AmaliaNurLatifah (2009) Vitalisasi Kawasan Kota DKI Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kawasan Kota merupakan salah satu kawasan bersejarah yang berada dalam wilayah pemerintahan Pemprov DKI Jakarta. Keistimewaan kawasan terletak pada peran sebagai cikal bakal DKI Jakarta, serta sejumlah bangunan kuno berlanggam arsitektur klasik di dalamnya. Saat ini Kawasan Kota mengalami berbagai permasalahan lingkungan, banyak bangunan kuno terlantar, dan diperburuk dengan menurunnya aktivitas perekonomian. Kondisi tersebut mengindikasikan menurunnya vitalitas dan daya dukung Kawasan Kota. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi dan tingkat vitalitas Kawasan Kota, menemukan penyebab utama menurunnya vitalitas kawasan, serta menentukan alternatif vitalisasi yang dapat direkomendasikan bagi Kawasan Kota. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-eksperimen dengan pendekatan eksploratif. Variabel vitalitas kawasan yang dikaji adalah nilai historis; pertumbuhan ekonomi; kesadaran masyarakat; kepedulian pemerintah; kualitas lingkungan; TGL; kantong kumuh; bangunan; sarana prasarana; transportasi; PKL; serta RTH. Berdasar keaslian kawasan dan keberadaan bangunan kuno, nilai historis kawasan berada pada angka 79,5%. Sejumlah bangunan kosong menunjukkan penurunan perekonomian kawasan sebesar 34%. Jawaban pada kuisioner persepsi masyarakat menunjukkan kesadaran masyarakat DKI Jakarta terkait Kawasan Kota adalah sebesar 51%, sementara melalui pengkajian pada beragam rencana tata ruang dan produk hukum yang diterbitkan Pemprov DKI Jakarta diketahui bahwa keberadaan dan keistimewaan Kawasan Kota telah turut dipertimbangkan dalam perumusan beragam kebijakan tersebut. Hanya 56% dari Kawasan Kota yang bebas banjir, sementara ketiadaan spesifikasi arahan peruntukan yang sesuai dengan keistimewaan kawasan menyebabkan Kawasan Kota kehilangan karakter fungsional, dan hanya 59% sampel bangunan dan lingkungan yang memiliki peruntukan sesuai dengan rencana tata ruang. Sejumlah bangunan yang terlantar dan atau ditinggali gelandangan menunjukkan 39% dari Kawasan Kota merupakan kantong kumuh. Kajian sistem fasade bangunan menunjukkan tata dan tampilan 78% sampel bangunan mendukung vitalitas kawasan. Sarana prasarana di Kawasan Kota dalam kondisi sedang. Sementara tingkat pelayanan segmen jalan; prosentase parkir on street ; serta fungsi dan fisik pedestrian way , mengindikasikan sistem transportasi di Kawasan Kota berada dalam kondisi sedang. Hanya 60% PKL yang memilih lokasi mangkal sesuai ketentuan pengelola setempat, sehingga keberadaan PKL di Kawasan Kota dikategorikan cukup mengganggu kenyamanan dan ketertiban. Penilaian kualitas ruang terbuka dan pemilihan jenis serta penataan tanaman, menunjukkan RTH di Kawasan Kota berada dalam kondisi sedang. Pembobotan atas kondisi masing-masing variabel vitalitas, menunjukkan saat ini vitalitas Kawasan Kota berada pada tingkat vitalitas sedang, yaitu hidup tetapi dalam keadaan kacau. Berdasar hasil perhitungan Analytic Hierarchy Process , ditemukan bahwa kepedulian pemerintah dan sistem transportasi merupakan penyebab utama menurunnya vitalitas kawasan. Alternatif vitalisasi yang direkomendasikan adalah vitalisasi aspek fisik serta pelestarian kawasan dan bangunan kuno bersejarah. Vitalisasi aspek fisik didasarkan pada kesesuaian antara permasalahan yang terjadi terhadap ketentuan pemerintah, serta berbagai keistimewaan Kawasan Kota. Pelestarian kawasan dan bangunan didasarkan pada nilai makna kultural masing-masing objek pelestarian.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2009/304/050902235 |
Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 27 Aug 2009 10:06 |
Last Modified: | 27 Aug 2009 10:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139889 |
Actions (login required)
View Item |