Gayo, PutraAri (2016) Penampilan Reproduksi Ternak Kelinci Hias Di Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada tahun 2011 hingga sekarang populasi kelinci di Kota Batu terus mengalami penurunan. Penyebab utama penurunan populasi kelinci di Kota Batu yaitu berkurangnya bibit kelinci akibat banyaknya peternak yang menjual indukan kelinci untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta mahalnya kebutuhan pakan akibat minimnya pengetahuan peternak tentang tata cara pemeliharaan yang benar. Penelitian dilaksanakan di 5 peternakan kelinci rakyat yang ada di Kota Batu. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi kelinci hias yang ada di Kota Batu. Penelitian dilakukan di 5 peternakan kelinci rakyat yang tersebar di Kota Batu. Kriteria peternakan kelinci rakyat yang akan dikunjungi memiliki jumlah ternak kelinci jenis Angora, Lion dan Fuzzy Lop ≥ 20 ekor tiap jenis. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah survey dan wawancara dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara pengamatan dan wawancara secara langsung dengan peternak di 5 peternakan kelinci rakyat di Kota Batu menggunakan daftar pertanyaan yang tersedia pada lembar kuisioner yang terlampir. Penentuan viii lokasi dan sampel penelitian secara purpose sampling yaitu pemilihan subyek didasarkan atas ciri atau sifat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya serta mengacu pada pengambilan sampel dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Data yang digunakan ditabulasi dan kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data antara literatur yang diambil dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induk kelinci mulai pertama kali dikawinkan pada umur lebih dari 6-8 bulan. Cara perkawinan kelinci yaitu dengan memasukkan kelinci betina ke kandang kelinci pejantan. Lama kebunting pada kelinci rata-rata 28-32 hari. Seekor kelinci betina dapat menghasilkan anak sekitar 4 hingga 12 ekor per kelahiran. Lama sapih pada kelinci sekitar 25 sampai 45 hari dan tergantung permintaan pembeli atau makelar. Kelinci dapat dikawinkan lagi minimal 5 hari setelah lepas sapih. Kelinci dapat beranak hingga 7 kali dalam satu tahun. Berdasarkan data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ternak jenis kelinci hias di kota batu sengaja di kembangkan guna memenuhi kebutuhan pasar lokal dan luar daerah, kota batu sangat identik dengan kelinci hias. Tetapi berbagai kendala dalam pemeliharaanya, tidak semua peternak mampu untuk memelihara kelinci jenis Angora dan Lop dikarenakan tingkat kesulitan dalam proses reproduksi dan menejemen pemeliharaanya, tetapi kelinci jenis Liyon sangat baik kelinci ini mampu berproduksi minimal 6-12 anakan dan kebanyakan peternak mempunyai jenis ini dan perawatanya mudah.
English Abstract
The research was held on 1st April until 30th Mei 2015 in rabbit farms Batu City. The Purposed of research are to know the performance reproduction of rabbit. The obtained data was in the forms of survey, observation and interviews which then are analyzed descriptively. Data involved breeding and reproduction management. Results found that rabbits began to be mated the first time in more than 6 months of age. The way marriage was by inserting rabbit doe rabbit hutch to stud. Old pregnant rabbits around 28 to 32 days. A female rabbit can produce a child of about 4 to 12 rabbits. Long weaning in rabbits approximately 25 to 45 days and depending on demand buyer or broker. Rabbits can be mated again at least 5 days after weaning. Rabbits can give birth up to seven times in one year. the conclusion that the type of rabbit beef cattle in Batu not bred as rabbit meat but as nurseries for a child is sold or developed. Ornamental rabbits in Batu City is acciddentally developed in oder to meet the needs of local market and outside the region, the city very identical with ornamental rabbit. But many obstacles in maintain it, not all of rabbit vi farms can maintain the Angora and Lop rabbits because diviculty level in process reproduction and maintain management, but a kind of Liyon Rabbits is very good, it can produce minimum 6 – 12 saplings and many farms have this kind and easy maintain.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2016/326/ 051610254 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 11 Oct 2016 10:51 |
Last Modified: | 11 Oct 2016 10:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137950 |
Actions (login required)
View Item |