Pengembangan Sentra Produksi Mawar Potong di Kota Batu

ItaPrastyadianaRini (2010) Pengembangan Sentra Produksi Mawar Potong di Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengembangan pertanian dewasa ini diarahkan pada pengoptimalan potensi yang ada di setiap daerah. Salah satu usaha tersebut adalah dengan pengembangan sentra produksi sesuai dengan komoditas pertanian yang dapat memberikan hasil pada bidang ekonomi. Daerah yang memiliki potensi dalam bidang pertanian tersebut adalah Kota Batu. Kota Batu menjadi daerah penghasil mawar potong terbesar di Jawa Timur dengan tujuan pemasaran hingga tingkat nasional. Pengembangan sentra produksi terhambat oleh beberapa hal diantaranya produktivitas yang semakin menurun, permintaan yang tidak terpenuhi, permasalahan kelembagaan, serta meningkatnya jenis penyakit yang menyerang komoditas mawar potong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sentra produksi, faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangannya, serta mengetahui konsep dan arahan pengembangan. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dalam menganalisis karakteristik pengembangan, analisis usahatani menggunakan LQ, compounding , BCR, BEP, NPV, IRR, dan sensitivitas untuk menguji kelayakan usaha secara ekonomi. Analisis akar masalah dan potensi permasalahan dijabarkan secara deskriptif untuk menganalisis permasalahan pengembangan sentra. Selanjutnya, untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengembangan sentra menggunakan analisis faktor, dilanjutkan dengan kuadran SWOT melalui EFAS-IFAS untuk menentukan strategi pengembangan. Hasil analisis usahatani yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pertanian mawar potong layak untuk diusahakan secara ekonomi. Sedangkan lahan pertanian yang tersedia untuk pengembangan komoditas seluas 538,6877 ha yang tersebar di Desa Sisir, Ngaglik, Sidomulyo, Gunungsari, Punten, Temas, Oro -oro ombo, Beji, dan Tlekung. Permasalahan yang mengambat pengembangan sentra produksi berakar dari masalah keterbatasan modal, kurangnya penyuluhan yang efektif, kurangnya luas lahan, dan tidak adanya balai sentra produksi. Berdasarkan hasil analisis faktor, terdapat 6 faktor utama yaitu prasarana dan kondisi alam, lembaga tani dan permodalan, pemasaran, informasi, tanaman, dan lembaga eksternal. Selanjutnya dari hasil perhitungan EFAS-IFAS didapatkan strategi SWOT pada kuadran II C ( Aggressive Maintenance Strategy ). Strategi pengembangan dengan cara aktif memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang menghambat. Arahan pengembangan berupa penguatan aspek kelembagaan, pembangunan unit pembiayaan/koperasi, perbaikan sistem pemasaran dan distribusi, meningkatkan penyuluhan dan pembinaan yang efektif, pengembangan produk olahan hasil panen, dan pembangunan balai sentra produksi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2010/23/051000306
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Mar 2010 14:41
Last Modified: 20 Oct 2021 03:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140330
[thumbnail of 051000306.pdf]
Preview
Text
051000306.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item