Tipologi Façade Rumah Tinggal Kolonial Belanda Di Kayutangan - Malang.

ArthantyadwiKarisztia (2008) Tipologi Façade Rumah Tinggal Kolonial Belanda Di Kayutangan - Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Daerah Kayutangan merupakan kawasan pertumbuhan perekonomian bangsa Belanda di Kota Malang. Kawasan Kayutangan ini merupakan pusat perekonomian bangsa Belanda yang kemudian menjadi pusat kebudayaan bagi bangsa Belanda yang diikuti perkembangannya oleh bangsa pribumi. Dampak dari perekonomian itu kemudian memunculkan satu pola ruang gerak masyarakat pada area belakang kawasan pertokoan Kayutangan. Masyarakat membentuk pola spasial ruang dengan mendirikan rumah tinggal yang kemudian membentuk satu pola permukiman. Permukiman yang dibentuk, secara tidak langsung mengadopsi gaya arsitektur Belanda yang memang pada masa itu menduduki dan menguasai Kota Malang. Keberadaan kawasan Kayutangan juga patut dilestarikan keberadaannya karena terdapat banyak bangunan kuno yang dapat menjadi referensi bagi konservasi kota. Pemerintah Kota Malang juga menetapkan kawasan Kayutangan sebagai pusat sejarah Kota Malang oleh sebab itu perkembangan jaman yang makin maju harus diseimbangkan dengan terjaganya peninggalan masa lampau. Façade menjadi peran media komunikasi keserbaragaman kultur budaya masyarakat. Façade bangunan merupakan salah satu titik ukur penentuan ciri dari suatu bentukan bangunan. Façade bangunan ini sangat berperan aktif pada pengidentifikasian gaya bangunan. Façade pada bangunan kolonial secara visual berbeda dengan fasade bangunan yang mengusung gaya arsitektur nusantara. Penelitian ini bertujuan menemukan tipologi fasade rumah tinggal kolonial Belanda yang ada di kawasan bersejarah Kayutangan. Penelitian ini, menggunakan metode deskriptif. Penentuan sampel dilakukan secara purposif dengan analisanya adalah fasade (atap, dinding, dan lantai) dan menggunakan metode analisa kualitatif-deskriptif dengan pendekatan tipologi. Penelitian ini menemukan bahwa macam atap yang digunakan pada rumah tinggal kolonial di Kayutangan yaitu perisai, pelana, dan gevel. Tipologi dinding dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu dinding polos, dinding dengan ornamen batu kali dan dinding dengan ornamen batu tabur. Elemen bukaan pada rumah tinggal kolonial Belanda di Kayutangan, ditemukan empat jenis yaitu pintu, jendela, bouvenlight, dan lubang angin. Jenis pintu dan jendela yang paling banyak ditemui adalah jenis rangkap ganda dengan tipe gantung samping dengan bahan kayu sebagai bahan pembentukknya. Teritisan pada fasade letaknya dikelompokkan menjadi dua yaitu disepanjang lebar fasade dan diatas bukaan saja. Lantai pada keseluruhan kasus menggunakan bahan teraso dengan perbedaan ketinggian 30-60 cm dari permukaan tanah. Elemen fasade bangunan yang paling besar rentan terhadap perubahan dinding (hampir 70% berubah), sedang elemen fasade yang paling tidak rentan terhadap perubahan adalah atap.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/68/050800546
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 690 Construction of buildings
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 Mar 2008 11:32
Last Modified: 19 Mar 2008 11:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139512
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item