Pengaruh Penggunaan Limbah Gas Bio (Sludge) Dalam Pakan Terhadap Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik, Dan Protein Pada Kelinci Lepas Sapih Peranakan New Zealand White

Sitaresmi, Galuh (2016) Pengaruh Penggunaan Limbah Gas Bio (Sludge) Dalam Pakan Terhadap Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik, Dan Protein Pada Kelinci Lepas Sapih Peranakan New Zealand White. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kelinci merupakan salah satu ternak dengan potensi sebagai penghasil daging, kulit dan bulu. Tingkat reproduksi yang tinggi dan pemeliharaan yang mudah menjadikan kelinci sebagai salah satu ternak alternatif penyedia sumber protein hewani yang berkualitas. Ketersediaan limbah gas bio yang melimpah dengan kandungan nutrisi yang cukup baik dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pakan ternak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sludge pada level yang berbeda terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein kasar pada kelinci peranakan New Zealand White periode lepas sapih. Hasil dari penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai viii sumber informasi bagi peternak kelinci dan masyarakat umum dalam penggunaan limbah gas bio pada pakan kelinci. Penelitian bertempat di peternakan kelinci milik Bapak Winarto Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pakan perlakuan diperoleh di Laboratorium Lapang Sumber Sekar dan analisis sampel pakan serta feses dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi penelitian adalah pakan yang terdiri dari limbah gas bio, ampas tahu, pollard, tepung ikan, bungkil kelapa, menir dan jagung. Ternak yang digunakan yaitu kelinci jantan peranakan New Zealand White periode lepas sapih sebanyak 30 ekor. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan kecernaan in vivo. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Kelinci dikelompokan berdasarkan bobot badan yaitu kecil dengan bobot badan 270-310 g, sedang 311-400 g dan besar 401-530 g dengan 5 pakan perlakuan dan 3 ulangan. Setiap perlakuan dalam satu kelompok terdapat 2 ekor kelinci. Pakan basal terdiri dari ampas tahu, pollar, tepung ikan, bungkil kopra, menir dan jagung. Pakan perlakuan yang digunakan adalah P0 = pakan basal sebagai kontrol, P1 = 10% sludge + 90% pakan basal, P2 = 20% sludge + 80% pakan basal, P3 = 30% sludge + 70% pakan basal, P4 = 40% sludge + 60% pakan basal. Variabel yang diamati adalah konsumsi, kecernaan serta nilai nutrisi tercerna dari bahan ix kering, bahan organik dan protein kasar. Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil dari penelitian diketahui bahwa penggunaan sludge dengan level yang berbeda pada konsumsi bahan kering (g/ekor/hari) yaitu P0 = 83,04 ± 3,1; P1 = 72,89 ± 4,16; P2 = 74,19 ± 2,92; P3 = 73,05 ± 3,72 dan P4 = 69,61 ± 4,71. Konsumsi bahan organik (g/ekor/hari) yaitu P0 = 69,55 ± 2,6; P1 = 58,6 ± 3,34; P2 = 58,06 ± 2,28; P3 = 56,5 ± 2,88 dan P4 = 52,55 ± 3,56. Konsumsi protein (g/ekor/hari) yaitu P0 = 14,65 ± 0,55; P1 = 13,91 ± 0,8; P2 = 14,74 ± 0,58; P3 = 13,32 ± 0,68 dan P4 = 13,31 ± 0,9. Hasil penelitian pada kecernaan bahan kering (%) yaitu P0 = 69,4 ± 0,15; P1 = 64,87 ± 0,85; P2 = 66,51 ± 0,13; P3 = 65,98 ± 0,44 dan P4 = 63,63 ± 1,08. Kecernaan bahan organik (%) yaitu P0 = 71,84 ± 1,1; P1 = 66,58 ± 0,43; P2 = 67,8 ± 0,35; P3 = 67,4 ± 0,57 dan P4 = 64,68 ± 1,53. Kecernaan protein kasar (%) yaitu P0 = 71,97 ± 1,46; P1 = 67,71 ± 4,39; P2 = 72,59 ± 2,21; P3 = 70,85 ± 1,31 dan P4 = 69,75 ± 2,26. Hasil penelitian pada nilai bahan kering tercerna yaitu P0 = 57,63 ± 2,26; P1 = 47,31 ± 3,3; P2 = 50,27 ± 1,62; P3 = 48,20 ± 2,58 dan P4 = 44,32 ± 3,68. Nilai bahan organik tercerna yaitu P0 = 56,34 ± 2,98; P1 = 44,69 ± 2,76; P2 = 46,23 ± 1,65; P3 = 43,89 ± 2,28 dan P4 = 39,43 ± 3,49. Nilai protein kasar tercerna yaitu P0 = 10,55 ± 0,58; P1 = 9,44 ± 1,15; P2 = 10,9 ± 0,67; P3 = 9,44 ± 0,55 dan P4 = 9,29 ± 0,83. x Berdasarkan data tersebut dapat diartikan bahwa penggunaan sludge pada pakan kelinci secara sangat nyata (P<0,01) dapat menurunkan konsumsi bahan kering, bahan organik dan protein kasar, namun tidak terjadi penurunan pada P2 konsumsi bahan kering dan protein kasar. Penambahan sludge pada pakan secara sangat nyata (P0<0,01) menurunkan kecernaan bahan kering dan bahan organik, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan protein kasar. Pada nilai nutrisi tercerna terjadi penurunan secara sangat nyata (P0<0,01) pada bahan kering tercerna dan bahan organik tercerna, namun tidak terjadi penurunan pada P2 protein kasar tercerna. Disimpulkan bahwa level sludge dalam pakan kelinci menurunkan konsumsi bahan kering dan bahan organik pakan, tetapi pada level 20% tidak menurunkan konsumsi protein kasar. Terjadi penurunan kecernaan bahan kering dan bahan organik, tetapi pada level 20% tidak terjadi penurunan kecernaan protein kasar.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of sludge used in feed on dry matter, organic matter and crude protein digestibility of New Zealand White rabbit. The material used were sludge and post weaning New Zealand White crossbreed rabbits. The method used was direct experiments. Rabbit was divided into 3 groups based on body weight namely small, medium and large. The respective averages of body weight of rabbit with small weight were 270-310 g, medium 311-400 g and large 401-530 g. They were distributed to 5 treatments and 3 replications. Each treatment in a group used two rabbit. Therewere 5 treatments of feed, namely P0 = basal feed as a control, P1 = 10% sludge + 90% basal feed, P2 = 20% sludge + 80% basal feed, P3 = 30% sludge + 70% basal feed, P4 = 40% sludge + 60% basal feed. Variables of this research consisted of consumption and digestibilities of dry matter, organic matter and crude protein. The data were analyzed with ANOVA and if there was any significant effect of the treatment, it was further analyzed by Least Significance Difference (LSD). The results showed that level sludge in the treatment gave a significantly influence on the dry matter, organic matter and crude protein consumption. The treatment gave a significantly influence on dry matter and organic matter digestibilities, but unsignificant result was found on crude protein digestibilities. It was concluded that the addition sludge in vi feed gave significantly influence of dry matter, organic matter and crude protein consumption also the treatment gave a significantly influence on dry matter and organic matter digestibilities of post weaning New Zealand White rabbits.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/345/ 051610272
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 14 Oct 2016 14:32
Last Modified: 14 Oct 2016 14:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137973
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item