Pengaruh Penggunaan Tepung Gaplek Dan Onggok Sebagai Pengganti Molases Dan Lama Pengukusan Dalam Pembuatan Urea Molasses Block Ditinjau Dari Kondisi Fisik

Sari, NurIntan (2016) Pengaruh Penggunaan Tepung Gaplek Dan Onggok Sebagai Pengganti Molases Dan Lama Pengukusan Dalam Pembuatan Urea Molasses Block Ditinjau Dari Kondisi Fisik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kendala yang sering dihadapi dalam pembuatan Urea Molasses Block adalah sulitnya mendapatkan molases, karena keberadaan pabrik gula di Indonesia hanya ada di daerahdaerah tertentu, sehingga menyebabkan pengadaan molases sebagai bahan pembuatan Urea Molasses Block jika diterapkan di luar Pulau Jawa akan menjadi permasalahan terutama dalam hal ketersediaan dan harga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung gaplek dan onggok sebagai pengganti molases dan lama pengukusan dalam pembuatan Urea Molasses Block ditinjau dari kondisi fisik. Penelitian dilaksanakan dengan metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Tersarang dengan 6 perlakuan pada faktor pertama dan 2 perlakuan pada faktor kedua serta 4 ulangan. Perlakuan faktor pertama adalah penggantian molases sebagai salah satu bahan penyusun Urea Molasses Block dengan tepung gaplek dan onggok, sedangkan perlakuan faktor kedua berupa lama waktu pengukusan selama 15 dan 30 menit. Data dianalisis x menggunakan ANOVA, jika berpengaruh terhadap variabel maka dilanjutkan uji Duncan. Variabel yang diukur adalah kekerasan (kuat tekan), berat jenis, porositas, daya larut dan daya leleh Urea Molasses Block. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung gaplek dan onggok sebagai bahan pengganti molases berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kekerasan (kuat tekan), berat jenis, porositas dan daya larut. Lama pengukusan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kekerasan (kuat tekan) dan sangat nyata (P<0,01) terhadap berat jenis serta daya leleh. Penggunaan bahan perekat molases 40% menghasilkan kekerasan (kuat tekan), berat jenis dan daya larut tertinggi dengan nilai rataan masing-masing sebesar 8,92±1,482 kg/cm²; 1,066±0,0584 g/cm³ dan 0,2251±0,07369 g/jam, sedangkan penggunaan bahan perekat onggok 40% menghasilkan porositas dan daya leleh tertinggi dengan nilai rataan masing-masing sebesar 19,99±3,121% dan 0,0050±0,00177 g/usapan. Lama pengukusan 30 menit menghasilkan kekerasan (kuat tekan), berat jenis dan daya larut tertinggi, sedangkan lama pengukusan 15 menit menghasilkan porositas dan daya leleh tertinggi. Disimpulkan bahwa penggunaan bahan perekat onggok 40% sebagai bahan pengganti molases dalam pembuatan Urea Molasses Block menghasilkan kondisi fisik berupa kekerasan (2,37±0,648 kg/cm2), porositas (19,19±3,121%) dan daya leleh (0,0050±0,00177 g/usapan) yang baik, serta harganya yang paling murah (Rp 2.783/kg). Sedangkan penggunaan bahan perekat onggok 40% dengan lama pengukusan Urea Molasses Block selama 30 menit menghasilkan berat jenis (0,760±0,0684 g/cm3) yang baik, serta lama pengukusan selama 15 menit menghasilkan daya leleh (0,0064±0,00143 g/usapan) yang baik.

English Abstract

The purposes of this research was to determine and evaluate effect of using gaplek flour and onggok as substitute for molasses and length of steaming time in making Urea Molasses Block on physical condition. This experiment was conducted using Nested completely randomized design of 6 treatments on the first factor and 2 treatments on the second factor and 4 replications. The treatments on the first factor were the replacement of molasses nested pattern by gaplek flour and onggok at different percentage that is 50 and 100 %, and the treatments on the second factor were different length of steaming time that were 15 and 30 minutes. The results showed that the use of gaplek flour and onggok as a substitute for molasses gave a highly significant difference (P<0.01) on hardness, density, porosity and solubility, but it did not give significant differences (P>0.05) on melting rate of the blocks. In addition, length of steaming times gave the significant differences (P<0.05) in the hardness and highly significant differences (P<0.01) in the power density and melting, but it did not give significant differences (P>0.05) in the porosity and solubility of Urea Molasses Block. The use of 40% viii adhesive molasses yields the highest hardness, density and solubility by the average value of 8.92±1.482 kg/cm²; 1.066±0.0584 g/cm³ and 0.2251±0.07369 g/h, while the use of 40% onggok adhesive materials yields porosity and highest melting point by the each average value of 19.99±3.121 % and 0.0050±0.00177 g/sweep. The 30 minutes steaming time produced the highest hardness, density and solubility, while the 15 minutes steaming time produced porosity and highest melting point. Based on the results, it is suggested to use 40% adhesives onggok, because it tends to acquire the highest average hardness, density, porosity and melting rate of Urea Molasses Block.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPT/2016/275/ 051608457
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 09 Sep 2016 07:50
Last Modified: 09 Sep 2016 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137893
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item