PerawatiKesumaDewi (2008) Pelestarian Kawasan Eks Pusat Kota Kolonial Lama Semarang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kawasan Kota Lama Semarang merupakan awal terbentuknya Kota Semarang, yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan kekhasan kawasan dilihat dari aspek fisik bangunannya yang mayoritas berlanggam arsitektur kolonial. Seiring perkembangan waktu, kawasan tersebut mengalami pergeseran fungsi yang dulu memiliki fungsi vital sebagai pusat kota, sekarang terbengkelai dan tidak produktif lagi. Kegiatan-kegiatan pelestarian yang telah dilakukan oleh pemerintah dan badan terkait sampai saat ini belum dapat mengembalikan kehidupan aktivitas kawasan selama 24 jam. Tujuan studi ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fisik (guna lahan, bangunan kuno, sirkulasi dan parkir, serta ruang terbuka) dan non fisik (sosial, ekonomi, budaya, hukum, konsep rencana, organisasi serta pendanaan) yang membentuk kawasan Kota Lama, dan mengevaluasi kinerja kegiatan pelestarian yang telah dilaksanakan di kawasan tersebut, serta memberikan arahan pelestarian agar kawasan tersebut dapat hidup kembali sebagai kawasan bersejarah. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskriptif untuk mengetahui karakteristik fisik dan non fisik kawasan Kota Lama; dan metode evaluatif untuk mengevaluasi kinerja kegiatan pelestarian dengan importance performance analysis dan penilaian makna kultural. Berdasarkan hasil analisis, bangunan kuno yang berada di kawasan Kota Lama seluruhnya berjumlah 93 bangunan, yang terdiri dari 20 bangunan potensial tinggi, 24 bangunan potensial sedang, dan 49 bangunan potensial rendah. Kinerja pelestarian yang harus diprioritaskan dalam penanganannya adalah sirkulasi dan parkir serta ruang terbuka (fisik), dan sosial, ekonomi, budaya, hukum, organisasi serta pendanaan (non fisik). Dengan demikian, arahan pelestarian bangunan kuno potensial tinggi diusulkan untuk dipreservasi, bangunan kuno potensial sedang diusulkan untuk dikonservasi, dan bangunan kuno potensial rendah diusulkan untuk direhabilitasi. Arahan pelestarian fisik kawasan menggunakan konsep revitalisasi yang diprioritaskan pada kriteria sirkulasi dan parkir, serta ruang terbuka yang tentunya untuk mendukung kegiatan pelestarian kawasan bersejarah Kota Lama. Sedangkan untuk arahan pelestarian non fisik difokuskan pada kriteria sosial, ekonomi, budaya, politik, organisasi, dan pendanaan, dalam mendukung kegiatan menghidupkan kembali kawasan Kota Lama.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2008/578/050802782 |
Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 17 Sep 2008 14:46 |
Last Modified: | 17 Sep 2008 14:46 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139408 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |