Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Cengkeh Kabupaten Tulungagung.

DewiAndryAni (2008) Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Cengkeh Kabupaten Tulungagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Komoditas cengkeh merupakan salah satu komoditas unggulan sub sektor perkebunan di Kabupaten Tulungagung, namun dari pengamatan yang ada dapat diketahui bahwa beberapa tahun terakhir (2002-2006) jumlah produksinya mengalami penurunan sekitar 40%. Pengembangan kawasan sentra produksi yang memadukan aspek fungsional, spasial, waktu, finansial serta pengolahan dalam produksi komoditas cengkeh, maka diharapkan produksi cengkeh dapat kembali ditingkatkan dan menjadi komoditas unggulan Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini bertujuan 1) mengidentifikasi karakteristik produksi komoditas cengkeh Kabupaten Tulungagung; 2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya; 3) memberikan strategi dan menyusun arahan untuk pengembangan sentra produksi cengkeh di Kabupaten Tulungagung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif yaitu identifikasi karakteristik produksi komoditi cengkeh; metode evaluatif terdiri dari akar masalah, potensi ekonomi location quotient dan shift share serta profitabilitas produksi komoditi cengkeh dengan metode NPV, IRR, B/C ratio, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan produksi cengkeh dilakukan melalui analisis faktor menggunakan SPSS, dan penentuan lahan untuk pengembangan beserta lokasi sentra dilakukan melalui superimpose fisik lahan; serta metode development IFAS EFAS untuk merumuskan strategi, konsep serta arahan pengembangan yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kegiatan produksi cengkeh di Kabupaten Tulungagung dalam hal input produksi yaitu berupa bibit, pupuk dan obat-obatan sebagian besar diperoleh dengan mendatangkan dari luar wilayah kabupaten dan tidak terdapat permasalahan dalam hal penyediaannya, dalam hal permodalan sebagian besar petani (35%) mendapatkan dari pinjaman oleh tengkulak, dalam hal tenaga kerja sebagian besar (33%) merupakan lulusan sekolah dasar, dan dalam hal kelembagaan telah terdapat 10 kelompok tani yang berfungsi wadah penampung aspirasi petani; (2) Pemasaran produk cengkeh masih terbatas pada lingkup lokal dan regional Kabupaten Tulungagung antara lain yaitu Kabupaten Trenggalek, Blitar dan Ponorogo dengan produk berupa bunga cengkeh kering dan minyak daun cengkeh; (3) Potensi ekonomi basis produksi cengkeh menunjukkan nilai LQ = 1,502 yang berarti cengkeh merupakan komoditas basis bagi Kabupaten Tulungagung dan daerah-daerah yang memiliki pertumbuhan produksi positif adalah Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo; (4) Keuntungan produksi perkebunan cengkeh dapat diperoleh sejak tahun ke-4 dengan nilai NPV = Rp. 770.033.308,-; IRR = 13,30% dan B/C ratio 1,114 yang berarti bahwa produksi cengkeh Kabupaten Tulungagung layak diteruskan. (5) Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan produksi cengkeh Kabupaten Tulungagung antara lain faktor lokasi dan besar modal (terdiri dari aksesibilitas terhadap bahan baku, aksesibilitas terhadap pasar dan nilai modal); kelembagaan dan kelengkapan sarana (terdiri dari dukungan pemerintah, kelembagaan petani, jaringan informasi dan sarana transportasi); faktor eksternal (yaitu tujuan pemasaran,potensi pasar dan faktor persaingan); teknologi dan asal modal (teridiri dari jenis teknologi, investasi di bidang teknologi, dan asal modal); sumber daya manusia dan infrastruktur (terdiri dari kualitas tenaga kerja, jumlah tenaga kerja, dan infrastruktur) dan faktor paling berpengaruh adalah pada faktor lokasi dan besar nilai modal. (6) Analisis IFAS EFAS menunjukkan koordinat (0,98; 0,14) sehingga strategi pengembangan yang dilakukan adalah rapid growth strategy , maksudnya, dengan nilai kekuatan dan peluang yang besar yaitu berupa aksesibiltaspenyediaan bahan baku maupun pemasaran yang sangat mendukung serta ketersediaan lahan pengembangan kebun yang cukup besar diharapkan mampu melakukan perkembangan dengan cepat dengan tidak mengesampingkan kelemahan dan ancaman. Berdasarkan strategi yang diperoleh dan juga mempertimbangkan faktor yang paling berpengaruh maka arahan-arahan pengembangan yang dilakukan meliputi arahan pengembangan SDM, permodalan, pemasaran, teknologi, kelembagaan, penyediaan bahan baku dan arahan pengadaan sentra produksi beserta sarana prasarana penunjangnya. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pengembangan sentra produksi cengkeh diarahkan untuk mendukung kegiatan produksi cengkeh dengan aktifitas kegiatan meliputi pembangunan information center , kantor sentra yang didalamnya terdapat koperasi, kebun percontohan, dan ruang riset untuk meningkatkan produksi dan pemasaran produk cengkeh. Saran penelitian ini ditujukan terutama bagi stakeholder terkait untuk membentuk tim dengan melibatkan beberapa instansi terkait guna membina kelangsungan perkembangan produksi cengkeh, menggaet investor guna memperingan beban pemerintah di bidang keuangan, serta memperluas jaringan pemasaran dengan menggunakan segala media yang ada.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/761/050900093
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 23 Jan 2009 09:36
Last Modified: 23 Jan 2009 09:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139602
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item