Intensitas Warna, Kadar Total Fenolik dan Flavonoid serta Aktivitas Antioksidan pada Empat Jenis Madu Monoflora

Harakan, MohAli (2015) Intensitas Warna, Kadar Total Fenolik dan Flavonoid serta Aktivitas Antioksidan pada Empat Jenis Madu Monoflora. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Madu adalah produk alami dari lebah yang mempunyai kandungan gizi hampir sempurna yang dibutuhkan tubuh manusia. Kandungan gizi madu mencakup karbohidrat, protein, asam amino, asam organik, vitamin, mineral dan enzim-enzim. Tingginya kandungan gizi madu membuat madu memiliki banyak manfaat salah satu diantaranya adalah sebagai sumber antioksidan alami. Antioksidan dibutuhkan tubuh untuk meredam serangan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh manusia. Senyawa fenolik dan flavonoid merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan tinggi, sekaligus senyawa antioksidan utama yang terkandung dalam madu. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan membandingkan intensitas warna, kadar total fenolik, kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan serta korelasi diantara variabel tersebut pada madu kaliandra, madu kangkung, madu kopi dan madu rambutan. Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan data ilmiah tentang intensitas warna, kadar total fenolik, kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan serta korelasi diantara variabel tersebut pada madu kaliandra, madu kangkung, madu kopi dan madu rambutan. Materi penelitian adalah empat jenis madu yakni madu kaliandra (Calliandra calothyrsus) dari Kediri, madu kangkung (Ipomoea aquatica Forsk) dari Lamongan, madu kopi (Coffea robusta Lindl ex De Wild) dari Malang, dan madu rambutan (Nephelium lappaceum) dari Subang. Metode yang digunakan adalah metode laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Adapun perlakuannya adalah empat jenis madu tersebut. Variabel yang diukur yaitu intensitas warna, kadar total fenolik, kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan serta korelasi diantara parameter tersebut. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan, sedangkan untuk uji korelasi menggunakan uji korelasi linear bivariat pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas warna bervariasi pada masing-masing madu. Madu kaliandra dan madu kangkung menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05), sedangkan madu kopi dan madu rambutan berbeda sangat nyata (p<0,01). Intensitas kecerahan (L*) paling tinggi diperoleh pada madu kaliandra dengan nilai sebesar 40,93, diikuti oleh madu kangkung, madu rambutan dan madu kopi dengan nilai berturut-turut sebesar 32,67 29,83 dan 27,63. Intensitas kekuningan (b*) mengikuti urutan nilai intensitas kecerahan pada masing-masing madu dengan nilai berturut-turut sebesar 13,5, 11,5, 7,6, dan 3,93. Adapun nilai intensitas kemerahan (a*) adalah kebalikannya, yakni madu kopi memiliki intensitas kemerahan paling tinggi diikuti oleh madu rambutan, madu kangkung dan madu kaliandra dengan nilai berturut-turut sebesar 7,6, 5,07, 4,03 dan -7,63. Kadar total fenolik berbeda sangat nyata (p<0,01) pada masing-masing madu, dimana kadar total fenolik paling tinggi yaitu madu kaliandra > madu kopi > madu rambutan > madu kangkung dengan nilai berturut-turut sebesar 538,5 mg GAE/100 g, 464,45 mg GAE/100 g, 387,1 mg GAE/100 g dan 294,24 mg GAE/100 g. Kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan mengikuti urutan nilai kadar total fenolik pada masing-masing madu. Namun, hanya madu kaliandra yang memiliki perbedaan secara statistika dengan derajat perbedaan sangat nyata (p<0,01), sedangkan madu kangkung, madu kopi dan madu rambutan tidak berbeda nyata (p>0,05). Besarnya nilai kadar total flavonoid secara berturut-turut adalah sebesar 156,72 mg QE/100 g, 44,9 mg QE/100 g, 40,6 mg QE/100 g dan 39,38 mg QE/100 g, sedangkan untuk aktivitas antioksidan adalah 93 %, 45,49 %, 42,96 % dan 41,74 %, serta nilai IC50 berturut-turut adalah -5,46 mg/mL, 13,89 mg/mL, 21,8 mg/mL dan 29,21 mg/mL. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa intensitas warna berkorelasi lemah dengan kadar total fenolik (r = 0,464), namun berkorelasi kuat dengan kadar total flavonoid (r = 0,921) dan aktivitas antioksidan (r = 0,912). Kadar total fenolik berkorelasi kuat dengan kadar total flavonoid (r = 0,773), begitu juga dengan aktivitas antioksidan (r = 0,786), sedangkan antara kadar total flavonoid dengan aktivitas antioksidan berkorelasi sempurna (r = 1). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa madu kopi memiliki warna yang paling gelap, sedangkan madu kaliandra memiliki warna yang paling terang. Kadar total fenolik dan flavonoid serta aktivitas antioksidan tertinggi adalah madu kaliandra diikuti oleh madu kopi, madu rambutan dan madu kangkung. Kadar total fenolik, kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan memiliki korelasi positif dan kuat. Namun, kadar total fenolik berkorelasi lemah dengan intensitas warna, sedangkan kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan berkorelasi kuat dengan intensitas warna.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	SKR/FPT/2016/34/051603288
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions:	Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User:	Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited:	04 May 2016 11:33
Last Modified:	20 Oct 2021 08:00
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137967

Preview	Text 1._COVER_A.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 2._RIWAYAT_HIDUP.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 3._KATA_PENGANTAR_A.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 5._RINGKASAN.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 4._ABSTRACT.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 6._DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview
	Other 8._BAB-2.pdf Download (1MB)
	Other 9._BAB-3.pdf Download (2MB)
	Other 10._BAB-4.pdf Download (1MB)
	Other 11._BAB-5.pdf Download (1MB)
Preview	Text 12._DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item