Pola Spasial Permukiman Masyarakat Berbahasa Madura Di Pesisir Utara Pasuruan (studi kasus : Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan)

PanduAldilaResultat (2009) Pola Spasial Permukiman Masyarakat Berbahasa Madura Di Pesisir Utara Pasuruan (studi kasus : Desa Semedusari, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Arus migrasi masyarakat Madura ke Jawa Timur pada masa pra-modern terjadi pada awal abad XVI ketika Surabaya mulai runtuh. Migrasi masyarakat Madura disebabkan adanya faktor pendorong dari dalam pulau Madura dan faktor penarik dari pulau Jawa. Salah satu bentuk arsitektur dari masyarakat Madura ialah tanean lanjang, yang arti harfiahnya ialah pekarangan panjang. Karakter spasial dari permukiman ini merupakan ciri khas dari arsitektur rakyat Madura. Keberadaan tanean lanjang hingga saat inipun masih tetap diterapkan oleh penduduk di desa Semedusari yang merupakan masyarakat madura Medalungan untuk tetap menjaga kekerabatan keluarga mereka. Wujud tatanan dari sebuah permukiman pada umumnya memiliki hubungan dengan kebiasaan perilaku dari masyarakatnya dalam bermukim. Bentuk tatanan sebuah permukiman juga tidak akan senantiasa tetap, namun seiring dengan berjalannya waktu bisa saja terjadi perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian didalamnya Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola spasial yang terbentuk di desa Semedusari pada bagian Utara desa dan Selatan desa, dan adakah kecenderungan serupa dengan pola spasial di pulau Madura ( tanean lanjang ). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan tipologi dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan sekaligus memahami fenomena pola spasial yang terbentuk di desa Semedusari pada bagian Utara desa dan Selatan desa, dan adakah kecenderungan serupa dengan pola spasial di pulau Madura ( tanean lanjang ). Adapun variabel yang digunakan yaitu elemen pola spasial yang berwujud fisik. Elemen tersebut terdiri dari: tata letak ( blocking ), tingkatan ( hierarchy ), keterbukaan ruang ( transparancy ), besaran ruang ( size ), dan elemen arah ( orientation ). Pemilihan sampel kelompok hunian dilakukan dengan purposive sampling, sedangkan data non fisik berupa kondisi latar belakang suatu realitas yang ada di lapangan terbagi atas data primer dan data sekunder. Hasil analisa menunjukkan bagaimana pola spasial permukiman masyarakat berbahasa Madura yang terbentuk di desa Semedusari pada bagian Utara desa dan Selatan desa, apakah terdapat kecenderungan serupa dengan pola spasial di pulau Madura ( tanean lanjang ). Karakteristik pola spasial yang terbentuk di Utara desa dan Selatan desa memiliki persamaan, perbedaan dan bentukan variasi dengan tanean lanjang . Pada bagian Utara desa lebih cenderung menyerupai pola spasial tanean lanjang, sedangkan pada bagian Selatan desa lebih cenderung tidak menyerupai pola spasial tanean lanjang. Faktor kekerabatan, religi, sosial budaya dan ekonomi merupakan faktor – faktor yang menjadi penentu dalam terbentuknya karakteristik pola spasial permukiman di desa Semedusari pada bagian Utara desa dan Selatan desa.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/26/050900456
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 02 Mar 2009 10:23
Last Modified: 02 Mar 2009 10:23
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139846
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item