Evaluasi Kinerja Terminal Situbondo, Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo.

OktavianusCahyaAnggara (2008) Evaluasi Kinerja Terminal Situbondo, Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Terminal Situbondo merupakan terminal penumpang Tipe B yang terletak di Pusat Kota Situbondo dan lokasinya berdekatan dengan kawasan perkantoran, perdagangan, jasa, pendidikan dan kesehatan. Keberadaan Terminal Situbondo tersebut menyebabkan bercampurnya sistem transportasi kota dengan sistem transportasi regional. Selain itu, permasalahan yang terdapat di Terminal Situbondo, adalah sirkulasi kendaraan bis dan ANGDES kurang lancar, letak kios pedagang di luar dan di dalam terminal kurang teratur, dan penggunaan fasilitas terminal yang tidak sesuai dengan fungsinya. Tujuan yang ingin dicapai dalam studi ini, adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi kinerja operasional Terminal Situbondo (lokasi, fasilitas, antrian, aktivitas pengguna Terminal Situbondo) dan kualitas pelayanan Terminal Situbondo serta menyusun rekomendasi perbaikannya. Kesesuaian lokasi dan fasilitas Terminal Situbondo menurut Kepmenhub No. 31/ 95 dilakukan dengan metode evaluatif normatif. Antrian yang terjadi di Terminal Situbondo dihitung menggunakan rumus antrian pada stasiun tunggal dengan kedatangan poison dan waktu pelayanan eksponensial. Analisis terhadap aktivitas pengguna Terminal Situbondo menggunakan metode deskriptif eksporatif. Pengukuran kualitas pelayanan Terminal Situbondo dilakukan dengan metode IPA. Kebutuhan ruang untuk setiap fasilitas Terminal Situbondo dilakukan dengan memperhitungkan jumlah pengguna Terminal Situbondo yang akan dilayani beserta standar luas minimum untuk setiap kegiatan yang dilakukan di dalamnya. Perencanaan tata letak fasilitas Terminal Situbondo, selain dilakukan dengan metode ARC dan ARD, juga dengan mempertimbangkan aspek sirkulasi dan sifat ruang. Kinerja operasional Terminal Situbondo Lokasi Terminal Situbondo . Faktor kemiringan lahan, KDB, KLB, GSB, jumlah lantai, ketinggian bangunan, akses jalan masuk ke dan jalan keluar dari Terminal Situbondo, keterpaduan moda transportasi, jaringan trayek dan jarak antar terminal masih sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Kepmenhub No. 31/ 95. Faktor hierarki, kelas dan tingkat pelayanan jalan, meskipun kondisinya masih memadai, namun diperlukan kualitas yang lebih baik untuk mengantisipasi adanya perkembangan transportasi di Terminal Situbondo. Faktor luas dan penggunaan lahan sudah tidak sesuai lagi dengan persyaratan yang tercantum dalam Kepmenhub No. 31/ 95. Fasilitas Terminal Situbondo . Luas fasilitas loket penjualan karcis masih sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Kepmenhub No. 31/ 95. Fasilitas tempat istirahat sopir AKDP, jalur pemberangkatan AKDP dan ANGDES, peron, meskipun luasnya masih sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Kepmenhub No. 31/ 95, namun kondisinya kurang memadai. Luas fasilitas jalur kedatangan AKDP dan ANGDES, tempat istirahat kendaraan AKDP, tempat tunggu kendaraan AKDP dan ANGDES, cadangan tempat parkir AKDP, tempat parkir kendaraan pribadi, sirkulasi kendaraan, tempat tunggu penumpang AKDP dan ANGDES, kios/ kantin, kamar kecil/ toilet, musholla, sirkulasi penumpang, ruang Kepala UPTD Terminal, ruang administrasi/ kantor terminal, ruang informasi dan pengaduan, ruang retribusi AKDP dan ANGDES serta ruang/ menara pengawas belum sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Kepmenhub No. 31/ 95. Bahkan bengkel AKDP, ruang pengobatan dan gudang belum tersedia di Terminal Situbondo. Antrian di Terminal Situbondo . Jumlah rata-rata kendaraan AKDP dan AKAP dalam sistem 29 kendaraan dengan waktu rata-rata 333,333 menit/kend. Antrian kendaraan AKDP dan AKAP berjumlah 30 kendaraan dengan waktu tunggu rata-rata 345,238 menit/kend. Jumlah rata-rata kendaraan ANGDES dalam sistem 10 kendaraan dengan waktu rata-rata 333,333 menit/kend. Antrian kendaraan ANGDES berjumlah 11 kendaraan dengan waktu tunggu rata-rata 370,37 menit/kend. Kegiatan di Terminal Situbondo . Jenis kegiatan pengguna terminal yang terjadi di Terminal Situbondo masih sesuai dengan standar yang dipaparkan oleh Armansyah ( 1991: 19 ) dan Morlok ( 1984: 276 ). Tetapi, pola pergerakan kegiatan pengguna Terminal Situbondo ada yang mengalami crossing sirkulasi. Hal ini terjadi karena pelanggaran rambu-rambu lalu lintas, penggunaan fasilitas terminal yang kurang tertib, tata letak fasilitas terminal yang kurang tepat dan kapasitas fasilitas terminal yang kurang luas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2008/312/050801617
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Aug 2008 11:25
Last Modified: 06 Aug 2008 11:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/139164
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item