PipitWahyuSetiawan (2009) Model Struktur Rangka Atap Baja Ringan dan Kayu akibat Beban Gravitasi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Seiring dengan perkembangan jaman, semakin pesat perkembangan ilmu pengetahuan, semakin cepat pula perkembangan dalam dunia konstruksi. Banyak bahan-bahan baru diciptakan untuk menggantikan bahan-bahan yang sudah ada dengan berbagai macam kelebihannya. Salah satunya adalah baja ringan.Baja ringan banyak digunakan sebagai bahan untuk rangka atap sebagai pengganti kayu dan baja konvensional. Akan tetapi belum ada strandar nasional yang dapat digunakan sebagai dasar perhitungan konstruksi baja ringan. Oleh karena itu banyak dibutuhkan pengujian-pengujian untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan dari baja ringan dibandingkan dengan kayu ataupun baja konvensional. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui regangan dan lendutan yang terjadi pada baja ringan bila dibandingkan dengan kayu. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban pada model struktur rangka atap baja ringan dengan bentang 365 cm dalam 2 dimensi, dimana beban akan diberikan pada tiap titik buhul. Beban diberikan secara bertahap dengan peningkatan beban sebesar 115 kg. Hasil regangan dan lendutan yang diperoleh dalam pengujian, dianalisis dengan bantuan STAAD Pro 2004 dan selanjutnya dibandingkan dengan kayu. Dalam penelitian dibandingkan pula berat dan biaya yang diperlukan dalam model struktur rangka atap yang sama. Dari pengujian diperoleh bahwa nilai regangan pada kayu lebih kecil daripada nilai regangan pada baja ringan hasil analisis dengan STAAD Pro 2004 dan lebih besar daripada nilai regangan pada baja ringan hasil pembacaan di laboratorium. Sedangkan nilai lendutan yang terjadi pada kayu lebih besar daripada nilai lendutan pada baja ringan hasil STAAD Pro 2004 dan lebih kecil daripada nilai lendutan yang terjadi pada baja ringan hasil pengujian di laboratorium. Jika perbandingan tersebut digambarkan dalam bentuk grafik, maka dapat terlihat bahwa grafik kayu berada diantara grafik hasil perhitungan STAAD Pro 2004 dan hasil pembacaan di laboratorium. Sedangkan untuk perbandingan berat dan biaya, baja ringan lebih ringan dan lebih murah dibandingkan dengan kayu dalam model struktur rangka atap yang sama.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2009/360/050902666 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 23 Nov 2009 15:05 |
Last Modified: | 23 Nov 2009 15:05 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139948 |
Actions (login required)
View Item |