Pengaruh Jarak Tanam Dan Frekuensi Penyiangan Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Wijen (Sesamum Indicum L.)

Ibrahim, Ghema Rizky (2018) Pengaruh Jarak Tanam Dan Frekuensi Penyiangan Gulma Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Wijen (Sesamum Indicum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wijen (Sesamum indicum L.) ialah komoditas yang digunakan dalam aneka industri farmasi, plastik, margarin, sabun kosmetik dan pestisida (Mardjono, 2007). Seiring pertambahan jumlah penduduk dan pendampatan per kapita, konsumsi wijen cenderung meningkat (Permata et al., 2015). Melihat potensi wijen yang begitu penting, maka dalam teknik budidayanya perlu diperhatikan untuk menghasilkan biji wijen yang baik serta dapat mencapai produksi yang tinggi. Gulma ialah salah satu faktor yang berpengaruh yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman wijen karena wijen memiliki pertumbuhan yang lambat pada awal pertumbuhan sedangkan pertumbuhan gulma lebih cepat sehingga terjadi persaingan yang tidak seimbang dan pertumbuhan tanaman dapat terhambat. Kehilangan hasil wijen akibat gulma dilaporkan dapat mencapai 65% apabila gulma tidak dikendalikan (Vafei et al., 2013). Penyiangan dapat menjadi salah satu cara pengendalian gulma dengan cara merusak gulma dan melepaskannya dari tanah tempat tanaman budidaya tumbuh dan dilakukan sebelum tajuk gulma menghentikan penyerapan zat-zat makanan dari akar (Lailiyah et al., 2014). Selain itu, pengaturan jarak tanam juga menjadi salah satu upaya pencegahan untuk menekan pertumbuhan gulma. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari pengaruh berbagai jarak tanam dan frekuensi penyiangan gulma pada pertumbuhan gulma serta hasil wijen. Hipotesis yang diajukan ialah Penggunaan jarak tanam 40x25cm disertai dengan 2 kali dan 3 kali penyiangan efektif mengendalikan pertumbuhan gulma dan mampu dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman wijen. Penelitian dilaksanakan di Desa Jatikerto, Kec.Kromengan, Kab. Malang. Terletak pada ketinggian tempat ±440 meter dari permukaan laut, curah hujan 1600 mm/tahun dan suhu 24 - 320C, Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2017 sampai bulan Maret 2018. Peralatan yang digunkan dalam penelitian in ialah tugal, cangkul, gembor, sabit, tali tampar kecil, meteran, penggaris, LAM, oven, timbangan analitik, kamera digital dan kertas label. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah benih wijen varietas Sumberejo 3, fungisida, pupuk Urea (46% N) 100 kg ha-1, pupukKCl (60% K2O) 50 kg ha- 1danpupuk SP-36 (36% P2O5) 50 kg ha-1. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 30 petak percobaan. Perlakuan yang digunakan ialah G0: jarak tanam 40x25cm + tanpa penyiangan, G1: jarak tanam 40x25cm + penyiangan 1 kali (14 hst), G2: jarak tanam 40x25cm + penyiangan 2 kali (14 dan 28 hst), G3: jarak tanam 40x25cm + penyiangan 3 kali (14, 28 dan 42 hst), G4: Jarak tanam 40x25cm + penyiangan 4 kali (14, 28, 42 dan 56 hst), G5: jarak tanam 60x25cm + tanpa penyiangan, G6: jarak tanam 60x25cm + penyiangan 1 kali (14 hst), G7: jarak tanam 60x25cm + penyiangan 2 kali (14 dan 28 hst), G8: jarak tanam 60x25cm + penyiangan 3 kali (14, 28 dan 42 hst) dan G9: Jarak tanam 60x25cm +penyiangan 4 kali (14, 28, 42 dan 56 hst). Pengamatan terdiri dari pengamatan gulma dan pengamatan tanaman wijen. Penagamatan gulma meliputi pengamatan analisis vegetasi dan bobot kering gulma yang dilakukan sebelum pengolahan tanah dan 70 hst. Pengamatan tanaman wijen meliputi pengamatan tinggi tanaman, luas daun dan bobot kering tanaman yang dilakukan pada saat tanaman berumur 70 hst, sedangkan pengamatan komponen hasil dilakukan pada saat panen (120 hst). Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam atau uji F pada taraf 5% untuk mengetahui interaksi diantara perlakuan apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. Perlakuan kombinasi jarak tanam dan frekuensi penyiangan gulma berpengaruh nyata pada bobot kering total gulma. Perlakuan dengan frekuensi 4 kali penyiangan, 3 kali penyiangan dan 2 kali penyiangan secara nyata menghasilkan bobot kering total gulma lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan tanpa penyiangan dan 1 kali penyiangan. Perlakuan kombinasi jarak tanam dan frekuensi penyiangan gulma berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun dan bobot kering total tanaman, serta komponen hasil yaitu jumlah polong per tanaman, bobot kering polong per tanaman, bobot kering biji per tanaman dan hasil (ton ha-1). Perlakuan jarak tanam 40x25cm dengan 2 kali penyiangan (umur 14hst dan 28hst) sudah bisa meningkatkan hasil dibandingkan dengan tanpa penyiangan dan 1 kali penyiangan, dengan peningkatan sebesar 0,18 ton ha-1 (15,9%) dan 0,13 ton ha-1 (10,9%), serta menunjukkan hasil tidak berbeda nyata dengan 3 kali penyiangan, namun nyata lebih rendah dibandingkan dengan 4 kali penyiangan. Akan tetapi pada perlakuan jarak tanam 60x25cm, dibutuhkan 4 kali penyiangan (umur 14hst, 28hst, 42hst dan 56hst) untuk bisa meningkatkan hasil dibandingkan dengan tanpa penyiangan, penyiangan 1 kali, 2 kali dan 3 kali, dengan peningkatan sebesar 0,19 ton ha-1 (16,8%), 0,23 ton ha-1 (21,1%), 0,14 ton ha-1 (11,8%) dan 0,13 ton ha-1 (10,9%).

English Abstract

Sesame (Sesamum indicum L.) is a commodity used in various pharmaceutical, plastic, margarine, cosmetic soap and pesticide industries (Mardjono, 2007). As population growth and per capita compression increase, sesame consumption tends to increase (Permata et al., 2015). Looking at the potential of sesame which is so important, the cultivation techniques need to be considered to produce good sesame seeds and can achieve high production. Weed is one of the influential factors that can affect the growth of sesame plants because sesame has a slow growth at the beginning of growth while weed growth is faster so there is unbalanced competition and plant growth can be inhibited. Loss of sesame results due to weeds is reported to reach 65% if weeds are not controlled (Vafei et al., 2013). Weeding can be one way to control weeds by damaging weeds and releasing them from the soil where crops are grown and carried out before the weed canopy stops the absorption of food substances from the roots (Lailiyah et al., 2014). In addition, setting spacing is also one of the preventive measures to reduce weed growth. The purpose of this study was to study the effect of various planting distances and weeding frequency on weed growth and sesame yield. The hypothesis proposed is that the use of 40x25cm spacing with 2 times and 3 times weeding is effective in controlling the growth of weeds and able to increase the growth and yield of sesame plants. . The study was conducted in the village of Jatikerto, District of Kromengan, Malang. Located at an altitude of ± 440 meters above sea level, rainfall of 1600 mm / year and temperature of 24 - 320C, The study was carried out in November 2017 until March 2018. The equipment used in this research is Portugal, hoe, brood, sickle, rope small slap, meter, ruler, LAM, oven, analytic scale, digital camera and label paper. The material used in this study was the Sumberejo 3 variety sesame seed, fungicide, Urea fertilizer (46% N) 100 kg ha-1, fertilizer KCl (60% K2O) 50 kg ha-1 and SP-36 fertilizer (36 % P2O5) 50 kg ha- 1. The design used was Randomized Block Design (RCBD) with 10 treatments and 3 replications, so that there were 30 experimental plots. The treatment used is G0: spacing 40x25cm + without weeding, G1: spacing 40x25cm + weeding 1 time (14 days), G2: spacing 40x25cm + weeding 2 times (14 and 28 days), G3: spacing 40x25cm + weeding 3 times (14, 28 and 42 hst), G4: Plant spacing of 40x25cm + weeding 4 times (14, 28, 42 and 56 hst), G5: Plant spacing of 60x25cm + without weeding, G6: plant spacing of 60x25cm + weeding 1 time ( 14 hst), G7: plant spacing of 60x25cm + weeding 2 times (14 and 28 days), G8: spacing of 60x25cm + weeding 3 times (14, 28 and 42 days) and G9: Spacing of 60x25cm + weeding 4 times (14, 28, 42 and 56 hst). Observations consist of observing weeds and observing sesame plants. Weed fixing includes observations of vegetation analysis and weed dry weight carried out before tillage and 70 days after planting. Observation of sesame plants included observations of plant height, leaf area anddry weight of plants that were carried out when the plants were 70 days old, while observations of yield components were carried out at harvest time (120 days after planting). The data obtained from the observations were analyzed using variance or F test at the level of 5% to determine the interaction between treatments if there was a real influence then continued with BNJ test level of 5%. The combination treatment of plant spacing and weed weeding frequency significantly affected the total dry weight of weeds. Treatment with frequency of 4 weeding, 3 times weeding and 2 times weeding significantly resulted in lower weed total dry weight compared to treatment without weeding and 1 time weeding. The treatment of plant spacing and weed weeding frequency had a significant effect on plant height, leaf area and total dry weight of plants, as well as yield components, namely the number of pods per plant, dry weight of pods per plant, dry weight of seeds per plant and yield (ton ha-1) . Treatment of 40x25cm spacing with 2 weeds (age 14hst and 28hst) has been able to increase yield compared with no weeding and 1 weeding, with an increase of 0.18 tons ha- 1 (15.9%) and 0.13 tons ha- 1 (10.9%), and showed that the results were not significantly different from 3 times weeding, but it was significantly lower than 4 times weeding. However, in the treatment of spacing of 60x25cm, it takes 4 weeds (age 14hst, 28hst, 42hst and 56hst) to be able to increase yield compared with no weeding, weeding 1 time, 2 times and 3 times, with an increase of 0.19 tons ha- 1 (16.8%), 0.23 tons ha-1 (21.1%), 0.14 tons ha-1 (11.8%) and 0.13 tons ha-1 (10.9%).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/831/051811041
Uncontrolled Keywords: Penanaman, Jarak Tanam, Penyiangan Gulma, Pertumbuhan, Hasil Tanaman Wijen
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.5 Cultivation and harvesting > 631.58 Special methods of cultivation
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 Dec 2018 03:31
Last Modified: 19 Oct 2021 16:34
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/13850
[thumbnail of GHEMA RIZKY IBRAHIM.pdf]
Preview
Text
GHEMA RIZKY IBRAHIM.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item