Saputro, DwiRetno (2016) Pengaruh Penambahan Rhizopus Oligosporus Sebagai Probiotik Terhadap Kualitas Telur Burung Puyuh (Coturnix Coturnix Japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Burung puyuh merupakan salah satu unggas yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya. Burung puyuh diternakkan terutama untuk diambil telurnya, sebagai penghasil telur produktivitas burung puyuh dirasa kurang optimal. Hal ini bisa di tinjau dari kualitas telurnya, ukuran telur, bentuk, kualitas kerabang dan warna kuning telur serta mempunyai daya simpan yang lama menjadi tolak ukur tersendiri dalam mempengaruhi pilihan konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan Rhizopus oligosporus sebagai probiotik terhadap kualitas telur burung puyuh. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi terkait pengaruh penambahan Rhizopus oligosporus terhadap kualitas telur burung puyuh yang meliputi bobot telur, indeks telur, berat kerabang, tebal kerabang, warna kuning telur dan Haugh Unit dan mampu meningkatkan pendapatan peternak puyuh dengan dosis yang optimum. Lokasi dan waktu penelitian ini dilaksanakan di peternakan burung puyuh milik Bapak Iskandar di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang selama 4 minggu yaitu dari tanggal 9 Desember 2015 – 7 Januari 2016. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 250 ekor burung puyuh petelur yang berumur 3 bulan (120 hari). Kandang yang digunakan untuk penelitian ini adalah kandang baterray. Kandang yang digunakan berjumlah 25 buah berukuran 50 x 50 x 30 cm dimana tiap petak diisi 10 ekor burung puyuh. Tiap petak dilengkapi dengan tempat pakan, minum, dan viii penampung telur. Bahan pakan yang digunakan pada penelitian ini adalah pakan kemersil yang di produksi oleh PT. Japfa Comfeed pakan perlakuan yang diberikan yaitu P0 = pakan basal tanpa probiotik, P1 = pakan basal + Rhizopus oligosporus 0,4%, P2 = pakan basal + Rhizopus oligosporus 0,5%, P3 = pakan basal + Rhizopus oligosporus 0,6%, P4 = pakan basal + Rhizopus oligosporus 0,7%, metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Variabel yang diukur adalah bobot telur, indeks telur, warna kuning telur, bobot kerabang, tebal kerabang, dan Haugh Unit. Data ditabulasi dengan menggunakan program microsoft excel, selanjutnya dianalisis menggunakan ragam (ANOVA) dari rancangan acak lengkap (RAL), apabila terdapat perbedaaan antara perlakuan diuji dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan Rhizopus oligosporus sebagai probiotik terhadap kualitas telur tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap bobot telur (g/butir) yaitu perlakuan P0 (10,72 ± 0,45), P1 (10,82 ± 0,43), P2 (10,91 ± 0,26), P4 (10,96 ± 0,49) dan P3 (11,24 ± 0,57), indeks telur yaitu perlakuan P1 (75,69 ± 3,84), P4 (76,47 ± 1,08), P0 (76,59 ± 2,54), P3 (77,70 ± 0,88), dan P2 (77,77 ± 0,77), warna kuning telur yaitu perlakuan P4 (5,98 ± 0,40), P3 (5,95 ± 0,46), P2 (5,72 ± 0,30), P1 (5,82 ± 0,29), dan P0 (5,39 ± 0,14), dan Haugh Unit yaitu perlakuan P1 (65,15 ± 1,94), P2 (62,38 ± 5,26), P0 (61,75 ± 5,38), P4 (61,12 ± 4,99), dan P3 (57,73 ± 4,84), sedangkan memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) adalah bobot kerabang yaitu perlakuan P4 (0,98 ± 0,10), P3 (0,96 ± 0,06), P2 (0,18 ± 0,01), P0 (0,90 ± 0,04), dan P1 (0,84 ± 0,06), dan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P>0,01) terhadap tebal kerabang yaitu perlakuan P4 (0,20 ± 0,01), P3 (0,18 ± 0,01), P2 (0,18 ± 0,01), P1 (0,18 ± 0,00), dan P0 (0,16 ± 0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan Rhizopus oligosporus meningkatkan ix kualitas telur burung puyuh dan level 0,6 % adalah yang terbaik.
English Abstract
The purpose of this research was to find out the optimum level of Rhizopus oligosporus as probiotic on quail egg quality. The method used in this research was field experiment with 5 treatments and 5 replications. Feeds used were commercial concentrate and Rhizopus oligosporus powder. The feeds treatment consisted of P0 = basal feed without Rhizopus oligosporus, P1= basal feed + 0.4% Rhizopus oligosporus, P2 = basal feed + 0.5% Rhizopus oligosporus, P3 = basal feed + 0.6% Rhizopus oligosporus and P4 = basal feed + 0.7% Rhizopus oligosporus. The variables measured were egg weight (g/bird), egg index, yolk color, egg shell weight (g), egg shell thickness (mm) and Haugh Unit. Data collected were analyzed by using ANOVA of Completely Randomized Design (CRD), if there were a significant effect between the treatments then tested by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that addition of Rhizopus oligosporus did not significantly affect (P>0.05) egg weight (g/bird), egg index, Haugh Unit, and yolk color but it significantly affected egg shell weight (g) (P<0,05) and on egg shell thickness (mm) (P<0,01). The addition of Rhizopus oligosporus as probiotic in quail feed could increase egg shell weight (g), egg shell thickness (mm) and 0.6% is regarded as the most optimum level.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FPT/2016/255/ 051607096 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 13 Sep 2016 11:30 |
Last Modified: | 13 Sep 2016 11:30 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/137871 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |