban yang diterima, panjang bentang, modulus elastisitas, dan inersia. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai lendutan balok cenderung lebih besar ketika balok mengalami suhu yang lebih tinggi, juga ketika balok yang setelah terba kar tidak mendapat perilaku penyiraman. Hal ini, jika ditinjau dari rumus umum, disebabkan oleh nilai modulus elastisitas yang berbeda ketika balok mengalami suhu tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2011/182/ 051102209
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 27 May 2011 10:43
Last Modified: 27 May 2011 10:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140719
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item