DhinoTeguhPrasetyo (2007) Penataan Kegiatan PKL Kawasan Alunalun Kota Batu : Studi Kasus : Koridor Jalan RA Kartini, Jalan Munif, Jalan Gajahmada dan Jalan Sudiro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam kawasan perkotaan, sektor yang paling nampak dalam perkembangannya adalah sektor perdagangan juga sering disebut perdagangan sektor informal dan terwujud dengan adanya pengelompokan pedagang yang disebut Pedagang Kaki Lima (PKL). Pedagang Kaki Lima (street trading/street hawker) adalah salah satu usaha dalam perdagangan dan salah satu wujud sektor informal. Pedagang Kaki Lima adalah orang yang dengan modal yang relatif sedikit berusaha di bidang produksi dan penjualan barang-barang (jasa-jasa) untuk memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di dalam masyarakat, usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan yang informal (Soemadi, 1993). Sektor Informal pada jenis PKL di Kota Batu perkembangannya pesat sekali terutama di sekitar koridor jalan-jalan utama kota dan kawasan strategis di pusat kota. Perkembangan Pedagang Kaki Lima yang ada di Kota Batu saat ini adalah jenis PKL yang mengelompok atau mendekati pusat-pusat keramaian, sehingga PKL jenis ini pada umumnya menimbulkan konflik pemanfaatan ruang terutama pada masalah transpotasi (sirkulasi lalu lintas dan pejalan kaki). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karaktristik pedagang kaki lima yang dilihat dari karakteristik lokasi dan persebarannya, aktivitas usaha, fisik bangunan, aspek ketenagakerjaan dan pengguna / pengunjung PKL yang ditinjau dari preferensinya, merumuskan konsep penataan pedagang kaki lima dan akhirnya merumuskan arahan penataan pedagang kaki lima di kawasan alun-alun Kota Batu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif explanatory dan statistik deskriptif, analisis partisipatif, analisis figure / ground dan analisis kebutuhan ruang. Analisis deskriptif explanatory dan statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik PKL, pengguna / pengunjung PKL dan lokasi usaha PKL. Analisis partisipatif digunakan untuk mengetahui pelaku-pelaku yang berbeda beserta kepentingannya terhadap suatu rencana. Analisis figure / ground yang digunakan untuk analisis penataan pada kondisi kawasan sekitar terhadap lokasi usaha PKL. Analisis kebutuhan ruang digunakan untuk mengetahui besarnya ruang yang dibutuhkan dalam mengakomodir aktivitas PKL. Hasil penelitian ini antara lain adalah diperoleh gambaran mengenai karakteristik lokasi usaha dan persebaran PKL di 4 ruas jalan kawasan alun-alun Kota Batu. Persebaran PKL di kawasan studi cenderung berderet (linear) dengan jenis barang dagangan makanan dan minuman, sandang, buah-buahan, buku, aksesoris, kelontong, obat dan jamu, elektronik, sepatu dan lainnya yang memanjang di sepanjang trotoar dan bahu jalan dan mengelompok dengan jenis barang dagangan yang sejenis. PKL beralasan bahwa pemilihan lokasi dikarenakan letaknya yang dtrategis dan ramai, moda yang digunakan PKL untuk menuju lokasi usaha adalah mobil, sepeda motor, dan angkuan umum dengan jarak rumah ke lokasi usaha sebagian besar 1,1 4 km. Status pekerjaan sebagai PKL merupakan pekerjaan utama dengan motivasi menjalankan usaha karena belum mendapatkan pekerjaan lain. Modal awal PKL merupakan modal pribadi dengan pendapatan PKL sebagian besar adalah Rp. 50.000,- sampai Rp. 100.000,- / hari. Sarana usaha yang digunakan PKL antara lain meja/songko, kereta dorong dan hamparan dilantai dengan luas sarana usaha terbanyak adalah 2 m2 – 5 m2.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FT/2007/702/050800332 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 22 Feb 2008 09:12 |
| Last Modified: | 22 Feb 2008 09:12 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138901 |
Actions (login required)
 |
View Item |