Evaluasi Lokasi Kawasan Industri di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo

RamadhanBayuIndradi (2008) Evaluasi Lokasi Kawasan Industri di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Lokasi Kabupaten Sidoarjo yang berbatasan langsung dengan Kota Surabaya mengakibatkan jalan arteri primer yang menghubungkan keduanya menjadi akses terpenting bagi kelancaran kegiatan baik di Kota Surabaya maupun di Kabupaten Sidoarjo. Hal tersebut yang menimbulkan banyaknya industri di Kabupaten Sidoarjo. Bab II Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Sidoarjo Tahun 2003-2013 dalam sub bab 2.3.4 menyatakan bahwa; Jenis kawasan industri di Kabupaten Sidoarjo dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu; (a) Zona industri, jenis industri yang dilakukan adalah industri umum yang biasanya memiliki pola perkembangan pita (sepanjang jalan). Selain itu akibat dari tidak adanya keuntungan komparatif, perkembangan yang ada cenderung terpencar. Pengelolaan tanah zona industri dilakukan oleh individual/masyarakat. Tanah industri yang ada seluas 1469,11 Ha; (b) Kawasan industri (Jabon, Berbek, Tambaksawah, dan Gedangan) jenis industri yang dilakukan di kawasan industri bersifat khusus yang biasanya memiliki pola perkembangan mengelompok. Pengelolaan kawasan industri biasanya dilakukan oleh swasta. Kawasan industri terdiri dari kawasan industri Jabon (652,11 Ha), kawasan industri Berbek (567 Ha), kawasan industri Gedangan (250 Ha). Rencana pembangunan kawasan khusus industri diarahkan untuk ditempatkan di Kecamatan Jabon. Alasan direncanakannya kawasan industri di Kecamatan Jabon adalah untuk menopang pertumbuhan dan perkembangan Kabupaten Sidoarjo karena keterbatasan lahan yang tersedia untuk kawasan industri. Selain itu masih dibutuhkan suatu kawasan untuk mengelompokkan industri besar yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Sidoarjo terkait dengan proses pengelolaan limbahnya. Pembahasan mengenai evaluasi lokasi kawasan industri di kecamatan jabon menggunakan metode analisis evaluatif. Hasil dari analisis hirarki proses untuk penentuan industri potensial menunjukan bahwa variabel jumlah jenis industri memiliki bobot/nilai yang lebih tinggi dari variabel yang lainnya yaitu sebesar 0.320. nilai terbesar kedua adalah pada variabel jumlah nilai produksi dengan nilai sebesar 0.300. nilai peringkat ketiga adalah nilai pada variabel jumlah tenaga kerja dan nilai yang terkecil adalah pada variabel jumlah investasi. Hasil dari analisis hirarki proses untuk kelayakan lokasi kawasan industri didapatkan nilai untuk kedua variabel yaitu nilai variabel internal 0.583 lebih besar dari nilai variabel eksternal yang memiliki nilai 0.417. dari variabel internal terdapat tiga subvariabel yaitu subvariabel kondisi lahan yang memiliki nilai 0.281, subvariabel prasarana yang memiliki nilai 0.226 dan subvariabel aksesibilitas yang memiliki nilai 0.493. subvariabel kondisi lahan terdiri dari sub subvariabel topografi yang memiliki nilai 0.277, selanjutnya sub subvariabel harga lahan yang memiliki nilai 0.349, dan yang terakhir adalah sub subvariabel tata guna lahan yang memiliki nilai 0.374. subvariabel prasarana terdiri dari sub subvariabel jaringan listrik yang memiliki nilai 0.546, sub subvariabel jaringan air yang memiliki nilai 0.320, dan yang terakhir subvariabel jaringan telekomunikasi yang memiliki nilai 0.134. subvariabel aksesibilitas terdiri dari tiga sub subvariabel yaitu sub subvariabel jarak dengan pasar yang memiliki nilai 0.511, yang kedua adalah sub subvariabel jarak dengan bahan baku yang memiliki nilai 0.204, dan yang terakhir adalah sub subvariabel jarak dengan penyedia tenaga kerja yang memiliki nilai 0.284. variabel eksternal memiliki dua subvariabel yaitu subvariabel kebijakan terhadap industri dan pemerintah setempat yang memiliki nilai 0.465 dan subvariabel bencana alam yang memiliki nilai 0.535. Setelah diketahui nilai LQ masing-masing jenis industri menurut variabelnya, dilakukan rata-rata untuk menentukan nilai total dari LQ.sebelum dilakukan rata-rata, maka nilai LQ dari masing-masing jenis industri dikalikan dengan nilai/bobot setiap variabel yang diperoleh dari analisis hirarki proses. Maka diperoleh industri potensial yang berkembang di Kabupaten Sidoarjo adalah sebagai berikut ; Peringkat pertama adalah Industri daur ulang barang-barang bukan logam (KLUI 372); Peringkat kedua adalah Industri alas kaki (KLUI 192); Peringkat ketiga adalah Industri barang dari plastik (KLUI 252). Setelah dilakukan analisis superimpose terhadap kedua variabel internal dan eksternal maka didapatkan kesimpulan bahwa lokasi kawasan industri jabon dinyatakan tidak layak karena : (1) Prasarana yang kurang terutama ketersediaan pasokan air bersi. Pada kondisi lapangan untuk penyedian air bersih warga saja masih mengandalkan kiriman dari truk tangki air mineral dari pegunungan. (2) Aksesibilitas yang kurang menuju lokasi kawasan industri. Pada kondisi lapangan jaringan jalan yang menuju lokasi kawasan industri jabon terbatas kapasitasnya. Jalan menuju ke Kecamatan Jabon terhalang oleh jembatan kereta api sehingga hanya dapat dilalui oleh kendaraan dengan tinggi maksimal 3.20 meter saj; (3) Terjadinya bencana alam lumpur di Kabupaten Sidoarjo membuat kemacetan di jalan arteri primer dimulai dari sebelum jembatan porong sampai dengan Kecamatan Tanggulangin. Kejadian tersebut mengakibatkan aksesibilitas menuju kecamatan menjadi tidak lancar juga karena waktu yang dibutuhkan untuk menuju ke lokasi kawasan industri bertambah lama. Lokasi yang layak sebagai alternatif pengganti dari kawasan industri jabon adalah sebagai berikut. Lokasi yang terletak di Kecamatan Sidoarjo sebelah barat (sepanjang jalan lingkar timur). Lokasi tersebut menjadi layak karena tersedianya akses yang baik yaitu jalan lingkar timur. Serta letaknya yang jauh dan tidak dikelilingi oleh permukiman, membuat perkembangan perluasan kawasan industri ke masa yang akan datang menjadi lebih fleksibel.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/323/050801682
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Aug 2008 11:08
Last Modified: 06 Aug 2008 11:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139172
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item