Fikri, AhmadShofiyul (2016) Pengaruh Penambahan Aktivator Nabati Terhadap Kandungan C Organik, Nitrogen Dan C/N Ratio Lumpur Organik Cair Unit Gas Bio. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penelitian dilaksanakan di Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada tanggal 15 April sampai dengan 15 Mei 2015. Pembuatan aktivator nabati dilakukan di Jl. Joyo Grand Blok C1 No 08, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Analisis kandungan unsur hara dilaksanakan di Lab.Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian aktivator nabati (Buah-buahan dan Sayur-sayuran) terhadap kandungan C organik, nitrogen dan C/N rasio pada lumpur organik cair unit gas bio. Kegunaan dari penelitian ini adalah mendapat kepastian bahwa peranan aktivator nabati dapat meningkatkan kandungan C organik, nitrogen dan C/N rasio. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lumpur Organik Cair Unit Gas Bio dan Aktivator Nabati (Buah-buahan dan sayuran), peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Terpal, thermometer, hygrometer, timbangan, ph meter, mixer, ember, aerator, selang, sekop/ cangkul, jerigen, botol dan karung. Metode penelitian yang viii digunakan adalah penelitian percobaan dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Limbah buah-buahan dan sayuran difermentasi untuk menghasilkan aktivator nabati kemudian dicampur dengan limbah bio gas sebanyak 0% untuk P0, 5% untuk P1, 10% untuk P2, 15% untuk P3, 20% untuk P4, dan 25% untuk P5. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila terdapat perbedaan antar perlakuan maka diuji dengan Uji UJBD (Uji Jarak Berganda Duncan). Variabel yang diukur adalah C organik, nitrogen dan C/N rasio setiap (1 minggu 1 kali). Adapun perlakuan tersebut adalah perbandingan antara 500 ml LOCUGB dengan penambahan aktivator nabati pada masing-masing perlakuan sebesar 0%, 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%, data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap dilanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan C organik pada Minggu-I Rata-rata C organik Lumpur Organik Cair tertinggi pada P5 (6.9 ± 0.21), dan terendah terdapat pada P4 (6.2 ± 0.27), Minggu-II Rata-rata C tertinggi P5 (6.8 ± 0.29), dan terendah adalah P0 (6.5 ± 0.17), Minggu-III Rata-rata C organik tertinggi pada P5 (7 ± 0.28), dan paling rendah adalah P0 (6.6 ± 0.17). Sedangkan rata-rata kandungan nitrogen Minggu-I tertinggi P5 (0.12 ± 0.08), dan terendah P0 (0.01 ± 0.01), Minggu-II Rata-rata tertinggi P5 (0.34 ± 0.81), dan terendah P0 (0.01 ± 0.95), Minggu-III Rata-rata Nitrogen tertinggi P5 (0.36 ± 0.01), dan terendah P0 (0.01 ± 0.95). Sedangkan rata-rata kandungan C/N rasio tertingi pada Minggu I adalah P5 (13.62 ± 0.15), dan terendah P0 (12.75 ± 0.27), Minggu-II Rata-rata C/N rasio tertinggi pada P5 (13.85 ± 0.30) dan terendah P0 (12.87 ± 0.30) sedangkan Minggu-III Rata-rata C/N rasio tertinggi P5 (13.92 ± 0.12), dan terendah ix P1 (12.92 ± 0.12). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peningkatan C Organik seiring dengan penambahan aktivator nabati dimana hasil dekomposisi C (karbon) sebagian akan masuk ke dalam jaringan mikrobia untuk membentuk jaringan dan menyusun sel, selanjutnya menjadi bagian yang labil dan akhirnya mentransformasikan ke dalam bentuk energi yang stabil. Peningkatan nilai N menandakan bahwa terjadi proses degradasi optimal, peningkatan N diduga karena pada akhir proses fermentasi bakteri nitrifikasi mengubah amonia menjadi nitrat yang menyebabkan unsur nitrogen dalam fermentasi meningkat. Rasio C/N merupakan indikator yang menunjukkan proses mineralisasi unsur hara oleh mikroba dekomposer bahan organik, lumpur cair yang memiliki rasio C/N diantara 10-20 yang berarti telah terjadi proses dekomposisi bahan organik yang mengubah unsur organik menjadi anorganik (mineralisasi). Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah penambahan aktivator nabati pada lumpur organik cair memberikan pengaruh kualitas pupuk cair yang baik ditinjau dari kandungan C Organik, Nitrogen dan C/N rasio. Proporsi terbaik didapat pada lama aerasi 3 minggu dan pemberian aktivator nabati sebesar 25% menghasilkan LOCUGB dengan C Organik 7%, N total 0,36% dan C/N 13,92%. Saran pada penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penambahan aktivator nabati dengan perlakuan lebih dari 25% penambahan aktivator nabati dan 3 minggu aerasi untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan SNI serta penelitian lebih lanjut pemanfaatan sebagai pakan ternak secara langsung.
English Abstract
The purpose of this research was to determine the effect of additional of vegetable activator on organic carbon, nitrogen and C/N ratio liquid organic sludge bio gas unit (LOCUGB). Vegetable activator were used as materials in this research. The research method used was laboratory experimental with six treatments and four replications. The treatments were addition of vegetable activator in LOCUGB of T0(0%), T1(5%), T2(10%), T3(15%), T4(20%) and T5(25%) respectively. The variables observed were organic carbon, nitrogen, and C/N ratio . The observation was conducted every week on aeration process. The data were analyzed by using Analysis of Variance (ANOVA) of Completely Randomized Design (CRD) and continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT) if there was significant effect on the treatments. The results showed that the addition of vegetable activator increased the quality of LOCUGB, especially on organic carbon, nitrogen and C/N ratio of vi LOCUGB. Optimum treatment was obtained from T5 with addition of 125 ml vegetable activator in 500 ml LOCUGB
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2016/333/ 051610261 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 10 Oct 2016 15:37 |
Last Modified: | 10 Oct 2016 15:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137960 |
Actions (login required)
View Item |