Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Rekomendasi Pemanfataan Lahan di Kabupaten Malang

AriefSupraptoSamad (2007) Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Rekomendasi Pemanfataan Lahan di Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur dilatarbelakangi kenyataan bahwa telah terjadi banjir, erosi dan lahan kritis yang diduga disebabkan oleh konflik penggunaan lahan. Dengan keadaan ini, maka produktivitas penggunaan lahan di masa yang akan datang terancam menurun dan berdampak luas pada segi ekonomi. Pendapatan Domestik Rata-rata Bruto (PDRB) dari sektor pertanian pada tahun 2005 mencapai 31.4%, mata pencaharian penduduk yang tertinggi pada sektor pertanian di tahun 2005 sebesar 556,275 jiwa dan didukung pula oleh penggunaan lahan terbesar pada sektor pertanian di tahun 2005 sebesar 238.786 ha, mengindikasikan bahwa sektor pertanian masih merupakan sektor yang dominan berkembang di Kabupaten Malang. Implikasi logis dari dominannya sektor pertanian ialah pada kebutuhan akan sumber daya alam terutama lahan. Dengan kata lain, sangat terbuka kemungkinan adanya konflik penggunaan lahan di Kabupaten Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan lahan, mengkaji kesesuaian antara eksisting penggunaan lahan dengan kemampuan lahan dan memberikan rekomendasi pemanfaatan lahan agar dapat memanfaatkan lahan tanpa harus menurunkan kemampuan lahan itu sendiri. Jenis penelitian termasuk dalam penelitian evaluasi dengan metode analisis kuantitatif. Sebagai alat bantu analisis akan digunakan pendekatan sistem informasi geografis (SIG). Berdasarkan hasil penelitian, dari luas Kabupaten Malang sebesar 345890.199 ha, luasan lahan yang memiliki kemampuan lahan untuk hutan lindung sebesar 109848.754 ha (31.758%), pertanian lahan basah 105819.999 ha (30.594%), tanaman tahunan/perkebunan 60854.441 ha (17.594%), pertanian lahan kering 87672.472 ha (25.347%). Diantara lahan-lahan yang mempunyai kemampuan lahan untuk menunjang kawasan tanaman tahunan/perkebunan tersebut ternyata terdapat juga lahan yang mampu untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian lahan kering, kawasan ini luasnya sebesar 54022.680 ha (15.618%) dan dipandang menguntungkan karena pada lahan-lahan tersebut ada alternatif penggunaan lahan khususnya budidaya pertanian yang dapat dilakukan. Secara umum, kinerja kesesuaian penggunaan lahan dengan kemampuan lahannya di Kabupaten Malang termasuk buruk dimana penggunaan lahan yang sesuai hanya sebesar 122348.660 ha (39.446%) dan penggunaan lahan yang tidak sesuai sebesar 185182.206 ha (59.704%). Khusus pada kawasan hutan lindung, terjadi kerusakan hutan sebesar 73174.450 ha yang tersebar di 29 kecamatan, 23 diantaranya bahkan hingga mencapai angka lebih dari 50% yaitu di Kecamatan Bantur, Dampit, Dau, Donomulyo, Gedangan, Gondanglegi, Kalipare, Karangploso, Kasembon, Lawang, Ngajum, Ngantang, Pagak, Pakisaji, Poncokusumo, Sumbermanjingwetan, Sumberpucung, Tajinan, Tirtoyudo, Tumpang, Turen, Wagir dan Kecamatan Wajak. Ketidaksesuaian penggunaan lahan yang terjadi diterjemahkan sebagai konflik penggunaan lahan dapat menyebabkan identifikasi masalah pada penelitian ini menjadi semakin meningkat, oleh karenanya penggunaan lahan yang tidak sesuai tersebut tentu perlu dikendalikan. Namun demikian, konflik-konflik penggunaan lahan ternyata ada yang mampu bersifat positif, yaitu kemampuan lahan untuk budidaya pertanian yang digunakan untuk hutan. Selain yang bersifat positif, terdapat pula konflik yang dapat segera dapat diselaraskan yaitu pada kawasan hutan lindung maupun budidaya pertanian dengan penggunaan lahan semak belukar dan rumput, konflik disini dapat diterjemahkan sebagai potensi yang belum dikembangkan. Selain konflik-konflik diatas, konflik lainnya baik antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya pertanian maupun kawasan budidaya pertanian dengan kawasan budidaya pertanian lainnya perlu dikendalikan dan dirubah menjadi sesuai. Namun demikian dengan pertimbangan biaya investasi yang telah dikeluarkan, maka perubahan lahan tersebut disesuaikan dengan masa panen penggunaan lahan pertanian. Dugaan mengenai adanya konflik penggunaan lahan memang benar terjadi di Kabupaten Malang, bahkan dapat dikatakan konflik penggunaan lahan yang terjadi termasuk besar sehingga dikategorikan buruk. Tentu hal yang demikian tentu akan mengancam keseimbangan ekosistem secara keseluruhan dalam lingkup yang lebih luas bila dihubungkan dengan deforestasi, peluang bencana alam yang berhubungan dengan daratan menjadi besar seperti banjir dan erosi. Lahan kritis yang penyebabnya adalah konflik penggunaan lahan juga semakin terbuka, gagal panen juga akan menjadi ancaman baru akibat ketidaksesuaian penggunaan lahan dengan kemampuan lahannya. Oleh karenanya, pengendalian penggunaan lahan harus benar-benar dapat dilakukan dengan segera mengingat dampak serius dari konflik penggunaan lahan ini. Dengan tujuan untuk mensejahterakan masyarakat, penggunaan lahan ternyata dapat berbalik menjadi bumerang bagi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2007/050702174
Subjects: 300 Social sciences > 307 Communities > 307.1 Planning and development > 307.121 6 City planning
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 21 Aug 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 12:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138448
[thumbnail of 050702174.pdf]
Preview
Text
050702174.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item