Pengaruh penurunan suhu (Dengan dan tanpa pemanasan ulang) terhadap parameter Marshall campuran aspal beton.

KenPawestri (2006) Pengaruh penurunan suhu (Dengan dan tanpa pemanasan ulang) terhadap parameter Marshall campuran aspal beton. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tahapan dari pelaksanaan konstruksi jalan meliputi tahap produksi campuran, tahap persiapan lapangan, tahap pengangkutan campuran, tahap penghamparan dan tahap pemadatan di lapangan. Dalam proses pengangkutan campuran kemungkinan terjadi perubahan cuaca sehingga menyebabkan suhu campuran beraspal menurun. Kondisi ini menyebabkan campuran beraspal tersebut tidak dapat dihamparkan pada lokasi pembangunan jalan karenan suhu campuran berada dibawah suhu penghamparan dan pemadatan yang standar. Tetapi kenyatan yang banyak terjadi di lapangan adalah penghamparan dan pemadatan tetap dilakukan walaupun suhu campuran beraspal telah menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penurunan suhu (dengan dan tanpa pemanasan ulang) terhadap karakterisitik campuran meliputi nilai VIM, VMA, Stabilitas, Flow dan Marshall Quotient pada campuran LASTON. Pengujian berskala laboratorium dilakukan pada campuran LASTON dengan kadar aspal 6% terhadap berat total agregat. Ada dua perlakuan campuran yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu pembuatan campuran beraspal yang mengalami penurunan suhu tanpa dipanaskan ulang, dan campuran beraspal yang mengalami penurunan suhu dengan dipanaskan ulang. Untuk campuran tanpa pemanasan ulang campuran didiamkan sampai suhu menurun (50ºC, 60ºC, 70ºC, 80ºC, 90ºC,100ºC, 110ºC) kemudian dilakukan pemadatan. Untuk campuran dengan pemanasan ulang campuran didiamkan sampai suhu menurun (50ºC, 60ºC, 70ºC, 80ºC, 90ºC,100ºC) dengan perulangan pada setiap perlakuan adalah 5 benda uji, selanjutnya campuran dipanaskan lagi sampai suhunya naik menjadi 110ºC kemudian dilakukan pemadatan. Desain dan pengujian benda uji menggunakan metode Marshall menurut standar Bina Marga. Nilai suhu optimum untuk campuran tanpa pemanasan ulang adalah 104,81ºC untuk campuran dengan pemanasan ulang 75ºC. Campuran tanpa pemanasan ulang memiliki nilai VIM sebesar 11,794%, VMA sebesar 23,224%, Stabilitas sebesar 633,111 kg, flow sebesar 2,968 mm dan MQ sebesar 232,934 kg/mm. Sedangkan campuran dengan pemanasan ulang memiliki nilai VIM sebesar 7,334%, VMA sebesar 19,985%, Stabilitas sebesar 1317,713 kg, flow sebesar 2.201 mm dan MQ sebesar 583,643 kg/mm. Campuran tanpa pemanasan ulang tidak memiliki stabilitas optimum sedangkan campuran dengan pemanasan ulang memiliki stabilitas optimum pada suhu 80,139ºC dengan nilai stabilitas 1329,423 kg. Berdasarakan penelitian ini terlihat bahwa campuran yang dipanaskan ulang mempunyai nilai stabilitas yang lebih besar daripada campuran yang tidak dipanaskan ulang.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FT/2006/050601470
Subjects: 300 Social sciences > 330 Economics
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ilmu Ekonomi
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 Jun 2007 00:00
Last Modified: 21 Oct 2021 06:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138283
[thumbnail of word.pdf]
Preview
Text
word.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab_I_sd_V.pdf]
Preview
Text
Bab_I_sd_V.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Lampiran_1.doc.pdf]
Preview
Text
Lampiran_1.doc.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item