Pengembangan Industri Mebel Kota Malang (Studi Kasus: Kelurahan Tunjungsekar dan Kelurahan Purwodadi.

Fatmawati, Aisyah (2008) Pengembangan Industri Mebel Kota Malang (Studi Kasus: Kelurahan Tunjungsekar dan Kelurahan Purwodadi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu industri kecil yang tetap bertahan di Kota Malang adalah industri mebel yang terletak di Kelurahan Purwodadi dan Kelurahan Tunjungsekar. Berdasarkan jumlah unit usaha, industri mebel merupakan industri kecil terbanyak kedua setelah industri tempe kedelai. Industri mebel berdiri kurang lebih sejak tahun 1980an dan sampai sekarang industri mebel tetap bertahan menjadi salah satu jenis industri yang berkembang di Kota Malang. Industri mebel yang termasuk ke dalam sektor industri pengolahan dan khususnya termasuk ke dalam sub sektor barang kayu dan hasil hutan belum mampu memberikan kontribusi yang besar pada nilai PDRB Kota Malang. Hal ini ditunjukkan dari nilai PDRB sub sektor barang kayu dan hasil hutan bukan merupakan penyumbang terbesar pada nilai PDRB sektor industri pengolahan Kota Malang. Namun belum ditunjang dengan adanya dukungan kelembagaan yang baik dalam sentra industri mebel Kota Malang menyebabkan pemasaran hasil produksi hanya sebatas dipasarkan secara mandiri sehingga tidak adanya sistem jaringan pemasaranyang kuat dan daerah pemasarannya masih sebatas satu Kota Malang saja. Selain itu, belum juga disebabkan karena kurangnya dukungan dari pemerintah Kota Malang dalam mengembangkan industri mebel. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi potensi yang dimiliki dan faktor penghambat perkembangan industri mebel serta mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi perkembangan industri mebel. Selain itu, juga dilakukan evaluasi mengenai prioritas perkembangan inudustri mebel dan memberikan rekomendasi pengembangan industri mebel di Kota Malang khususnya di Kecamatan Blimbing dan Kecamatan Lowokwaru. Metode yang dilakukan dalam studi ini adalah dengan mengidentifikasi karakteristik kegiatan industri mebel Kota Malang, linkage sistem, serta mengidentifikasi potensi basis ekonomi (LQ), serta mengidentifikasi potensi dan masalah kegiatan industri mebel Kota Malang. Selain itu, juga dilakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan industri mebel Kota Malang dengan metode analisis faktor dan dengan akar masalah. Selanjutnya disusun strategi dan konsep pengembangan dengan menggunakan metode analisis SWOT dan IFAS-EFAS serta yang selanjutnya menghasilkan arahan-arahan pengembangan. Menindaklanjuti arahan dan program pengembangan, selanjutnya dilakukan arahan penentuan lokasi pameran produk mebel di lokasi yang strategis yang dibatasi pada pemilihan lokasi di tempat yang strategis. Berdasarkan beberapa analisis yang telah dilakukan, maka didapatkan usia tenaga kerja 21-30 tahun (30,43%), jumlah tenaga kerjanya 1-5 orang (49,27%), sebgian besar berasal dari tetangga dekat, tingkat pendidikan tenaga kerja tamat SMP (47,82%), cara memulai uasaha inisiatif sendiri (68,12%), motivasi usaha berupa mendapatkan pendapatan (62,31%), lama usaha > 30 tahun (33,33%), modal berasal dari diri sendiri (78,26%), modal sebesar <5 juta (60,87%). Industri mebel memiliki keterkaitan ke belakang yang meliputi keterkaitan dengan penyerapan tenaga kerja, penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan, serta memiliki keterkaitan ke depan yang meliputi pemasaran produk dan pengolahan limbah. Industri mebel Kota Malang layak dikembangkan karena memiliki nilai LQ>1. Faktor yang paling berpengaruh pada perkembangan industri mebel Kota Malang adalah faktor pemasaran (persentase keragaman 33,80%) yang terdiri dari 2 variabel, yaitu saluran distribusi dan aksesibilitas pemasaran. Masalah utama yang ada adalah belum adanya sarana pemasaran langsung dan pusat informasi mengenai industri mebel Kota Malang yang terletak di lokasi yang strategis. Analisis IFAS-EFAS menunjukkan bahwa posisi industri mebel Kota Malang terletak di kuadran 2C (Agresif Maintenance Strategy) dengan strategi kerjasama secara aktif dengan pihak pemerintah dan swasta, mengaktifkan perhimpunan pengrajin, serta memperluas pemasaran hasil produk mebel Kota Malang. Arahan pengembangan meliputi arahan pengembangan manajemen usaha, arahan pengembangan input produksi dan arahan perluasan jaringan pemasaran produk mebel Kota Malang di kawasan strategis. Lokasi pameran produk mebel Kota Malang diarahkan di lokasi wisata. Lokasi wisata yang terpilih adalah di lokasi pameran Taman Krida Budaya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/566/050802770
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 18 Sep 2008 10:17
Last Modified: 06 Dec 2021 06:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139396
[thumbnail of 050802770-OK.pdf]
Preview
Text
050802770-OK.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item