Rekomendasi Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Kemampuan Lahan di Kota Batu.

Subagio, Hendri, (2007) Rekomendasi Pemanfaatan Lahan Berdasarkan Kemampuan Lahan di Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemanfaatan ruang optimal merupakan pemanfaatan ruang yang memberikan kesempatan tiap komponen aktivitas dalam unit ruang tersebut untuk berinteraksi secara maksimal sesuai daya dukung kawasan, yang pada akhirnya memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholders) secara berkelanjutan. Aktivitas manusia, baik sosial maupun ekonomi merupakan sumber perubahan dalam pemanfaatan ruang atau kawasan. Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kegiatan ekonomi di Kota Batu berimplikasi terhadap meningkatnya kebutuhan lahan. Karakterstik Kota Batu yang hampir 76,64% wilayahnya berada pada ketinggian > 1000 meter dpl dan didukung dengan aliran sungai yang mengalir pada hampir seluruh wilayah memberikan potensi tanaman holtikultura yang melimpah. Salah satu respons mendadak dari masyarakat Kota Batu dimana usaha untuk mengembangkan kegiatan pertanian secara lebih besar dengan cara praktis, yaitu dengan membuka lahan tegalan pada sekitar hutan. Pengembangan kegiatan, khususnya pertanian di Kota Batu memiliki keterbatasan yang berupa kondisi geografisnya yang berbukit dan mempunyai kelerengan terjal. Perubahan penggunaan lahan yang tanpa ditinjau dari ambang batas dan kemampuan lahan akan berakibat pada terjadinya degradasi lingkungan yang ditunjukkan dengan kejadian bencana seperti banjir dan tanah longsor. Studi yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik kemampuan lahan di Kota Batu, menganalisis kesesuaian terhadap penggunaan lahan saat ini dan rencana penggunaan lahan Kota Batu tahun 2003-2013 serta menganalisis dan menentukan rekomendasi pemanfaatan lahan berdasarkan kemampuan lahannya. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif normatif, yaitu analisis kemampuan lahan dengan teknik superimpose (overlay) differentiation yang didasarkan pada Keppres No. 57 Tahun 1989 tentang kriteria kawasan budidaya dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang pengelolaan kawasan lindung. Analisis yang dilakukan dengan metode kuantitatif evaluatif adalah analisis kesesuaian lahan dengan teknik superimpose (overlay) differentiation. Teknik superimpose differentiation yang digunakan meliputi union, intersect, dan erase overlay dengan alat bantu Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan bantuan software Autodesk Map 2004. Berdasarkan hasil analisis kemampuan lahan, terdapat empat kawasan kemampuan lahan di Kota Batu, yaitu (1) kawasan hutan lindung seluas 10.498,76 Ha; (2) kawasan pertanian tanaman tahunan seluas 368,76 Ha; (3) kawasan pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman lahan kering seluas 3.163,17 Ha; dan (4) kawasan pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman lahan basah seluas 4.166,29 Ha. Tingkat kesesuaian lahan dinyatakan dalam skor KPL (Kesesuaian Penggunaan Lahan), yaitu persentase antara lahan yang sesuai dengan luas total lahan/kawasan. Berdasarkan hasil analisis terhadap penggunaan lahan eksisting, lahan di Kota Batu secara keseluruhan telah dimanfaatkan dengan tepat sebesar 10.588,35 Ha (skor KPL 58,19%), dengan perincian sebagai berikut; (1) kawasan hutan lindung sebesar 5.713,37 Ha (skor KPL 54,40%); (2) kawasan pertanian tanaman tahunan tidak ada penggunaan lahan yang sesuai (skor KPL 0,00%); (3) kawasan pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman lahan kering sebesar 2.595,73 Ha (skor KPL 62,29%); dan (4) kawasan pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman lahan basah sebesar 2.280,26 Ha (skor KPL 72,20%). Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan terhadap rencana pemanfaatan lahan Kota Batu 2003-2013, tingkat kesesuaiannya sebesar 64,86% dengan luas lahan sebesar 11.803,05 Ha, dengan perincian sebagai berikut; (1) kawasan hutan lindung sebesar 8.570,60 Ha (skor KPL 81,93%); (2) kawasan pertanian tanaman tahunan sebesar 326,85 Ha(skor KPL 89,05%); (3) kawasan pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman lahan kering sebesar 1.852,09 Ha (skor KPL 44,60%); dan (4) kawasan pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman lahan basah sebesar 1.097,11 Ha (skor KPL 33,43%). Rekomendasi yang disarankan adalah dengan mempertahankan arean hutan yang ada. Area hutan dapat ditambah dengan reforestasi (penghutanan kembali) semak belukar dan memfungsikannya menjadi kawasan penyangga atau hutan produksi dengan kerjasama antara masyarakat dengan PT Perhutani. Rekomendasi teradap lahan pertanian adalah dengan menerapkan intensifikasi pertanian yang meliputi penanaman menurut kontur, penanaman pagar hidup mengikuti kontur, pembuatan tanggul dan igir menurut garis transis, pembuatan teras dan sengkedan, pembuatan tanggul mengikuti garis kontur, pembuatan saluran pelepas air, pembuatan bendungan pengendali. Sistem tumpangsari direkomendasikan terhadap lahan pertanian yang berada pada kelas kemampuan lahan kawasan pertanian tanaman tahunan. Rekomendasi yang disarankan terhadap lahan terbangun di kawasan hutan lindung adalah dengan membatasi perkembangannya dan menyesuaikan peruntukan lahan dengan menngacu pada Surat Edaran Gubernur Jawa Timur No. 648/975/201.3/1990 tanggal 25 Juli 1990 tentang Kaidah Umum Pembangunan Permukiman dan Fasilitas Permukiman di Daerah Perbukitan dan penerapan pajak progresif. Rekomendasi terhadap kawasan pertanian tanaman tahunan dan pertanian tanaman lahan basah adalah intensifikasi penggunaan lahan yang bernilai tambah tinggi sehingga sehingga angka pertumbuhan bisa didapatkan dari disribusi alokasi penggunaan lahan yang tepat dengan tetap memperhatikan fungsi ekonomi dan ekologi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/050702409
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 13 Sep 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 13:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138493
[thumbnail of 050702409.pdf]
Preview
Text
050702409.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item