Farma, AksesHindryKarunia (2017) Hubungan Statistik Vital Dengan Bobot Badan Kambing Kacang Di Desa Sawohan Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kambing Kacang merupakan salah satu kambing asli Indonesia, kambing ini termasuk salah satu ternak yang memiliki berbagai keunggulan antara lain yaitu pemeliharaan yang mudah dan memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan dan pakan yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan statistik vital (lingkar dada, panjang badan, dan tinggi badan) dengan bobot badan kambing Kacang di Desa Sawohan Kecamatan Buduran, Sidoarjo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman pendugaan bobot badan ternak berdasarkan ukuran statistik vital (lingkar dada, panjang badan, tinggi badan). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing Kacang sebanyak 94 ekor terbagi menjadi 21 ekor kambing jantan dan 73 ekor kambing betina. Kriteria pemilihan ternak berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survei dan pengukuran langsung. Variabel yang diamati dalam penelitian adalah umur ternak, lingkar dada, panjang badan, tinggi badan, dan bobot badan ternak. Data hasil penelitian diolah menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi linear sederhana. viii Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkar dada berpengaruh sangat nyata terhadap bobot badan pada jenis kelamin jantan dan betina sehingga dapat digunakan sebagai pendugaan bobot badan. Pada jenis kelamin jantan nilai korelasi antara panjang badan dan tinggi badan pada umur PI1 (0,58) (0,68), dan PI2 (0,10) (-0,02). Panjang badan dan tinggi badan belum bisa digunakan dalam menentukan bobot badan karena nilai koefisien korelasi yang rendah. Sedangkan nilai korelasi lingkar dada terhadap bobot badan pada umur PI1 (0,85) dan PI2 (0,84), hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara lingkar dada dengan bobot badan sangat erat dengan nilai koefisien determinasi pada umur PI1 (72,56%) dan PI2 (71,01%). Sedangkan pada jenis kelamin betina, panjang badan memiliki nilai korelasi pada umur PI1 hingga PI4 berturut-turut (0,72; 0,83; 0,53; 0,80). Tinggi badan memiliki nilai korelasi pada umur PI1 PI1 hingga PI4 berturut-turut (0,72; 0,81; 0,55; 0,77), nilai koefisien korelasi panjang badan dan tinggi badan masih rendah dibandingkan dengan lingkar dada. Dapat dilihat dari nilai korelasi lingkar dada dengan bobot badan jenis kelamin betina pada umur PI1 (0,91), PI2 (0,96), PI3 (0,83) dan PI4 (0,93), ini berarti bahwa hubungan antara lingkar dada dengan bobot badan sangat erat, dengan koefisien determinasi pada umur PI1 hingga PI4 berturut-turut (82,86%; 92,75%; 69,35%; 87,11%). Meskipun seluruh anggota tubuh mengalami pertumbuhan, namun lingkar dada yang mampu merepresentasikan bobot badan sedangkan tinggi badan hanya menyesuaikan konformasi bentuk tubuh dari ternak sehingga belum mampu untuk menduga bobot badan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Ukuran lingkar dada memiliki hubungan yang kuat positif dengan bobot badan pada jenis kelamin jantan dan betina pada berbagai kelompok umur kambing Kacang dibandingkan ukuran panjang badan dan tinggi badan.
English Abstract
This research purpose was to determine the relationship between the vital statistic with a body weight of Kacang goat at Sawohan village. Ninety four of kacang goats, consisted of 21 male goat and 73 female goat with age groups PI1, PI2,PI3 and PI4. The research method used as were survey and direct measurements at the field. Observed variable were age, chest girth, body length, body height and body weight. Relationship between vital statistics and body weight was calculated using correlation and linier regression analyze. The results showed that chest girth has the highest correlation with body weight in all age group. The highest correlation at male goat was in PI1 (0.85) and coefficient of determination was 72.56% with regression models Y = -16.28 + 0.61 X. The highest correlation of female showed in PI2 (0.96) and coefficient of determination was 92.75% with regression models Y = - 51.79 + 1.15 X. So, it can be concluded the result can be used as a good predictor of body weight using vi that regression function and gave small deviation from the real weight each 4.72 % and 4.76%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2017/140/051704315 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry > 636.3 Sheep and goats |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 12 Jun 2017 08:16 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138148 |
Text
BAB_I,II,III,IV,V,_Daftar_Pustaka,_Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
JURNAL_AKSES_HINDRY_KF_135050107111049.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
COVER_dan_Lembar_Pengesahan.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Riwayat_Hidup,_Kata_Pengantar,_Daftar_Isi.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |