Aplikasi Model SWAT untuk Pendugaan Erosi dan Sedimentasi di DAS Clungup Kabupaten Malang,

HaryoIstianto (2009) Aplikasi Model SWAT untuk Pendugaan Erosi dan Sedimentasi di DAS Clungup Kabupaten Malang,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, pemenuhan kebutuhan manusia yang selalu memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam sebagai bahan bakunya semakin meningkat dari hari ke hari. Akibatnya, hutan ataupun daerah hijau lainnya kini semakin sempit dan berubah wujud menjadi daerah pertanian maupun daerah hunian, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap erosi dan sedimentasi yang ada pada sungai Clungup. Software AVSWAT 2000 adalah program yang berbasis SIG yang bekerja sebagai ekstensi ( Graphical User Interface ) dalam software Arc View . Program AVSWAT 2000 dirancang khusus dan dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dalam suatu DAS. Salah satu kemampuannya adalah untuk memprediksi erosi dan sedimentasi yang ada pada DAS tersebut Penelitian dilaksanakan dengan menganalisis data hidrologi, melakukan pengolahan DEM (Digital Elevation Model) melakukan pendugaan erosi dan sedimen dengan menggunakan SWAT, melakukan simulasi secara vegetatif untuk pengendalian erosi dan sedimen, serta menentukan letak bangunan pengendali sedimen. Hasil penelitian pada DAS Clungup dengan luas 822.6 ha, dengan model SWAT menunjukan besarnya rata-rata erosi yang terjadi antara tahun 1997-2006 sebesar 13.667 ton/ha/th dan sedimen sebesar 3.246 ton/ha/th. Manajemen lahan dilakukan secara vegetatif dengan sekenario melakukan perubahan lahan menjadi hutan secara dua arah, yaitu dari hilir ke hulu dan hulu ke hilir. Simulasi ini menunjuknan hasil yang signifikan. Penurunan sedimen dan erosi terbesar ketika luas hutan menjadi 50% dari hulu ke hilir dan 70% dari hilir ke hulu. Berdasarkan hasil dari perhitungan IBE (Indeks Bahaya Erosi) luas lahan yang mengalami erosi rendah (potensial kritis) seluas 567 ha (68.91%), erosi sedang (semi kritis) seluas 190.20 ha (23.12%), erosi tinggi (kritis) seluas 65.60 ha (7.97%), dan erosi sangat berat (sangat kritis) seluas 0 ha ( 0 %). Untuk penentuan letak lokasi Bangunan Pengendali Sedimen (BPS) untuk menanggulangi masalah erosi dan sedimentasi, disarankan berada pada lokasi aliran sungai yang memiliki subdas dalam kondisi IBE sedang , tinggi dan sangat tinggi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2009/205/050901567
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 03 Jun 2009 11:37
Last Modified: 03 Jun 2009 11:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139786
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item