Studi Potensi Air Berdasarkan Perubahan Tata Guna Lahan 10 Tahun Terakhir Untuk Memenuhi Kebutuhan Air di Sub DAS Amprong.

IMadeWahdiAdipathyYadnya (2009) Studi Potensi Air Berdasarkan Perubahan Tata Guna Lahan 10 Tahun Terakhir Untuk Memenuhi Kebutuhan Air di Sub DAS Amprong. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perubahan tata guna lahan dari tahun ke tahun yang semakin signifikan, dimana lahan yang dulu ada seperti sawah saat ini berubah menjadi perumahan ataupun lahan industri sedikit banyak akan mempengaruhi kondisi dalam penggunaan dan pemanfaatan air yang tersedia, sehingga tejadi perubahan yang mendasar akan potensi air di muka bumi ini. Berkaitan dengan permasalahan di atas diperlukan sebuah kajian kuantitatif tentang potensi air dengan Sub DAS sebagai unit analisis. Dalam penelitian ini analisis ketersediaan air meliputi analisis ketersediaan air hujan, ketersediaan aliran sungai, ketersediaan air dari mata air, dan potensi ketersediaan airtanah, sedangkan analisis kebutuhan air meliputi: kebutuhan air baku, pertanian, dan industri yang dibatasi pada kecamatan yang masuk di dalam Sub DAS. Untuk menduga ketersediaan air hujan digunakan Metode Poligon Thiessen dengan memakai 4 stasiun hujan, ketersediaan aliran sungai berasal dari debit pengamatan dan debit Metode F.J MOCK, diduga dari analisis peluang dengan menggunakan Metode Weilbull, ketersediaan air dari mata air berdasarkan data dari UPTD Pengairan Tumpang, dan pendugaan ketersediaan airtanah dilakukan berdasarkan peta cekungan air tanah yang di overlay dengan peta batas Sub DAS. Perhitungan evapotraspirasi menggunakan pendekatan Penmann Modifikasi. Kebutuhan air baku (domestik dan Perkotaan) dihitung berdasarkan jumlah penduduk dan standar kebutuhan air tiap wilayah administratif, kebutuhan air pertanian (irigasi, perikanan, peternakan) didapat berdasarkan jumlah usaha di sektor pertanian. Kebutuhan air industri didapat berdasarkan ijin penggunaan air baik air permukaan atau air bawah tanah. Ketersediaan air hujan rata-rata adalah 787,48 juta m 3 /tahun, ketersediaan air dari mata air sebesar 41,28 juta m 3 /tahun, dan ketersediaan airtanah sebesar 122,61 juta m 3 /tahun untuk airtanah bebas dan 5,88 juta m 3 /tahun untuk air tanah tertekan, sedangkan besarnya debit aliran sungai rata-rata di outlet Sub DAS (pada DAM Kedungkandang) adalah 394,06 juta m 3 /tahun dan debit aliran sungai rata-rata dengan Metode F.J MOCK adalah 420,235 juta m 3 /tahun. Total Kebutuhan air untuk air baku, pertanian, dan industri di seluruh Sub DAS Amprong adalah sebesar 84,77 juta m 3 /tahun. Proyeksi kebutuhan air sampai dengan tahun 2029 Sub DAS Amprong dilakukan dengan 4 skenario. Untuk skenario-1 proyeksi kebutuhan air total tahun 2029 sebesar 105,48 juta m 3 /tahun, skenario-2 sebesar 135,07 juta m 3 /tahun, sedangkan untuk skenario-3 dan skenario-4 masing-masing adalah 106,71 juta m 3 /tahun dan 164,12 juta m 3 /tahun. Untuk kondisi saat ini, diketahui bahwa nilai perbandingan tahunan antara total ketersediaan air dan kebutuhan air di Sub DAS Amprong adalah sebesar 27,87 % untuk debit pengamatan dan 20,05 % untuk perhitungan debit dengan Metode F.J MOCK, sehingga didapatkan bahwa ternyata total ketersediaan air lebih besar dari pada kebutuhan air, menunjukkan bahwa potensi sumberdaya air dapat dimanfaatkan lebih lanjut lagi, misalnya dengan cara melakukan pengelolaan lahan pertanian, perbaikan pola tata tanam, dan melakukan pola irigasi yang terpadu, serta memanfaatkan potensi ketersediaan airtanah dengan penambahan sumber air PDAM.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/586/051000002
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 11 Jan 2010 12:30
Last Modified: 20 Oct 2021 01:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140187
[thumbnail of 051000002.pdf]
Preview
Text
051000002.pdf

Download (12MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item