Pelestarian Kawasan Permukiman Tradisional di Dusun Senaru.

TodyAuliya (2009) Pelestarian Kawasan Permukiman Tradisional di Dusun Senaru. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembentukan tata ruang permukiman Suku Sasak di Pulau Lombok sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakatnya diwariskan oleh masyarakat sebelumnya. Dusun Senaru merupakan salah satu desa/dusun Suku Sasak yang masih memegang teguh budaya lokal berupa kepercayaan terhadap konsep-konsep filosofis dan kekuatan-kekuatan supranatural. Konsep kosmis yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Sasak pada umumnya termasuk di Dusun Senaru adalah penghormatan para penduduk terhadap Gunung Rinjani. Konsep kosmis ini dijadikan oleh masyarakat setempat sebagai landasan dalam menentukan pola permukiman di Dusun Senaru sebagai tempat tinggal penduduknya. Secara hukum dan kepentingan dalam mempertahankan identitas kawasan dalam hal sejarah, upaya pelestarian merupakan tindakan yang harus diperhatikan, namun permasalahan yang muncul, peraturan yang memiliki kekuatan hukum untuk merekomendasikan pelestarian belum disusun. Selain itu, fakta di lapangan, telah terjadi perubahan tata letak bangunan yang tidak berdasarkan tatanan aturan permukiman tradisional Suku Sasak secara turun temurun, perubahan selera pada beberapa bangunan di Dusun Senaru adalah bisa dikategorikan sebagai bentuk-bentuk kerusakan desain kawasan terhadap kondisi awal, dan telah terjadi penurunan tingkat kesadaran masyarakat Dusun Senaru terhadap pentingnya upacara tradisional secara prinsip. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik Dusun Senaru sebagai permukiman tradisional Suku Sasak sebagai langkah awal dalam menyusun konsep dan strategi pelestarian sekaligus arahan pelestarian kawasan di Dusun Senaru. Metode analisis yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini, Pertama : analisis karakteristik Dusun Senaru. Metode analisis yang digunakan adalah Metode Statistik Deskriptif menggunakan gambar, tabel dan diagram. Kedua dan Ketiga , : analisis konsep dan strategi pelestarian yang menggunakan Analytical Hierarcy Process (AHP) untuk menentukan bobot prioritas dimana nilai-nilai bobot pada AHP sebagai input dalam penggunaan Metode Analisis SWOT untuk menentukan strategi serta sekaligus arahan pelestariannya. Hasil dan pembahasan yang diperoleh, yaitu Pertama : karakteristik Dusun Senaru merupakan kawasan dengan pemanfaatan zona pemanfaatan kultural; Dusun Senaru secara kondisi fisik alam ditinjau dari kondisi iklim sangat cocok sebagai lingkungan pertanian, kondisi hidrologi mampu untuk digunakan dalam pengairan/irigasi pertanian dan kondisi komoditi memiliki indikator kenaikan yang merupakan salah satu pertimbangan bahwa pertanian merupakan kawasan yang masih baik sebagai kawasan pertanian; tren perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian hampir tidak ada perubahan penggunaan lahan menjadi non pertanian.; citra kawasan yang terbentuk di Dusun Senaru, memiliki identifikasi yang jelas sebagai kawasan permukiman Suku Sasak karena berbeda secara fisik dengan kawasan di sekitarnya; mata pencaharian penduduk adalah lebih dari 90 % sebagai petani yang merupakan mata pencaharian turun temurun suku Sasak Dusun Senaru; proses pengolahan tanah yang masih kental dengan konsep filosofis yang digunakan oleh masyarakat Dusun Senaru; zona aktivitas kerja penduduk berada pada jangkauan 500 m-1 km yang merupakan lokasi lahan-lahan pertanian Dusun Senaru sebanyak 94 %; pendapatan penduduk Dusun Senaru sebanyak 100 % menyatakan tidak tetap; bentuk penerapan senioritas masih dilakukan dengan persentase 100 % terdapat hubungan keluarga dengan penghuni sebelumnya dalam pembagian harta waris; bentuk hubungan keluarga dengan penghuni sebelumnya menunjukkan bahwa hubungan tersebut merupakan hubungan anak-ayah sebanyak 53 %; orientasi kedudukan elemen bangunan seku Sasak di Dusun Senaru secara horizontal adalah ke arah senior; orientasi kedudukan elemen bangunan secara vertikal menunjukkan bahwa penempatan suatu bale berdasarkan topografi terhadap Gunung Rinjani; pembentukan struktur ruang permukiman masih berdasarkan ritual budaya di Dusun Senaru misalnya pada upcara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Tahun Alip. Orientasi karakter ruang, bahwa penggunaan private adalah untuk bangunan bale , penggunaan semi public adalah bangunan beruga’, dan penggunaan public adalah pekarangan dan jalan antar dasan; persepsi wisatawan terhadap perlunya pelestarian menunjukkan sebesar 93 % menyatakan perlu dilakukan pele

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/429/050902937
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 27 Oct 2009 14:03
Last Modified: 19 Oct 2021 19:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/140019
[thumbnail of BAB_I_PENDAHULUAN.pdf]
Preview
Text
BAB_I_PENDAHULUAN.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III_METODE_PENELITIAN.pdf]
Preview
Text
BAB_III_METODE_PENELITIAN.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V_KESIMPULAN_DAN_SARAN.pdf]
Preview
Text
BAB_V_KESIMPULAN_DAN_SARAN.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Cover.pdf]
Preview
Text
Cover.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV_HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf]
Preview
Text
BAB_IV_HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_Isi.pdf]
Preview
Text
Daftar_Isi.pdf

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of Daftar_Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar_Pustaka.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item