Perbedaan Tingkat Keberhasilan Kebuntingan Sapi Peranakan Ongole (Po) Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Cair (Lama Simpan Satu Hari) Dan Semen Beku

Pramudya, ErrykoRudi (2016) Perbedaan Tingkat Keberhasilan Kebuntingan Sapi Peranakan Ongole (Po) Hasil Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Cair (Lama Simpan Satu Hari) Dan Semen Beku. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Permasalahan pemenuhan kebutuhan daging sapi di Indonesia masih belum teratasi dengan baik. Meningkatnya kebutuhan daging di Indonesia beriringan dengan meningkatnya kesadaran masyarakan akan pentingnya mengkonsumsi protein hewani. Pemerintah dalam programnya yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan akan impor sapi maupun daging beku dan meningkatkan potensi ternak lokal Indonesia salah satu programnya adalah pengurangan pemotongan sapi lokal betina produktif dan memperluas jangkauan program inseminasi buatan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam inseminasi buatan adalah kualitas semen. Kondisi spermatozoa yang mudah mengalami kerusakan pada saat perlakuan maupun penyimpanan membutuhkan pengencer yang dapat mempertahankan kualitas semen selama penyimpanan , maka pengencer harus mengandung sumber nutrisi, buffer, anti cold shock (kejutan dingin), antibiotik, dan krioprotektan yang dapat melindungi spermatozoa dalam proses pendinginan dan pembekuan. Diharapkan dari tahapan dalam menjaga kualitas semen, dapat meningkatkan efisiensi reproduksi. Peningkatan efisiensi reproduksi merupakan suatu upaya untuk meningkatkan populasi dan angka kelahiran sapi. Faktor penting dalam mengetahui efisiensi reproduksi sekelompok ternak dapat diketahui dengan evaluasi Service vii per Conception atau angka perkawinan per kebuntingan. Halhal yang dijadikan sebagai acuan atau parameter dalam reproduksi ternak yaitu Service per Conception (S/C) merupakan jumlah layanan IB pada akseptor hingga terjadi kebuntingan, Conception Rate (CR) merupakan jumlah persentase kebuntingan pada IB pertama, dan Non Return Rate (NRR) merupakan persentase akseptor yang tidak berahi kembali dalam satu periode. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan mulai tanggal 28 Oktober - 2 November 2015 di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi keberhasilan IB menggunakan semen cair yang disimpan seelama satu hari dan dibandingankan dengan semen beku pada akseptor yang sama berdasarkan Service per Conception (S/C) dan Conception Rate (CR). Materi penelitian adalah 30 ekor sapi betina PO yang sedang berahi dan memiliki ciri-ciri minimal 2A+ dan di IB menggunakan semen beku dari BBIB Singosari dan semen cair dengan pengencer Tris Aminomethan +20% kuning telur yang diberi perlakuan lama simpan satu hari. Metode penelitian yaitu survey lapang dan membandingkan hasil dari 30 sapi betina PO yang sama di IB menggunakan semen beku dari BBIB Singosari dengan semen cair dengan pengencer Tris Aminomethan + 20% kuning telur dan diberi perlakuan lama simpan satu hari. Data primer didapat dari pengamatan langsung (observasi) yang meliputi : Keadaan Body Condition Score (BCS), jenis pakan, dan jumlah pakan, serta jumlah servis per konsepsi. Data sekunder didapat dari wawancara langsung dengan peternak meliputi : nama peternak dan umur ternak. Variable yang diteliti adalah Service per Conception (S/C), Conception Rate (CR), Non Return Rate (NRR), dan Days Open (DO). Data hasil penelitian dicatat dan dihitung menggunakan analisis deskriptif, uji T, dan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan nilai S/C untuk semen beku adalah 1,47±0,761 dan semen cair viii 1,13±0,379. Rataan S/C inseminasi dengan semen beku lebih tinggi jika dibandingkan dengan inseminasi dengan semen cair. Nilai CR untuk semen beku dan semen cair berturut-turut adalah 63,30% dan 86,67%, dan perhitungan uji T:DO adalah 102,03±18,11 hari untuk semen beku dan 100,43±0,38 hari untuk semen cair. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah evaluasi keberhasilan IB ditinjau dari S/C semen cair lebih baik (1,13±0,379) dibandingkan dengan semen beku (1,47±0,761). Nilai CR untuk penggunaan semen cair lebih tinggi (86,67%) dibandingkan dengan penggunaan semen beku (63,30%). Nilai DO semen cair (100,43±0,38 hari) menunjukkan hasil yang sama dengan DO semen beku (102,03±18,11 hari).

English Abstract

Research data collection was conducted between October 28th to November 2nd 2015 in Grati, Pasuruan, East Java. The study was aimed to compare between frozen and one day stored semen on the level of success pregnancy in terms of S/C, NRR, CR, and DO.The research material used 30 cows. The research method was to compare the result of the same 30 cows in Artificial Insemination (AI) using frozen semen from BBIB Singosari with liquid semen stored through a day. The primary data were taken by direct observation which includes : state of Body Condition Score (BCS), type of fodder, and the amount of fodder, also the amount of services per conception. The data result from the observation was recorded and calculated using descriptive analysis, T-test, and Chi-Square. Results showed that CR of liquid semen was higher (86.67%) than frozen semen (63.30%). S/C indicated more better (1.13±0.379) for liquid semen compared to frozen semen (1.47±0.761). both liquid and frozen semen has similar effect on DO.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/295/ 051610223
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 10 Oct 2016 10:37
Last Modified: 10 Oct 2016 10:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137915
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item