Evaluasi Pekerjaan Hot Rolled Sheet (HRS) Dengan Metode Recycling Studi Kasus Di Jalan Suropati Kota Batu’

FitriaNurKhoirina (2009) Evaluasi Pekerjaan Hot Rolled Sheet (HRS) Dengan Metode Recycling Studi Kasus Di Jalan Suropati Kota Batu’. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Saat ini perawatan perkerasan jalan (rutin/periodik) sering kali dilakukan dengan memberi overlay, dimana cara ini memerlukan bahan aspal dan agregat cukup banyak sedangkan ketersediaannya di alam semakin terbatas. Kelemahan lain dari overlay adalah menyebabkan elevasi jalan terus bertambah. Sehingga diperkenalkan teknologi perawatan infrastruktur jalan yang terbaru, yaitu dengan teknologi daur ulang ( recycling ). Teknologi ini lebih efisien karena material bekas seperti aspal dan agregat di jalan yang akan diperbaiki bisa dimanfaatkan kembali, tidak hanya menambal di permukaan jalan seperti yang terjadi selama ini, dengan kata lain recycling ditujukan untuk mempertahankan geometrik jalan selain menghemat bahan perkerasan yang dipakai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya karakteristik campuran perkerasaan daur ulang yang menggunakan aspal daur ulang, agregat daur ulang, aspal baru dan agregat baru dengan kadar aspal campuran yang sesuai dengan Job Mix Formula perkerasan lama dari Jasa Marga serta membandingkan analisa biaya antara perkerasan campuran daur ulang dengan perkerasan lama. Penelitian ini diawali dengan pengambilan sampel dengan coredril di lapangan sebanyak 20 buah yang mewakili 20 titik pada jalan Suropati kota Batu sepanjang 1.5 km. Sampel kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan ekstraksi yaitu pemisahan antara agregat dan aspal dalam campuran selain untuk mengetahui kandungan aspal campuran tersebut. Dari hasil penelitian untuk 20 sampel didapatkan kadar aspal rata-rata sebesar 7.04%. Setelah didapatkan aspal dan agregat hasil ekstraksi kemudian dibuat campuran daur ulang baru dengan penambahan agregat maupun aspal baru, dengan proporsi penggunaan agregat lama hasil ekstraksi = 13.3%, agregat baru = 86.7%, aspal lama hasil ekstraksi = 20%, aspal baru = 80% dengan kadar aspal campuran sesuai dengan Job Mix Formula perkerasan lama. Dari hasil penelitian didapatkan hasil nilai karakteristik campuran antara lain: nilai stabilitas = 1787.69 kg, flow = 3.5 mm, VMA (rongga dalam agregat) = 19.31%, VFA (rongga terisi aspal) = 75.6%, VIM (rongga dalam campuran) = 4.65%. Sedangkan untuk analisa biaya pekerjaan perkerasan dengan material baru didapatkan biaya total sebesar Rp 6,469,209.8 per ton untuk setiap 100 m 2 dan biaya pekerjaan perkerasan dengan metode recycling didapatkan biaya total sebesar Rp 13,602,726.08 per ton untuk setiap 100 m 2 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan pekerjaan perkerasan dengan metode recycling kurang efektif, karena berdasarkan total biaya yang harus dikeluarkan lebih mahal jika dibandingkan dengan pekerjaan perkerasan dengan menggunakan material baru, selain itu kekurangan dari perkerasan dengan metode daur ulang adalah membutuhkan waktu yang relatif lama, karena adanya proses ekstraksi di laboratorium, kemudian agregat dan aspal hasil ekstraksi dikirim ke AMP untuk diproses sebelum dikirim kembali ke lokasi pekerjaan proyek. Keunggulan lain yang bisa diperoleh dari metode recycling adalah selain dapat menghemat sumber daya alam yang makin terbatas juga dapat mempertahankan elevasi jalan yang ada sehingga bisa mengurangi kecelakaan karena perbedaan ketinggian antara bahu jalan dan badan jalan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/473/050903122
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Nov 2009 14:46
Last Modified: 17 Nov 2009 14:46
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140069
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item