Pengaruh Penambahan Kalium Iodat (Kio3) Terhadap Kadar Iodium, Garam, Air Dan Ph Pada Putih Telur Asin

Dewi, DwinithaKusuma (2017) Pengaruh Penambahan Kalium Iodat (Kio3) Terhadap Kadar Iodium, Garam, Air Dan Ph Pada Putih Telur Asin. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Telur merupakan salah satu produk peternakan asal unggas yang memiliki nilai gizi tinggi. Ketersediaan telur tidak mengenal musim, namun telur memiliki kelemahan dimana telur memiliki daya simpan yang relatif pendek. Salah satu upaya pengawetan telur yang masih dilakukan hingga saat ini adalah dengan cara pembuatan telur asin. Pembuatan telur asin dapat dilakukan dengan cara metode kering maupun metode basah. Salah satu masalah yang sering dijumpai di negara berkembang seperti Indonesia adalah gangguan gizi akibat kurangnya iodium atau biasa disebut dengan GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). Penanggulangan pemerintah untuk kekurangan iodium adalah melalui fortifikasi iodium pada garam dapur dalam bentuk Kalium Iodat (KIO3), menurut SNI (Standar Nasional Indonesia) kadar KIO3 pada garam di Indonesia sekitar 30-80 ppm. Telur asin merupakan makanan yang dapat difortifikasi iodium. Penambahan iodium dalam viii bentuk KIO3 ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta nilai jual telur asin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Telur Teknologi Hasil Ternak, Laboratorium Fisiko-Kimia Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Laboratorium Pengujian Mutu dan Keamanan Pangan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya, dan Laboratorium Teknik Kimia Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Malang. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2016 - 17 Februari 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas telur asin yang ditinjau dari kadar iodium, kadar garam, kadar air, dan pH pada putih telur asin dan untuk mengetahui perlakuan yang terbaik untuk menghasilkkan telur asin yang berkualitas baik ditinjau dari kadar iodium, kadar garam, kadar air, dan pH pada putih telur asin. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur itik dengan berat 62-69 gram, Kalium Iodat (KIO3), serbuk batu bata, air, dan garam. Metode yang digunakan adalah percobaan laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P0: kontrol, P1: 500 ppm KIO3, P2: 1000 ppm KIO3, P3: 1500 ppm KIO3, dan P4: 2000 ppm KIO3. Variabel yang diamati antara lain kadar iodium, kadar garam, kadar air, dan pH pada putih telur asin. Data hasil pegamatan dianalisis menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat perbedaan yang nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat kandungan iodium dalam putih telur asin pada semua perlakuan dan perlakuan penambahan KIO3 tidak memberikan ix pengaruh yang nyata terhadap kadar garam, kadar air, dan pH pada putih telur asin (P>0,05). Penambahan KIO3 tidak efektif dalam pembuatan telur asin karena tidak terdeteksi kandungan iodium pada putih telur asin. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut penambahan KIO3 pada pembuatan telur asin dengan media yang berbeda atau metode pemeraman yang berbeda dan dilakukan penelitian lebih lanjut pengaruh penambahan KIO3 terhadap daya simpan telur asin.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the best concentration of potassium iodate (KIO3) addition on salted eggs and to determine the appropriate treatment to produce salted eggs of the best quality to iodium, salt, moisture content, and pH. The material used in this research were the duck eggs, potassium iodate (KIO3), brick powder, water, and salt. The method used laboratory experiment completely randomized design (CRD). The treatments used was P0: control, P1: 500 ppm KIO3, P2: 1000 ppm KIO3, P3: 1500 ppm KIO3, and P4: 2000 ppm KIO3. The variables analyzed were iodium content, salt content, moisture content, and pH of salted white eggs. Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) and than if there were a significant different or very real continued with Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The results of this research showed the addition KIO3 in making salted eggs with dry method that there was no iodium that difused into salted white eggs in any treatment and did not difference effect to salt content, moisture content, and pH of salted white eggs. The conclusion is additional KIO3 vi ineffective to making salted eggs because iodium was not detected in salted white eggs. Based on the research results, there should be more research on the quality of salted eggs that gets the addition of KIO3 with the different media and different method of salted eggs aging and more research on the effect addition of KIO3 to the storability of salted eggs.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2017/118/051704008
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 26 May 2017 14:15
Last Modified: 21 Oct 2021 02:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/138123
[thumbnail of FIX_DWINITHA.pdf]
Preview
Text
FIX_DWINITHA.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Jurnal_Dwinitha_Kusuma_Dewi_135050100111238.pdf]
Preview
Text
Jurnal_Dwinitha_Kusuma_Dewi_135050100111238.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item