Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Mojokerto.

KikiDesyPermatasari (2009) Arahan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Kota Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan sebuah kota pasti tidak akan bisa lepas dari kebutuhan lahan. Pertumbuhan kota yang semakin hari kian pesat akan menyebabkan lahan perkotaan berubah fungsi dari lahan terbuka menjadi lahan terbangun. Begitupun yang terjadi dengan Kota Mojokerto. Kota terkecil di Jawa Timur yang hanya memiliki dua kecamatan ini memiliki luas lahan terbangun yang dominan berupa lahan pertanian. Dengan kondisi demikian kebutuhan Kota Mojokerto terhadap ruang terbuka khususnya ruang terbuka hijau seharusnya masih dapat terpenuhi. Namun dalam perkembangannya, ruang terbuka hijau di Kota Mojokerto sampai pada tahun 2007 hanya mencapai 0,85% dari keseluruhan luas kota. Tentu jumlah ini dirasa masih sangat kurang, apalagi jika dibandingkan dengan kebijakan berdasarkan Undang-Undang maupun Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengharuskan sebuah wilayah kota minimal memiliki ruang terbuka hijau sebanyak 30% dari luas keseluruhan wilayah kota. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi karakteristik ruang terbuka hijau di Kota Mojokerto; (2) Mengevaluasi kondisi ruang terbuka hijau berdasarkan kebijakan serta mengidentifikasi persepsi masyarakat; (3) Memberikan konsep dan arahan pengembangan ruang terbuka hijau Kota Mojokerto. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah metode deskriptif untuk mengidentifikasi karakteristik ruang terbuka hijau; metode deskriptif evaluatif untuk mengevaluasi karakteristik ruang terbuka hijau; metode analisis multidimensional scaling untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap ruang terbuka hijau; dan metode development untuk menentukan arahan pengembangan ruang terbuka hijau. Hasil dari analisis karakteristik Kota Mojokerto adalah (1) Perbandingan penggunaan lahan terbangun dan lahan tidak terbangun Kota Mojokerto. Jumlah lahan tidak terbangun, yang berupa sawah dan kebun, nantinya akan dapat digunakan sebagai lokasi pengembangan ruang terbuka hijau; (2) Bentuk ruang terbuka hijau di Kota Mojokerto yang meliputi taman kota, taman lingkungan perumahan, taman lingkungan perkantoran, pemakaman umum, lapangan olahraga, lahan pertanian, sempadan sungai, dan jalur pengaman jalan; (3) Fungsi ruang terbuka hijau yang meliputi fungsi ekologis dan fungsi sosial; (4) Manfaat ruang terbuka hijau yang meliputi manfaat estetis, orologis, hidrologis, endaphis, ekologis, klimatologis, protektif, higienis, dan edukatif; dan (5) Elemen ruang terbuka hijau yang meliputi elemen lembut dan elemen keras. Berdasarkan hasil analisis tersebut kemudian dilakukan evaluasi dengan membandingkan karakteristik ruang terbuka hijau dengan kebijakan ruang terbuka hijau yang berlaku. Identifikasi persepsi masyarakat dilakukan dengan metode multidimensional scaling dengan menilai ruang terbuka hijau sebagai obyek berdasarkan tiga atribut, yaitu atribut fungsi, manfaat, dan elemen. Dalam analisis ini menggabungkan antara penilaian masyarakat berdasarkan persepsi dan preferensi ruang terbuka hijau. Hasil yang diperoleh adalah bentuk ruang terbuka hijau yang menjadi prioritas pengembangan di Kota Mojokerto diantaranya yaitu meliputi taman kota, taman rekreasi, hutan kota, taman atap, jalur pengaman, sempadan sungai, dan lapangan olahraga. Sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya, baik analisis deskriptif maupun analisis evaluatif, maka selanjutnya adalah menentukan arahan pengembangan ruang terbuka hijau. Arahan pengembangan ini meliputi penentuan bentuk ruang ruang terbuka hijau, penentuan luas ruang terbuka hijau, dan penentuan lokasi pengembangan ruang terbuka hijau. Bentuk ruang terbuka hijau yang dikembangkan antara lain adalah taman kota, taman rekreasi, hutan kota, taman atap, sempadan sungai, jalur pengaman, dan lapangan olahraga. Saran dari studi ini diharapkan agar pengembangan ruang terbuka hijau dapat diterapkan di Kota Mojokerto sehingga mampu mewujudkan kawasan perkotaan yang sesuai dengan peraturan Undang-Undang Penataan Ruang serta mampu melestarian lingkungan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/88/050900832
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 07 Apr 2009 14:18
Last Modified: 20 Oct 2021 02:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140273
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran.pdf]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Lembar_Awal.pdf]
Preview
Text
Lembar_Awal.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item