Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman WP (Wilayah Pengembangan) III Kota Balikpapan Berdasarkan Kesesuaian lahan.

MitraWulandari (2008) Arahan Pengembangan Kawasan Permukiman WP (Wilayah Pengembangan) III Kota Balikpapan Berdasarkan Kesesuaian lahan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Banyak keterbatasan dalam melaksanakan penataan ruang di Kota Balikpapan. Hal ini dikarenakan kawasan yang dapat dipergunakkan relatif terbatas yaitu kondisi topografi kota yang berbukit-bukit (85%) sedangkan luasan lahan datar sangat terbatas, dimana sebagian besar hanya pada daerah pesisir. Ditambah lagi perkembangan kota ke daerah pinggiran relatif lambat, dengan kecenderungan pola perkembangan radial-konsentrik terutama pada jalur jalan utama dan pola perkembangan pengelompokkan (cluster) pada pusat-pusat pertumbuhan wilayah. Sehingga kegiatan pembangunanpun cenderung berkembang pada pusat kota dan sekitarnya. Hal ini menyebabkan tekanan yang berat terhadap daya dukung lingkungan di wilayah perkotaan Kota Balikpapan (RPJM Kota Balikpapan 2006-2026). Karena itu salah satu alternatif pengembangan strategis yang dilakukan Kota Balikpapan adalah dengan menetapkan WP (Wilayah Pengembangan) yang mana masing-masing memiliki fungsi tertentu, dan WP III merupakan strategi dari RTRW Kota Balikpapan bagi masyarakat Kota Balikpapan untuk mengatasi perkembangan perumahan dan permukiman kedepannya. Dimana WP III akan ditetapkan sebagai wilayah pengembangan bagi perumahan dan permukiman Kota Balikpapan. Studi yang dilakukan ini bertujuan tidak hanya untuk menganalisis kemampuan lahan maupun kesesuaian terhadap permukiman ( supply ) akan tetapi juga melihat tingkat kebutuhan lahan permukiman ( demand ) yang dapat ditampung di WP III. Sehingga output yang dihasilkan yaitu arahan pengembangan kawasan permukiman WP III berdasarkan kesesuaian lahan. Berdasarkan hasil analisis kemampuan lahan, terdapat tiga kawasan yaitu lahan potensial, potensial bersyarat dan limitasi, dimana yang menjadi pengembangan selanjutnya adalah kawasan potensial. Setelah itu adalah melihat tingkat kesiapan lahan potensial tersebut untuk pembangunan perumahan dan permukiman, yang mengacu pada standar PU Cipta Karya 1999 mengenai kesesuaian lahan permukiman. Hasilnya adalah lahan sesuai dengan luas 1665,15 ha, dan lahan ini juga disebut sebagai lahan supply . Langkah selanjutnya yaitu melihat kebutuhan lahan permukiman ( demand ) dari distribusi penduduk ke WP III pada Tahun 2017. Hasilnya adalah tingkat kebutuhan lahan sebesar 566,23 ha. Lahan ini sudah ditambah dengan proporsi RTH 30% dan Jalan 40% dari keseluruhan luas lahan permukiman baru. Kemudian setelah mengetahui lahan supply dan demand lahan permukiman di WP III, langkah terakhir yaitu memberi arahan lokasi permukiman baru dan penggunaan lahan di WP III untuk tahun perencanaan yaitu di Tahun 2017, dimana arahan pengembangan ini memberikan prioritas-prioritas lahan mana saja yang akan dikembangkan untuk perumahan dan permukiman sesuai dengan analisis kebutuhan lahan. Sedangkan untuk arahan peletakan bangunan juga memperhatikan kebijakan dari RTRW Kota Balikpapan. Hasil arahan lokasi pengembangan perumahan dan permukiman yang telah dilakukan selanjutnya yaitu menghasilkan TGL serta lahan terbangun dan tidak terbangun di WP III pada tahun 2017.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/590/050802838
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 24 Sep 2008 10:39
Last Modified: 24 Sep 2008 10:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139422
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item