Analisis Pola Gerusan Di Hilir Peredam Energi Akibat Perubahan Tipe Kolam Olak Pelimpah Bendungan.

LarapKemayanEstu (2009) Analisis Pola Gerusan Di Hilir Peredam Energi Akibat Perubahan Tipe Kolam Olak Pelimpah Bendungan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu bangunan pelengkap bendungan yang harus dimiliki adalah peredam energi. Peredam energi berfungsi meminimalkan gerusan yang terjadi dengan cara meredam energi hidrolis yang datang setelah peluncur. Salah satu bentuk dari peredam energi adalah peredam energi tipe kolam olak. Kolam olak banyak dipakai dengan mempertimbangkan berbagai keuntungan dan kerugiannya. Salah satunya dengan mempertimbangkan gerusan yang akan terjadi. Atas dasar pemikiran tersebut penelitian ini mecoba mengkaji pengaruh variasi kolam olak pada debit tertentu pada pola gerusan yang akan terjadi nanti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola gerusan pada alur sungai di hilir peredam energi dengan berbagai debit banjir rancangan (Q 100 , Q 1000 , Q PMF ) pada berbagai bentuk kolam olakan, dan juga untuk mengetahui bentuk kolam olakan yang paling cocok untuk mendapatkan pola gerusan minimal agar tidak terlalu membebani struktur tubuh bendung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental murni, penelitian ini menggunakan fasilitas laboratorium dan beberapa peralatan yang dibuat sendiri guna melengkapi proses penelitian. Skala model yang digunakan pada penelitian ini adalah skala 1:40. Parameter pada model adalah penampang pada bagian hilir peredam energi yang berbentuk trapesium, material untuk dasar berubah yaitu dari bahan pasir dan kerikil di mana 90% material tertahan berdiameter 4,7 mm, dan kolam olakan peredam energi tipe datar dengan 10 variasi model. Terdapat dua variabel bebas yaitu variasi debit (Q) dan variasi model kolam olakan. Dimana variasi debit yang digunakan adalah: Q 100th = 22.51 lt/det, Q 1000th = 35.58 lt/det, dan Q PMF = 42.57 lt/det. Sedangkan variasi model kolam olakan yang digunakan adalah: USBR Tipe I, II, III, IV, kolam olakan tipe datar modifikasi seri 1, 2, 3, 4, 5, dan Final Design . Berdasarkan penelitian ini terlihat bahwa pola gerusan yang terjadi memiliki hubungan erat dengan perubahan tipe kolam olak yang terjadi. Hubungan debit dengan pola gerusan yang terjadi bersifat linear, dimana apabila besarnya debit bertambah maka kedalaman gerusan akan bertambah dalam pula. Dari hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa kolam olak yang yang paling efisien, memberikan kedalaman gerusan yang minimum, dan pola gerusan yang baik adalah model kolam olak Final Design .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/214/050901633
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 624 Civil engineering
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Jun 2009 09:04
Last Modified: 10 Jun 2009 09:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139797
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item