Peningkatan Kapasitas Produksi Produk Coke Dengan Menggunakan Metode Line Balancing. (Studi Kasus di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Gempol-Pasuruan)”.

ChandraAriyonoNugroho (2009) Peningkatan Kapasitas Produksi Produk Coke Dengan Menggunakan Metode Line Balancing. (Studi Kasus di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Gempol-Pasuruan)”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Proses penyeimbangan lintasan ( Line Balancing ) merupakan salah satu faktor penting didalam produksi massal. Sejumlah kegiatan produksi dikelompokan kedalam beberapa pusat pekerjaan, yang untuk selanjutnya disebut sebagai stasiun kerja. Waktu yang diijinkan untuk menyelesaikan elemen pekerjaan itu ditentukan oleh lintasan produksi sehingga semua stasiun kerja sedapat mungkin memiliki kecepatan produksi yang sama dan jika salah satu stasiun bekerja dibawah kecepatan lintasan maka stasiun tersebut memiliki waktu menganggur (Hendra, 2002:95) PT. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi minuman, yang menginginkan peningkatan pada kapasitas produksinya. Banyak usaha yang telah ditempuh PT. CCBI, dalam upaya meningkatkan kapasitas produksinya, namun kurang memperhatikan aspek lintasan produksi yang ada. Sehingga banyak terjadi penumpukan barang pada lintasan produksiya. Banyaknya penumpukan barang ini, tentu saja berpengaruh pada besarnya waktu proses yang dibutuhkan untuk menghasilkan minuman jenis coke . Waktu siklus menjadi lebih lama. Akibatnya output produksi menjadi kurang optimal. Untuk memecahkan masalah tersebut, peneliti menggunakan metode keseimbangan lintasan khususnya metode Heuristik , yaitu Pendekatan Wilayah dan Bobot Posisi. Metode-metode tersebut menggunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda. Metode Bobot Posisi yang merupakan metode awal, yang menitikberatkan konsep keseimbangan lintasan berdasarkan bobot posisi tiap proses operasi, sedangkan metode Pendekatan Wilayah merupakan pembanding dari metode Bobot Posisi, berdasarkan kedekatan tiap-tiap operasi dalam satu wilayahnya. Dari perbandingan 2 metode tersebut dipilih yang terbaik, dengan melihat parameter-parameter berikut ini : Balance delay, efisiensi sistem , output produksinya. Dari kajian yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil. Peningkatan kapasitas produksi dari 8100 case/ tahun menjadi 8.304 case/ tahun. Penurunan balance delay -nya sebesar 38,856 % dari 45,013 % menjadi 6,157%. Efisiensi sistemnya meningkat mengalami kenaikan sebesar 38,856 %. dari efisiensi awal 54,987% menjadi 93,843 %., dengan jumlah stasiun kerja tetap yaitu 6 stasiun kerja. Dengan demikian peningkatan kapasitas produksi dengan menggunakan metode Line Balancing agar Idle Time dapat diminimalkan,dapat dilakukan. Sehingga pada akhirnya nanti setiap unit kerja yang ada, dapat didistribusikan setepat mungkin sehingga perusahaan ini mampu menjawab kebutuhan pasar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/71/050900711
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 Mar 2009 11:21
Last Modified: 20 Oct 2021 02:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140253
[thumbnail of 050900711.pdf]
Preview
Text
050900711.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item