Manajemen lalu Lintas Persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ahmad Yani – Jalan Borobudur Kota Malang.

RahmanNurWahyu (2008) Manajemen lalu Lintas Persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ahmad Yani – Jalan Borobudur Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan volume lalu lintas pada suatu persimpangan yang tidak diimbangi dengan kapasitas pendekat yang memadai akan menyebabkan kepadatan bertambah, sehingga dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan di persimpangan tersebut. Salah satu permasalahan yang selalu terjadi adalah kemacetan lalu lintas, dimana hal ini dapat dilihat dari timbulnya antrian yang panjang, kelambatan yang tentunya akan menimbulkan kerugian yang sangat besar pada pemakai jalan dan juga menyebabkan tingkat pelayanan serta kenyamanan yang semakin rendah. Oleh karena itu perlu ditinjau beberapa faktor yang berkaitan dengan permasalahan itu. Studi dilakukan untuk mengidentifikasi kinerja lalu lintas pada persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ahmad Yani – Jalan Borobudur Kota Malang serta merencanakan strategi dan arahan perencanaan transportasi untuk menunjang kelancaran dan kenyamanan berlalulintas yang ditunjukan dengan besarnya nilai derajat kejenuhan. Metode yang dipakai adalah menganalisis tingkat pelayanan persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Adi Sucipto dan Jalan Ahmad Yani – Jalan Borobudur Kota Malang berdasarkan hasil survei primer volume lalu lintas dan kapasitas persimpangan. Kondisi tingkat pelayanan persimpangan ditunjukkan dengan nilai derajat kejenuhan yang menunjukkan bahwa pada Persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Adi Sucipto, tingkat kemacetan tergolong sangat tinggi dengan nilai derajat kejenuhan antara 1,21 hingga 1,56 pada hari libur, 1,11 hingga 1,26 pada hari biasa dan 1,18 hingga 2,06 pada hari sibuk atau berada dalam tingkat LOS F. Pada Persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Borobudur, tingkat kemacetan berada dalam dalam kondisi buruk berada pada kisaran 0.96 hingga 1,25 pada hari libur, 1,08 hingga 1,24 pada hari biasa, dan 1,13 hingga 1,30 pada hari sibuk. Volume kendaraan arus menerus mampu memberikan hambatan yang sangat besar, yaitu peningkatan nilai derajat kejenuhan persimpangan sebesar 53,28% hingga 54,49% untuk persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Adi Sucipto dan 34,15% hingga 35,20% untuk persimpangan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Borobudur. Kombinasi pengaturan waktu sinyal dan pengalihan kendaraan dengan menggunakan jalur alternatif pada skenario III dapat mengurangi nilai derajat kejenuhan yang cukup signifikan pada pendekat-pendekat persimpangan Jalan Ahmad Yani – Jalan Borobudur dan Jalan Ahmad Yani – Jalan Adi Sucipto. Pada persimpangan Jl. Ahmad Yani – Jl. Adi Sucipto kinerja persimpangan meningkat sebesar 61,87% pada pendekat utara, 66,01% pada pendekat timur, dan 51,55% pada pendekat selatan. Sedangkan pada persimpangan Jl. Ahmad Yani – Jl. Borobudur kinerja persimpangan meningkat sebesar 72,68% pada pendekat utara, 62,07% pada pendekat barat, dan 79,67% pada pendekat timur.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/567/050802771
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 18 Sep 2008 10:04
Last Modified: 18 Sep 2008 10:04
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139397
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item