MaulidaRakhmawati (2008) Evaluasi Jalan Lingkar Selatan Dalam Mengatasi Kemacetan di Persimpangan Babat Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Permasalahan kemacetan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tingginya tingkat urbanisasi, pesatnya tingkat pertumbuhan jumlah kendaraan dan kepemilikan kendaraan dan sistem angkutan umum perkotaan yang tidak efisien. Tetapi, yang paling penting yang dapat disimpulkan sebagai penyebab permasalahan transportasi adalah tingkat pertumbuhan prasarana transportasi yang tidak bisa mengejar tingginya tingkat pertumbuhan kebutuhan akan transportasi (Tamin, 2000: 519). Kecamatan Babat merupakan daerah dengan konsentrasi kegiatan yang tinggi terutama pada daerah sekitar Pasar Babat dan persimpangan yang menjadi simpul jalur transportasi regional baik yang menuju Bojonegoro, Tuban maupun Jombang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kinerja pelayanan Jalan Raya Babat dan persimpangan Babat, mengetahui besarnya pengaruh jalan lingkar selatan dalam mengatasi kemacetan dan memberikan alternatif penanganan masalah kemacetan yang terjadi di ruas jalan dan persimpangan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan survei primer dan survei sekunder. Kemudian diolah dalam analisis deskriptif dan analisis evaluatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan kondisi Jalan Raya Babat dan persimpangan Babat. Analisis evaluatif dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh jalan lingkar selatan dalam mengatasi kemacetan yang terjadi. Metode yang digunakan yaitu dengan perhitungan perubahan derajat kejenuhan Jalan Raya Babat dan persimpangan Babat with – without jalan lingkar selatan tahun 2007 – 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemacetan terjadi di Jalan Raya Babat pada hari libur pukul 08.00 – 09.00 dengan nilai DS sebesar 0,76 smp/jam dengan LOS D (segmen I) dan 0,68 smp/jam dengan LOS C (segmen II). Kinerja pelayanan persimpangan bernilai B dengan kapasitas sisa 300,06 smp/jam. Untuk mengetahui pengaruh jalan lingkar selatan dilakukan peramalan volume lalu lintas tahun 2008 – 2017, dan kemudian dilakukan suatu perbandingan yang menghasilkan penurunan derajat kejenuhan rata – rata sebesar 1,04% (segmen I), 1,39% (segmen II) dan 1,62% pada persimpangan. Sehingga tingkat pelayanan tahun 2008 – 2017 menjadi D – F (pada jalan) dan B – E (pada persimpangan). Dari rendahnya pengaruh rencana jalan lingkar selatan tersebut, maka ada beberapa hal yang direkomendasikan antara lain: pengendalian parkir onstreet dan penertiban aktivitas angkutan umum di Jalan Raya Babat dan persimpangan serta pengaturan arus menerus kendaraan berat dengan jalan lingkar dua arah Lamongan/Tuban – Bojonegoro/Jombang dan sebaliknya. Sehingga tingkat pelayanan Jalan Raya Babat 2008 – 2017 menjadi B – C (segmen I), C – E (segmen II) dan pada persimpangan bernilai A.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/683/050803445 |
Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Nov 2008 10:26 |
Last Modified: | 13 Nov 2008 10:26 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139516 |
Actions (login required)
View Item |