Tingkat Pelayanan Jalur Pedestrian Akibat Aktivitas Gangguan Samping Jalur Pedestrian di Jl. Tlogomas Kota Malang.

CynthiaVirdianaRosanti (2008) Tingkat Pelayanan Jalur Pedestrian Akibat Aktivitas Gangguan Samping Jalur Pedestrian di Jl. Tlogomas Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jalan Tlogomas terletak diperbatasan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang serta merupakan jalan kolektor primer karena termasuk ruas jalan yang menghubungkan Kota Malang dan Kota Batu. Aktivitas pergerakan para pejalan kaki pada umumnya diakibatkan oleh keberadaan Terminal Landungsari dan Kampus Universitas Muhammadiah Malang III serta kegiatan perdagangan jasa yang ditimbulkan. Tingginya aktifitas pergerakan yang terjadi pada ruas jalan ini tidak didukung oleh penyediaan fasilitas jalur pedestrian yang cukup memadai. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain (1) Mengetahui karakteristik jalur pedestrian dan karakteristik pejalan kaki serta tingkat pelayanan jalur pedestrian di sepanjang ruas Jalan Raya Tlogomas; (2) Mengetahui dampak keberadaan gangguan samping jalur pedestrian terhadap tingkat pelayanan jalur pedestrian di Jalan Raya Tlogomas; (3) Memberikan rekomendasi terhadap peningkatan kinerja jalur pedestrian pada ruas Jalan Raya Tlogomas. Dalam studi ini, penentuan segmen ditentukan oleh adanya persimpangan berupa pertigaan di depan pintu gerbang terminal Landungsari. Dimana akan dibagi menjadi 2 segmen yaitu Segmen 1 merupakan bagian dari Jl. Tlogomas yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Malang, dimulai dari gapura batas wilayah antara Kota Malang dengan Kabupaten Malang dan diakhiri pada pertigaan Terminal Landungsari. Segmen 2 dimulai dari pertigaan Terminal Landungsari dan diakhiri di depan Gapura Perumahan Bukit Cemara Hijau. Metode analisis yang digunakan dibagi menjadi tiga yaitu metode deskriptif, evaluatif, dan development . Berdasarkan hasil analisis maka diketahui bahwa karakteristik pejajan kaki pada segmen 1 yaitu asal pergerakan didominasi oleh rumah/ kost-kostan (57,62%), kegiatan perjalanan sebagian besar dengan tujuan ke Kampus UMM III (64,41%), moda awal yang digunakan didominasi sepeda montor (33,89%) dan angkutan umum (28,81%), durasi kegiatan yang dilakukan > 120 menit (39,98%), jumlah teman seperjalanan 1-2 orang (73,57%), jarak tempuh <100m dan 301-600m (masing-masing 25,42%). Segmen 2 yaitu asal pergerakan didominasi oleh rumah/ kost-kostan (75,86%), kegiatan perjalanan sebagian besar dengan tujuan ke kios/warung/swalayan (34,48%), moda awal yang digunakan didominasi berjalan kaki (44,82%), durasi kegiatan yang dilakukan > 30 menit (39,45%), jumlah teman seperjalanan 1-2 orang (74,14%), jarak tempuh <100m (29,31%). Karakteristik jalur pedestrian antara lain pola guna lahan pada segmen 1 yaitu perdagangan berupa warung makanan sebesar 39,09% dan jasa berupa warung telepon (wartel) sebesar 6,36% dan pada segmen 2 yaitu perdagangan berupa warung makanan sebesar 20,59% dan jasa berupa bengkel/service sepeda motor sebesar 8,09%; lebar efektif jalur pedestrian berkisar antara 0,3m – 0,8m dan ketersediaan ruang jalur pejalan kaki berkisar antara 0,71 m 2 /orang – 3,75 m 2 /orang; fasilitas penunjang jalur pedestrian berupa zebra cross , rambu-rambu penyeberangan, lampu penerangan, tempat sampah, pohon peneduh, dan kotak telepon. Sedangkan untuk tingkat pelayanan jalur pedestrian pada segmen 1 titik pengamatan A di hari sibuk berada pada level B (VCR 0,09) untuk sisi utara dan level D (VCR 0,42) untuk sisi selatan. Pada titik pengamtan B, tingkat pelayanan jalur pedestrian pada hari sibuk berada pada level F (VCR 1,20) untuk sisi utara dan level F (VCR 1,83) untuk sisi selatan. Sedangkan pada segmen 2 titik pengamatan C, tingkat pelayanan jalur pedestrian pada hari sibuk berada pada level D (VCR 0,44) untuk sisi utara dan level F (0,99) untuk sisi selatan dan pada titik pengamtan D, tingkat pelayanan jalur pedestrian pada hari sibuk berada pada level C (VCR 0,33) untuk sisi utara dan level C (VCR 0,39) untuk sisi selatan. Dampak akibat adanya gangguan samping terhadap tingkat pelayanan jalur pedestrian pada segmen 1 yaitu (1) gangguan samping parkir pada titik pengamatan A sisi selatan sebesar 56,76%, pada titik pengamatan B sisi utara sebesar 70,21%, pada titik pengamatan B sisi selatan sebesar 52,20%; (2) gangguan samping PKL pada titik pengamatan A sisi utara sebesar 0,23%, titik pengamatan A sisi selatan sebesar 58,46%, pada titik pengamatan B sisi utara sebesar 69,73%, pada titik pengamatan B sisi selatan sebesar 49,58%; (3) ) gangguan samping tempat pemberhentian angkutan umum pada titik pengamatan B sisi selatan sebesar 54,15%. Dampak akibat adanya gangguan samping terhadap tingkat pelayanan jalur pedestrian pada segmen 2 yaitu (1) gangguan samping parkir pada titik pengamatan C sisi selatan sebesar 55,57%, pada titik pengamatan D sisi utara sebesar 0,21%, pada titik pengamatan D sisi selatan sebesar 22,72%; (2) gangguan samping PKL pada titik pengamatan C sisi selatan sebesar 54,84%, dan pada titik pengamatan D sisi selatan sebesar 25,00%; (3) )gangguan samping tempat pemberhentian angkutan umum pada titik pengamatan C sisi utara sebesar 69,93%. Rekomendasi yang dapat diberikan sebagai upaya perbaikan tingkat pelayanan jalur pedestrian di Jl. Raya Tlogomas antara lain pelebaran trotoar, perbaikan fisik trotoar, pembangunan trotoar baru, pengurangan luasan area gangguan samping, dan perbaikan dan penambahan fasilitas penunjang jalur pedestrian.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/685/050803472
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Nov 2008 11:26
Last Modified: 07 Jul 2022 04:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139518
[thumbnail of CYNTHIA VIRDIANA ROSANTI.pdf] Text
CYNTHIA VIRDIANA ROSANTI.pdf

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item