Pengaruh Pemberian Pakan Lengkap Terhadap Efisiensi Produksi Susu, Efisiensi Pakan Dan Produksi Komponen Susu Pada Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein

Alfan, Ahmad (2016) Pengaruh Pemberian Pakan Lengkap Terhadap Efisiensi Produksi Susu, Efisiensi Pakan Dan Produksi Komponen Susu Pada Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha peternakan sapi perah di Indonesia didominasi oleh peternak sapi skala kecil atau peternakan rakyat. Peternak sapi perah skala kecil memiliki banyak kendala salah satunya adalah rendahnya produksi susu. Salah satu penyebab rendahnya produksi susu tersebut adalah pemberian pakan yang belum memenuhi kebutuhan nutrien. Pakan dengan kualitas dan kuantitas yang baik harus diberikan pada ternak agar tujuan pemeliharaan dapat tercapai secara optimal, salah satunya dapat berupa pemberian pakan lengkap (PL). Efisiensi pakan berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh oleh peternak karena pakan merupakan komponen biaya produksi terbesar dalam usaha peternakan. Hal ini yang menjadi alasan untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian PL terhadap efisiensi produksi susu, efisiensi pakan, dan produksi komponen susu pada sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH). Penelitian ini telah dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Desember 2015 sampai Februari 2016 di peternakan sapi x perah Bapak H. Sudarto Dusun Gampingan, Desa Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Analisis kandungan nutrien pakan penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Jawa Timur dan Laboratorium Cargill Pasuruan, Jawa Timur. Analisis kandungan nutrien susu dilakukan di Laboratorium Quality Assurance Nestle Kejayaan, Pasuruan, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian PL terhadap efisiensi produksi susu, efisiensi pakan, dan produksi komponen susu pada sapi perah PFH. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi kepada pembaca khususnya kepada peternak sapi perah tentang penggunaan PL serta pengaruhnya terhadap efisiensi produksi susu, efisiensi pakan, dan produksi komponen susu pada sapi perah PFH. Materi yang digunakan adalah sapi perah PFH betina sebanyak 20 ekor, dengan rataan bulan laktasi 6,7±2,32; rataan periode laktasi 2,2±1,105; dan rataan bobot badan 434,35±38,62 kg. Perbedaan umur, bulan laktasi, dan periode laktasi dari sapi perah yang digunakan dalam penelitian supaya homogen dihitung dengan menggunakan faktor koreksi. Pakan yang diberikan berupa PL yang tersusun dari hijauan (H) dan konsentrat (K) yaitu rumput Gajah (Pennisetum purpureum), tebon jagung (Zea mays), ampas tahu (AT) (Glycine max Merr), onggok (O) (Manihot esculenta), konsentrat Megalis (KM) dan konsentrat Lactoplus (KL). Metode yang digunakan adalah percobaan in vivo menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 4 perlakuan pakan dan 5 ulangan. Perlakuan pakan yang diberikan pada penelitian ini adalah xi sebagai berikut: P0: Pakan kebiasaan yang ada di peternak (H: 27 kg, AT: 9,9 kg, O: 4,8 kg, KM: 6 kg); P1: Pakan kebiasaan yang ada di peternak dibuat PL (H: 40 kg, AT: 9,9 kg, O: 4,8 kg, KM: 6 kg); P2: PL rekomendasi Cargill (H: 40 kg, KM: 5 kg, KL-S: 5 kg); P3: PL rekomendasi Cargill (H: 40 kg, KL-G: 10 kg). Pemberian pakan untuk P0 dilakukan 3 kali sehari yaitu pukul 04.30 WIB untuk pemberian konsentrat pertama sebelum pemerahan pertama, pukul 07.00 WIB untuk pemberian hijauan pertama setelah pemerahan pertama, pukul 10.00 WIB untuk pemberian konsentrat kedua, pukul 14.00 WIB untuk pemberian hijauan kedua sebelum pemerahan kedua, dan pukul 16.00 untuk pemberian konsentrat ketiga setelah pemerahan kedua. Pemberian PL untuk P1, P2, dan P3 dilakukan 3 kali sehari yaitu pukul 04.30 WIB sebelum pemerahan pertama, pukul 10.00 WIB dan pukul 16.00 WIB setelah pemerahan kedua. Apabila perlakuan berpengaruh nyata terhadap variabel yang diamati maka analisis dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Variabel penelitian meliputi efisiensi produksi susu, efisiensi pakan, dan produksi komponen susu. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian PL memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap efisiensi produksi susu, efisiensi pakan, dan produksi komponen susu. Hal ini disebabkan karena konsumsi dan kualitas pakan yang hampir sama baik PL ataupun pakan kebiasaan peternak, dengan demikian jumlah produksi susu 4% FCM, konsumsi BK dan TDN tidak jauh berbeda antar perlakuan sehingga efisiensi produksi susu, efisiensi pakan, dan produksi komponen susu tidak memperlihatkan perbedaan. Rataan dari keempat perlakuan P0, P1, P2, dan P3 berturut-turut untuk efisiensi produksi susu adalah 18,04±5,22; xii 18,80±1,70; 18,15±3,43; dan 18,88±4,10%, efisiensi pakan 63,79±18,45; 63,10±5,70; 62,46±11,81 dan 64,78±14,07%, konversi pakan 1,57; 1,58; 1,60; dan 1,54, lemak susu 0,35±0,12; 0,38±0,10; 0,44±0,12 dan 0,41±0,11 kg/ekor/hari, protein susu 0,31±0,05; 0,31±0,05; 0,32±0,07 dan 0,34±0,07 kg/ekor/hari, laktosa susu 0,55±0,15; 0,61±0,13; 0,57±0,10 dan 0,58±0,13 kg/ekor/hari. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian pakan lengkap memberikan pengaruh yang sama dengan pakan kebiasaan peternak pada efisiensi produksi susu, efisiensi pakan, dan produksi komponen susu pada sapi perah PFH. Efisiensi produksi susu 18,88±4,10%. Efisiensi pakan 64,78±14,07%. Produksi lemak susu 0,44±0,12 kg/ekor/hari. Produksi protein susu 0,34±0,07 kg/ekor/hari. Produksi laktosa susu 0,61±0,13 kg/ekor/hari. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan sapi perah yang memiliki bulan laktasi dan periode laktasi yang seragam, sehingga pengaruh pakan lengkap bisa terlihat.

English Abstract

The purpose of this research was to determine the effect of complete feed on the milk production efficiency, feed efficiency, and the components of milk production in Friesian Holstein cross breed. The materials were used in this research were 20 cows of Friesian Holstein with the average month of lactation 6.7±2.32; the average period of lactation 2.2±1.105; and the average of body weight 434.35±38.62 kg. Observations were carried out for 30 days. This research used was an experimental method with Randomized Block Design, 4 treatments and 5 replications. The treatments given in this research were: T0: feed common given by farmer (H: 27 kg, AT: 9.9 kg, O: 4.8 kg, KM: 6 kg); T1= feed common given by farmer was made complete feed (H: 40 kg, AT: 9.9 kg, O: 4.8 kg, KM: 6 kg); T2= complete feed that recommended by Cargill Company (H: 40 kg, KM: 5 kg, KL-S: 5 kg); T3= complete feed that recommended by Cargill Company (H: 40 kg, KL-G: 10 kg). The data were analysed by variant analysis viii and research method used was randomized block design, parameters measured were milk production efficiency, feed efficiency and the components of milk production. Results showed that there were no significant different effect between four treatment on milk production efficiency, feed efficiency, and components of milk production. It can be concluded that different complete feed did same affect with feed common given by farmer on milk production efficiency, feed efficiency, and components of milk production. Milk production efficiency was 18.88±4.10%. Feed efficiency was 64.78±14.07%. Production of milk fat was 0.44±0.12 kg/head/day. Production of milk proteins was 0.34±0.07 kg/head/day. Production of milk lactose was 0.61±0.13 kg/head/day. Further research should be done using lactating dairy cows that having months of lactation and period of lactation were homogeneous, in order the effect of complete feed could be seen.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/302/ 051610230
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 13 Oct 2016 10:14
Last Modified: 13 Oct 2016 10:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137924
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item